Suara Lain di Kopenhagen

Reporter

Editor

Minggu, 13 Desember 2009 18:52 WIB

TEMPO Interaktif, Kopenhagen - “Yes we can, yes we must, yes we world,” teriak Kumi Naidoo, juru bicara Greenpeace. Ucapan itu diikuti ribuan demonstran berkali-kali, yang berkumpul di depan gedung parlemen Denmark. Sabtu lalu, mereka demontrasi menuntut delegasi 192 negara yang sedang mengikuti Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen 7-18 Desember 2009.

Kumi Naidoo mengkritik Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yang tidak menepati janji kampanye untuk serius mengatasi perubahan iklim. Negara Abang Sam yang menolak Protokol Kyoto ini memang tidak bersedia diatur-atur konvensi internasional untuk mengurangi emisi karbon. Pada Konferensi Kopenhagen yang telah berlangsung sepekan sikap itu terus dipertahankan.

Setelah Kumi Naidoo berpidato, sekitar 50 ribu demontran (versi polisi Denmark 30 ribu orang) berjalan kaki menuju gedung Bella Center, tempat berlangsung konferensi. Jarak antara gedung Parlemen dan dua tempat ini enam kilometer. Dalam perjalanan sekelompok kecil demonstran memecahkan kaca bangunan dan merusak fasilitas umum.

Polisi Denmark menangkap sekitar 1.000 pengunjukrasa, termasuk 400 anggota kelompok militan dari seluruh Eropa yang dikenal sebagai Black Blocs. Sebelumnya, aparat keamanan membebaskan 955 aktivis lingkungan dari berbagai negara tersebut. Sebagian masih ditahan di mana dua warga Denmark dan seorang warga Prancis, akan dihadapkan ke persidangan atas tuduhan melawan petugas.

Sampai Sabtu malam, ratusan demonstran masih bertahan tidak jauh dari Bella Center. Mel Evans dari Climate Justice Action memprotes sikap kepolisian. “Selama berjam-jam, para demonstran berada di bawah udara dingin membeku tanpa bantuan medis, air dan toilet,” katanya.

Kabar bakal terjadinya aksi fisik sudah Tempo dengar sejak Sabtu pagi. Salah seorang aktivis NGO dari Indonesia membisikkan hal itu di depan gedung Bella Center. Aparat keamanan telah mengantisipasi. Bus yang mengangkut peserta konferensi berhenti sekitar 1 kilometer sebelum gedung. Mereka lantas diminta naik kereta layang dan berhenti di stasiun Bella Center.

Advertising
Advertising

Penjagaan juga dilakukan sekitar gedung parlemen. Jalan utama ditutup kendaraan dan dua helikopter terus berputar-putar di atasnya. Sejak pukul 11.00 jalan di depan gedung itu dijejali ribuan demonstran dari Climate Justice, Greenpeace, Oxfam, WWF dan lembaga swadaya masyarakat dari beberapa negara di Amerika, Asia, dan Afrika.

Pukul 13.00, parade orasi dimulai di tengah suhu udara sekitar tiga derajat Celcius. “Perubahan iklim menyebabkan kehidupan dasar kami terampas,” kata seorang aktivis perempuan dari Uganda. Kekeringan dan banjir melanda wilayahnya. Banyak anak-anak terserang penyakit, termasuk Malaria dan Disentri yang semakin meningkat.

Testimoni serupa juga disampaikan aktivis dari India, Filipina dan negara di Amerika Latin. Mereka mengeluh dampak negatif perubahan iklim. "Yes we want ? “Climate Justice,” teriak ribuan demonstran. Vandana Shiva ikut berbicara dalam demonstrasi tersebut.

Dia mengecam sikap pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara maju yang menolak untuk mengurangi emisi karbon secara drastis. Padahal ulah mereka selama ini menjadi penyebab utama pemanasan global. “Inilah demokrasi yang kita saksikan di COP,” kata aktivis perempuan dari India. Menurut Shiva kita memiliki kekuatan dan harapan untuk mengatasi hal ini.

Pidato Shiva makin membawa semangat para demonstran. Sambil menuju Bella Center mereka mengacungkan spanduk dan papan protes bertuliskan macam-macam ungkapan: Change the Politics Not the Climate, Planet Not Profit, Climate Justice Now, Bla..bla Action.

UNTUNG WIDYANTO [KOPENHAGEN]

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

30 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

46 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

50 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya