Melawan Taliban, Senapan AS Dilengkapi Ayat-ayat Injil  

Reporter

Editor

Jumat, 22 Januari 2010 10:46 WIB

www.trijicon.com
TEMPO Interaktif, Untuk bertempur melawan Taliban, pasukan AS dibantu serdadu Afganistan menggunakan senjata berpatri ayat-ayat Injil. MPAC minta segera ditarik.

Senjata-senjata tersebut berasal dari Trijicon, pabrik senapan di Wixom, Michigan yang menyuplai kebutuhan persenjataan militer AS.

David Chater, koresponden Al Jazeera di Kabul, mengatakan: "Ini sebagai alat propaganda untuk memanggil Taliban. Selama ini mereka menganggap kehadiran AS di Afganistan memiliki misi Kristenisasi."

Jenderal David Petraeus, Komandan Pusat AS penanggung jawab operasi militer AS di Irak dan Afganistan mengakui senjata itu dilengkapi ayat-ayat yang ada dalam Alkitab.

"Ini merupakan masalah serius bagi saya dan komandan lain di Irak dan Afghanistan karena mengandung persepsi yang benar-benar bertentangan dengan apa yang sudah kita lakukan," katanya di Center for Strategic and International Studies di Washington, Kamis.

Juru bicara NATO di Afganistan mengatakan bahwa ayat-ayat Injil di senjata tersebut sangat tidak layak, namun saat ini tetap digunakan. Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Kamis, Kolonel Gregory Breazile, Komandan Latihan NATO di Afganistan mengatakan: "Kami dikasih tahu tadi malam, ketika senjata itu kami periksa ternyata benar."

"Senjata-senjata itu kami berikan kepada pasukan Afganistan. Memang kami kecewa, tetapi kami pikir hal itu tidak ada masalah.

Trijicon adalah perusahaan senapan berbasis di Wixom, Michigan, AS. Perusahaan ini mendapatkan kontrak pembuatan 800 ribu pucuk senjata Marinir AS senilai Rp 6,1 trilun. Selain dengan Marinir, Trijicon juga memperoleh order pembuatan senjata Angakatan Darat AS. Sejak meletus perang Irak dan Afganistan, Trijicon kebanjiran pesanan senjata dari Marinir dan Angakatan Darat AS.

Trijicon mengakui, selama ini menempatkan ayat-ayat Alkitab Perjanjian Baru di casing senjata pesanan pasukan AS untuk Irak dan Afgnanistan. Namun sejak Kamis, perusahaannya menghentikannya.

Direktur Utama Trijicon berjanji segera memperbaiki dan memodifikasi senjata-senjata tersebut. Namun, tak ayal, sejumlah pasukan Afganistan menyatakan kepada AFP bahwa penggunaan senjata tersebut sangat kontroversial.

Ayat-ayat Alkitab yang ada di casing senjata itu berbunyi, "Kemudian Yesus berkata lagi kepada mereka, "Akulah terang dunia: dia yang mengikut Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan terang dalam hidupnya."

Ayat lain berbunyi, "Karena Allah, yang memerintahkan terang untuk bersinar keluar dari kegelapan, telah bersinar dalam hati kita, untuk memberikan terang pengetahuan kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus."

Menanggapi peredaran senjata tersebut, Dewan Urusan Masyarakat Muslim (MPAC) AS meminta Menteri Pertahanan Robert Gates segera menarik seluruh senjata yang beredar sebagai perlengkapan tempur. "Penyertaan ayat-ayat Injil dalam perlengkapan tempur sangat menodai cita-cita negara yang kita dirikan," ujar Haris Tarin, Direktur MPAC di Washington. "Lebih buruk lagi, ia (Trijicon) menyediakan amunisi bagi ekstrimis propaganda yang mengklaim ada 'Perang Salib melawan Islam' oleh Amerika Serikat."

Meskpun kehadiran militer AS berulang kali menyatakan bahwa misi mereka di Afghanistan dan Irak tak ada sangkut pautnya dengan agama, namun fakta yang ada tak bisa dipungkiri.


ALJAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya