Masyarakat Uzbekistan Tak Pedulikan Pemilu Parlemen
Reporter
Editor
Minggu, 27 Desember 2009 17:52 WIB
TEMPO Interaktif, Tashkent - Pemerintah Uzbekistan sedang menghadapi pemilihan umum anggota parlemen yang berlangsung Minggu, (27/12). Namun warga setempat merasa pemilu tersebut tidak membuat suatu perubahan yang berarti dikemudian hari.
"Tidak ada gunanya," kata seorang pria di Ibu Kota Tashkent menjelang pemungutan suara. "Ini tidak berarti," tambahnya.
Salah seorang warga mengatakan, "Orang-orang di sini benar-benar tidak peduli, Ini bukan pemilihan."
Pemungutan suara dapat ditebak akan memenangkan Presiden Islam Karimov, yang telah berkuasa selama dua dekade, semua kursi di majelis parlemen diperebutkannya. Negara tersebut tidak memiliki partai oposisi dan sebagian besar aktivis pro-demokrasi telah dipenjarakan dan diasingkan ke luar negeri.
Uzbekistan, negara berpenduduk paling padat di Asia Tengah, sebelumnya tidak pernah mengadakan pemungutan suara yang dinilai bebas dan adil seperti dikatakan pengamat dari Barat.
Demi memenuhi tuntutan pemerintah dalam kampanye menekan angka kelahiran serendah mungkin, sejumlah dokter di Uzbekistan melakukan praktek yang melanggar hak-hak pasien.
Pemerintah Uzbekistan semalam menutup perbatasannya dengan Kirgistan untuk mencegah banjir pengungsi. Mereka tidak peduli dengan seruan para pegiat kemanusiaan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa agar perbatasan tetap dibuka.