Uni Eropa: Yerusalem Harus Jadi Ibu Kota Dua Negara

Reporter

Editor

Rabu, 9 Desember 2009 11:55 WIB

Demonstran Palestina melempari batu ke arah tentara Israel saat aksi protes menentang perbatasan di Tepi Barat, Ramallah, Jumat (06/11). AP Photo/Bernat Armangue
TEMPO Interaktif, Jakarta - Para menteri luar negeri Uni Eropa mengeluarkan maklumat, Yerusalem harus jadi ibu kota dua negara, Israel dan Palestina. Hal ini sebagai bagian dari perundingan damai. Yerusalam Timur jadi ibu kota Palestina.

Keputusan itu kontan disambut gembira oleh warga Palestina. Sebalinya Israel, menganggapnya sebagai "sesuatu yang tidak baru."

Status Yerusalem merupakan isu sensitif dan kompleks dalam konflik Israel-Palestina. Wilayah ini sejak 1967 dikuasai Israel. Bahkan, belum lama ini negeri Zionis itu mengumumkan bahwa Yerusalam berada dalam kedaulatan negerinya, sehingga siapapun tak bisa mencampuri urusan dalam negeri, termasuk membicarakan soal Yerusalem.

"Jalan terbaik untuk memecahkan masalah konflik Israel-Palestina adalah Yerusalem dijadikan ibu kota dua negara," demikian salah satu keputusan para menteri luar negeri Uni Eropa.

Menanggapi keputusan tersebut, Israel menyampakan penolakannya. Menurut Isarel, apa yaang disampaikan oleh Uni Eropa sama sekali tidak ada yang baru, terutama dalam negosiasi perdamaian dengan Palestina.

Sementara itu, Rafik Alhussieni, Kepala Staf Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pernyataan Uni Eropa sangat memuaskan. "Yerusalem memang seharusnya menjadi ibu kota dua negara mengacu kepada tanah yang dianeksasi."

Senin kemarin, sejumlah warga Palestina demonstrasi di depan kantor konsulat jenderal Swiss dan Perancis di Yerusalem. Mereka menuntut agar kedua negeri tersebut secara terbuka mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

"Dewan sangat menaruh perhatian terhadap situasi di Yerusalem Timur," demikian pernyataan para menteri luar negeri Uni Eropa.

Para menteri Uni Eropa memuji langkah Israel mengurangi jumlah penduduk di daerah pendudukan Tepi Barat, meskipun tidak dilakukannya di Yerusalem Timur. Namun kebijakan tersebut sebagai sebuah langkah maju.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya