Didakwa Membunuh dan Spionase, Serdadu Norwegia-Inggris Dijatuhi Hukuman Mati  

Reporter

Editor

Jumat, 4 Desember 2009 10:21 WIB

napi norwegia dan inggris di Kongo/AP
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengadilan militer di Kisangani, Republik Demokratik Kongo, menolak kasasi yang diajukan bekas serdadu Norwegia dan Inggris. Keduanya dihukum mati dan denda karena kegiatan spionase, konspirasi, pembunuhan dan perampokan terhadap seorang sopir taksi di Kongo.

Joshua French yang berkebangsaan Inggris-Norwegia dan Tjostolv Moland, warga negara Norwegia harus membayar denda sebesar US $500 juta atau Rp 4,7 triliun.

Sebelum vonis tambahan itu dijatuhkan, French, 27 tahun, dan Moland, 28 tahun, diganjar hukuman mati oleh pengadilan militer karena terbukti melakukan pembunuhan pada 8 September terhadap seorang sopir. Atas keputusan tersebut, Norwegia menyampaikan keberatannya kepada pemerintah Republik Demokratik Kongo.

"Norwegia menolak hukuman mati yang telah dijatuhkan. Saya sesegera mungkin akan menghubungi menteri luar negeri Republik Demokratik Kongo untuk menyampaikan pesan tersebut," kata Menteri Luar Negeri Jonas Gahr Stoere.

Selain protes dari berbagai kalangan, kelompok penggiat hak asas manusia Reprieve, menuntut agar hukuman tersebut dibatalkan. Penyebabnya, saat hakim militer menjatuhkan vonis, Joshua French tidak paham apa yang didakwakan kepadanya.

"Pengadilan penuh canda tawa, karena terdakwa tidak mengerti apa yang didakwakan. Oleh sebeb itu hakim perlu penerjemah," kata Clive Stafford Smith.

Stafford Smith, melanjutkan, heran terhadap keputusan hakim dimana saksi mata atas kejadian itu menerima uang kompensasi Rp 48,5 juta sementara penghasilan rakyat Kongo hanya sekitar Rp 35 ribu sehari.

"Saya memohon kepada pemerintah Inggris untuk meningkatkan usahanya agar bisa mengakhiri mimpi buruk ini."

French lahir di Norwegia dari pasangan ayah warga negara Inggris sedangkan ibunya dari Norwegia. Sejak kecil tinggal di kota Margate, Kent. Selanjutnya, dia tinggal di Norwegia menyusul perceraian kedua orang tuanya.

Namun menginjak dewasa, saat berusia 20 tahun, French pindah ke Inggris dan menjadi pasukan Angkatan Darat kerajaan Inggris.

Sementara itu, Moland warga negara Norwegia, ditahan sejak Mei tahun ini setelah seorang sopir ditemukan tewas di kawasan timur laut Kongo.

Dalam pembelaannya, keduanya menolak dituduh menembak dan membunuh sopir Abedi Kasongo, 47 tahun, yang ditemukan tewas tergeletak di jalan raya tak jah dari Kota Kisangani.

BBC | Guardian | CHOIRUL

Berita terkait

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

26 Maret 2017

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

Para milisi itu kemudian kabur dengan kendaraan dan membawa senjata milik polisi.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

19 Oktober 2016

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

Sedikitnya, 20 orang tewas dalam pertempuran selama tiga hari antara etnis Pygmy dan Bantu.

Baca Selengkapnya

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

16 Agustus 2016

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

Penularan wabah demam kuning (yellow fever) yang sudah merenggut ratusan nyawa di tengah Afrika, kini dilaporkan bisa menyebar ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

15 Agustus 2016

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

Sebanyak 64 orang tewas dalam serangan pemberontak di Republik Demokratik Kongo timur laut.

Baca Selengkapnya

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

22 Maret 2016

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

Bemba dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kejahatan kemanusiaan di Republik Afrika Tengah (CAR) selama lebih-kurang satu dekade.

Baca Selengkapnya

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

23 Februari 2016

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

Kongo mengizinkan 150 anak diadopsi orang tua warga negara asing.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

20 Juni 2015

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

"Kami membutuhkan pengadilan ini untuk menunjukkan bahwa keadilan itu ada. Para pemerkosa itu mengerti bahwa mereka harus dihukum."

Baca Selengkapnya

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

26 November 2014

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

Setidaknya 48 wanita Kongo diperkosa setiap satu jam. Tingginya kekerasan seksual ini menjadikan Kongo sebagai negara paling tidak aman untuk wanita.

Baca Selengkapnya

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

3 November 2014

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

Pria yang tidak diidentifikasi itu diduga bagian dari kelompok Islam ekstremis ADF-NALU.

Baca Selengkapnya

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

6 Juni 2014

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

Pelarian ini dimulai ketika narapidana merebut senjata penjaga penjara.

Baca Selengkapnya