Afrika Selatan Kurangi Karbon Gas Buangan 34 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 8 Desember 2009 10:51 WIB

Sejumlah aktivis Greenpeace melakukan aksi damai di Jakarta,(19/02). Aksi ini menagih janji presiden SBY terhadap komitmennya untuk memangkas emisi dan memerangi perubahan iklim. TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Kopenhagen - Afrika Selatan berkomitmen mengurangi emisi karbon hingga 34 persen pada 2020, namun butuh bantuan keuangan dari negara-negara maju.

Pernyataan itu disampaikan pada pertemuan konferensi perubahan iklim di Kopenhagen, Denmark, Senin (7/12) waktu setempat. Menanggapi komitmen tersebut, kelompok lingkungan hidup Greenpeace menyatakan bahwa komimen Afrika Selatan merupakan "satu di antara bintang-bintang negosiasi."

Selama ini, efek rumah kaca hampir semuanya disebabkan oleh pembakaran batubara sebagai sumber energi pabrik. Oleh sebab itu, pemerintah Afrika Selatan kini mempertimbangkan menggunakan sumber energi lain yang ramah lingkungan.

Afrika Selatan akan menurunkan emisi karbon hingga 34 persen pada 2020, selanjutnya ditingkatkan 42 persen pada 2025.. "Sikap ini, pertama adalah fair, ambisius dan efektif," ujar utusan dari Afrika Selatan.

"Kedua, perlu dukungan kuat dari komunitas internasional, termasuk sokongan keuangan dan teknologi," tambahnya.

Negara-negara sedang berkembang seperti Afrika Selatan, jelasnya, membutuhkan bantuan keuangan untuk pengembangan ekonomi. Dengan bantuan tersebut, bisa digunakan untuk menerapkan teknologi sesuai dengan target yang ditetapkan.

Ketua delegasi Afrika Selatan, Alf Wills mengakatan kepada Reuters, bahwa untuk pertama kali negerinya diberikan target khusus mengurangi emisi gas. Menurutnya, lembaga keungan internasional telah membantu Afrika Selatan membangun gedung dan pabrik menggunakan sumber energi matahari dan angin.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

22 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

15 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

16 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

16 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

21 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya