Konflik di Darfur, Oposisi Setuju Gencatan Senjata dengan Pemerintah

Reporter

Editor

Rabu, 24 Februari 2010 12:52 WIB

AP/Osama Faisal
TEMPO Interaktif, Kelompok oposisi terbesar di Sudan setuju menandatangani gencatan senjata dengan pemerintah untuk mengakhiri konflik di Darfur. Pemerintah akan membagi kekuasaan.

Dokumen kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani, Selasa, di Qatar menyebutkan soal pembagian kekuasaan antara pemerintah dengan kelompok oposisi Keadilan dan Gerakan Kesetaraan (Jem).

Koresponden Al Jazeera Zeina Awad melaporkan dari Doha, kedua belah pihak sepakat atas pembagian posisi di pemerintahan. Selain itu dalam dokumen kesepakatan itu dinyatakan pula Jem tetap bisa menjadi kelompok oposisi.

"Ada banyak bentuk kesepakatan yang dibicarakan," jelas Awad. "Namun, poin terbesar Jem sepertinya menginginkan menjadi pemain politik terbesar di Sudan."

Selama ini konflik yang berlangsung selama tujuh tahun terakhir di Darfur itu bersumber dari perlawanan penduduk asli dari etnis Afrika melawan suku bangsa Arab yang mendominasi posisi di pemerintahan Khartoum. Konflik tersebut telh menelan korban jiwa 10 ribu orang.

Gencatan senjata di Sudan antara kelompok-kelompok perlawanan dengan pemerintah bukan kali ini saja. Namun hampir seluruh kesepakatan gencatan senjata berumur pendek. Oleh karena itu pemilihan umum di Sudan mendatang dan tekanan dunia internasional terhadap pemerintah, bisa menjadi batu loncatan oposisi untuk meraih kekuasaan. Tetapi, pejabat pemerintahan mengingatkan 15 Maret merupakan batas akhir penandatanganan kesepakatan damai.

"Setelah menandatangani kesepakatan, dilanjutkan pada perundingan," kata Adrees Mahmoud, wakil Jem bermarkas di Eropa sekaligus yang akan menandatangai kesepatan di Qatar.

El Sading el-Faqih, mantan penasihat Presiden Sudan mengatakan kepada Al Jazeera di Qatar, "Detail kerangka kerja mulai dibicarakan dan kesepakatan damai dapat berlanjut saat semua partai terlibat."

"Intinya, seluruh partai menjadi bagian dari kesepakatan damai. Saya pikir para mediator akan mewujudkannya, ini penting bagi siapa saja." katanya.

Jem dipimpin Khalil Ibrahim, mantan menteri di pemerintahan Sudan sebelum dia bergabung dengan kelompok pemberontak di Darfur. Dia meminta pemerintah menunda pelaksanaan pemilihan umum yang akan digelar April mendatang agar supaya kelompoknya bisa ambil bagian.

ALJAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya