TEMPO Interaktif, Kota Kinabalu - Sebanyak 11 pelaut Indonesia selamat setelah terkatung-katung di Laut Cina Selatan selama berhari-hari. Mereka diselamatkan Angkatan Laut Malaysia di dekat Pulau Layang-Layang, Rabu (10/2) sekitar pukul 09.20.
Para pelaut yang berusia antara 22 sampai 49 tahun tersebut ditemukan dalam perahu kecil setelah kapal mereka dibajak di dekat Pulau Tioman pada 6 Februari.
Para pembajak membiarkan mereka terapung dalam perahu kecil hampir sepanjang 7.000 kilometer sebelum akhirnya ditemukan personel Angkatan Laut Malaysia di Pulau Layang-Layang.
Panglima Angkatan Laut Wilayah Dua Laksamana Datuk Anuwi Hassan mengatakan para nelayan melaut dari Singapura dengan Kapal Asta pada 4 Februari dengan tujuan Kamboja. Mereka membawa kantong pasir.
Akan tetapi, sekelompok pembajak mendekati kapal tersebut di dekat Pulau Tioman dan memerintahkan para kru melaut dengan perahu kecil kecuali Kepala Teknisi Kapal yang diidentifikasi sebagai Norman S.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.