51 Pemimpin Militer Turki Ditahan  

Reporter

Editor

Selasa, 23 Februari 2010 18:24 WIB

TEMPO Interaktif, Angkara - Penyidik menginterogasi 51 petinggi militer Turki, termasuk mantan Panglima Angkatan Laut dan Angkatan Udara, atas tuduhan berencana mengacaukan negara dengan meledakkan masjid-masjid untuk memicu kudeta dan menggulingkan pemerintah yang berakar Islam.

Ini merupakan langkah keras pertama terhadap pejabat militer tertinggi Turki, yang pernah menggulingkan empat pemerintahan sejak 1960. Selama beberapa dekade perwira senior Turki, yang menyebut dirinya sebagai pengawal tradisi sekuler negara itu, melakukan wewenangnya itu.

Namun, keseimbangan kekuasaan di negara kandidat Uni Eropa itu tampaknya telah bergeser pada hari Senin saat polisi menangkap 51 komandan militer, menyusul terkumpulnya bukti rekaman dan penemuan rencana kudeta, yang dijuluki "palu godam."

Kondisi nasional telah memperdalam perebutan kekuasaan antara kubu sekuler dan pemerintah, yang memiliki dukungan elektoral yang kuat dan dukungan Uni Eropa. Elite militer Turki, dikenal sebagai "pasha," gelar penghormatan merujuk ke masa Utsmani - dulu pernah dianggap tak tersentuh.

"Palu godam paling berat kepada tahanan militer," menjadi judul headline harian Taraf, yang telah mempublikasikan pembocoran dokumen militer yang mengarah pada penahanan.

Surat kabar berbahasa Inggris Zaman hari Selasa mengatakan bahwa operasi itu diluncurkan setelah para ahli memutuskan dokumen yang bocor adalah otentik. Pemerintah menyangkal tindakan keras yang sedang berlangsung bermotif politik atau dirancang untuk membungkam para pengkritik pemerintah, seperti yang diklaim oleh partai-partai oposisi.

Mereka yang menjadi tersangka termasuk mantan Panglima Angkatan Udara Jenderal Ibrahim Firtina dan Panglima Angkatan Laut Laksamana Ozden Ornek, yang diduga melakukan beberapa upaya kudeta yang gagal, serta mantan wakil panglima Ergin Gen Saygun - yang telah menemani Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan selama pertemuan dengan mantan Presiden George W. Bush di Washington pada 2007.

Juga ditahan mantan kepala Pasukan Khusus, Jenderal Engin Alan, dan mantan Panglima Angkatan Darat, Jenderal Cetin Dogan.

Para tersangka, termasuk hampir dua puluh jenderal dan laksamana aktif dan pensiun, yang diperkirakan akan menghadapi pengadilan di Pengadilan Istanbul.

Para tersangka menghadapi tuduhan mencoba menggulingkan pemerintah dengan kekerasan, dan menjadi anggota organisasi ilegal untuk tujuan tersebut, kata harian Milliyet, Selasa.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah bersiap-siap untuk merombak peradilan dan Konstitusi, sebuah warisan dari kudeta militer tahun 1980, dan bahkan bisa membawa masalah ini ke sebuah "referendum."

"Sebuah konstitusi baru akan lebih mudah bagi kita untuk masuk ke dalam Uni Eropa," kata Burhan Kuzu, ketua komisi parlemen yang bertanggung jawab atas amandemen konstitusi, di sebuah konferensi Senin di pusat kota Anatolia, Corum.

AP | EZ

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya