Serbia Melamar Jadi Anggota Uni Eropa, Dua Penjahat Perang Harus Ditangkap  

Reporter

Editor

Selasa, 22 Desember 2009 19:14 WIB

AP Photo

TEMPO Interaktif, Serbia secara resmi, Selasa (22/12), mengajukan diri sebagai anggota Uni Eropa yang kini beranggotakan 27 negara. Negeri ini harus menangkap penjahat perang dan menyerahkan ke pengadilan internasional.

Presiden Boris Tadic akan terbang ke Stockholm, tempat dimana lamaran tersebut disampaikan kepada Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt.

Belum lama ini, Uni Eropa membekukan hubungan perdagangan dengan Belgrade. Namun Serbia tetap mencoba terus memperbaiki hubungan baik sebelum lamarannya disetujui.

Serbia saat ini merasa telah membangun sebuah momentum penting dengan Uni Eropa yang telah berlangsung sejak beberapa pekan. Belum lama ini, Serbia telah mengeluarkan kebijakan visa bebas perjalanan termasuk untuk ke semua negara anggota Uni Eropa.

Kendati demikian, keinginan Serbia belum bisa serta merta mendapatkan perhatian dari Uni Eropa terutama dari negeri Belanda. Salah satu ganjalannya adalah Serbia harus menangkap dan menyerahkan dua orang pelaku kejahatan perang kepada Pengadilan Internasional Kejahatan Perang bekas Yogoslavia di Hague. Di antara pelaku kekejaman itu adalah mantan komandan militer Bosnia-Serbia, Ratko Mladic.

Awal bulan ini, jaksa penuntut umum kejahatan kriminal PBB Serge Brammertz menyatakan bahwa Serbia telah melakukan kerjasama dengan PBB dengan baik. Meskipun begitu, dalam laporan tersebut dinyatakan, dia tetap meminta Serbia harus mencari kedua penjahat tersebut yaitu Jenderal Mladic dan Goran Hadzic yang selama ini buron untuk kejahatan perangnya di Kroasia.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

2 Jejak Kedekatan Indonesia-Serbia Permudah Tangkap Maria Lumowa

10 Juli 2020

2 Jejak Kedekatan Indonesia-Serbia Permudah Tangkap Maria Lumowa

Argo menambahkan pemerintah Serbia bersedia bekerja sama menangkap Maria Lumowa karena memiliki kedekatan dengan Indonesia

Baca Selengkapnya

Serbia Tarik Seluruh Staf Kedutaannya dari Macedonia

22 Agustus 2017

Serbia Tarik Seluruh Staf Kedutaannya dari Macedonia

Serbia menarik pulang seluruh staf kedutaannya dari Macedonia setelah menerima informasi tentang rencana serangan terhadap kepentingan Serbia di sana.

Baca Selengkapnya

Kroni Rusia Menangi Pemilu Serbia. Siapa Dia?  

3 April 2017

Kroni Rusia Menangi Pemilu Serbia. Siapa Dia?  

Perdana Menteri Aleksandar Vucic, yang dikenal sebagai kroni Rusia, memenangi pemilihan presiden Serbia, Ahad waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Serbia Pilih Presiden Baru  

2 April 2017

Serbia Pilih Presiden Baru  

Lembaga survei memprediksi Vucic meraih kemenangan dengan mudah pada babak pertama lantaran partai oposisi terbelah.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Genosida di Bosnia, Karadzic: Saya Tahu Impian Saya  

24 Maret 2016

Terdakwa Genosida di Bosnia, Karadzic: Saya Tahu Impian Saya  

Dia didakwa menjadi otak pembantaian 8.000 muslim pada 1995 setelah pasukan Serbia menguasai Srebenica, kawasan yang dinyatakan aman oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Ke Beograd, Wamenlu Lobi Presiden dan Ketua Parlemen Serbia

12 November 2015

Ke Beograd, Wamenlu Lobi Presiden dan Ketua Parlemen Serbia

Wamenlu minta Presiden Serbia memberikan pengurangan tarif bagi ekspor RI dan kemudahan serta perlindungan bagi investor RI.

Baca Selengkapnya

Cerita Seru, Duta Besar Serbia Diuber Penculik  

9 November 2015

Cerita Seru, Duta Besar Serbia Diuber Penculik  

Dua karyawan Kedutaan Besar Serbia dilaporkan diculik di pantai Sabratha, Libya, ketika sedang berkonvoi menuju Tunisia.

Baca Selengkapnya

Kecolongan, Nomor Pemenang Lotre Keluar Sebelum Diundi

4 Agustus 2015

Kecolongan, Nomor Pemenang Lotre Keluar Sebelum Diundi

Polisi kini telah menyita mesin lotre, bola, dan perangkat lunak komputer.

Baca Selengkapnya

Asyik Dengarkan One Direction, Gadis Ini Disambar Kereta  

22 Maret 2015

Asyik Dengarkan One Direction, Gadis Ini Disambar Kereta  

Saat petaka datang, Jana Djuric, gadis Serbia berusia 15 tahun, sedang mendengarkan lagu One Direction.

Baca Selengkapnya

Ini Bunker Anti-Bom Nuklir Milik Sahabat Sukarno  

29 November 2014

Ini Bunker Anti-Bom Nuklir Milik Sahabat Sukarno  

Bunker ini mampu menahan serangan bom nuklir berkekuatan 20 kiloton, lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.

Baca Selengkapnya