TEMPO Interaktif, Jakarta -
Madrid – Menteri Pertahanan Spanyol Carme Chacon, kemarin, meminta angkatan laut Uni Eropa menutup tiga pelabuhan Somalia yang sering digunakan para pembajak melancarkan aksinya merampok kapal-kapal yang berlayar di Samudera India.
Menurut Chacon, permintaan ini akan disampaikan saat pertemuan Uni Eropa Senin dan Selasa pekan depan. Spanyol akan meminta menteri pertahanan dan luar negeri Uni Eropa memusatkan upaya militernya menutup tiga pelabuhan itu.
“Kami tahu tiga itu jumlah yang besar, tapi jika tidak ditutup semua, kapal induk yang biasa digunakan pembajak bisa menjangkau jarak hingga seribu mil dari pantai, seperti yang terjadi kemarin, dan mereka dapat membawa korban jauh dari pantai,” jelas Chacon seperti disiarkan radio publik RNE.
Dalam keterangannya Chacon juga menyebutkan para pembajak mempunyai hubungan dengan firma hukum canggih di London. Karena itu, dia meminta masyarakat internasional lebih giat mencari tebusan yang diberikan kepada pembajak agar melepas para sandera.
Beberapa firma hukum di London, yang merupakan pusat bisnis industri maritim di dunia, memang menangani kasus pembajak yang menculik dan meminta uang tebusan beberapa tahun terakhir ini. Mereka membantu pemilik kapal membuat kesepakatan secara legal untuk membayar uang tebusan dan memberikan jaminan keamanan saat bernegosiasi dengan pembajak.
Senin lalu pembajak melancarkan serangan terjauh mereka dengan menembak kapal minyak berbendera Hong Kong, Bw Lion. Kapal tersebut tengah berada seribu mil laut di timur Mogadishu. Keesokan harinya pembajak kembali melancarkan aksinya menyerang kapal kontainer berbendera Danish, Nelle Maersk. Kapal ini juga berada di jarak seribu mil laut di timur ibukota Somalia.
Namun kedua kapal berhasil lolos dari pembajak. Kendati demikian, insiden ini merupakan bukti begitu lemahnya keamanan di perairan Somalia, sehingga menggiring pembajak meluaskan wilayah serangannya hingga ke Samudera India. Samudera India merupakan salah satu perairan sibuk karena menghubungkan Asia dan Eropa.
Kemarin, pembajak berhasil merampas sebuah kapal kargo beserta 22 awaknya di Samudera India. Menurut juru bicara angkatan laut Uni Eropa Komodor John Harbour, dari 22 awak, tiga di antaranya warga Yunani dan 19 lainnya warga Filipina.
Berita terkait
Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan
17 Oktober 2017
Pengadilan Spanyol memerintahkan 2 tokoh organisasi terbesar pendukung kemerdekaan Catalonia ditahan tanpa jaminan.
Baca SelengkapnyaSpanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari
12 Oktober 2017
Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengultimatum pemerintah Catalonia membatalkan kemerdekaannya dalam tempo 8 hari.
Baca SelengkapnyaCatalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol
11 Oktober 2017
Catalonia batal merdeka dari Spanyol, Carles Puigdemont memilih berdialog dengan Madrid.
Baca SelengkapnyaBegini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol
6 Oktober 2017
Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penangguhan rapat parlemen Catalonia untuk menghadang kemerdekaan sepihak.
Baca SelengkapnyaRaja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi
4 Oktober 2017
Raja Spanyol tuding pemimpin Catalonia sebagai hama yang menggerogoti prinsip demokrasi.
Baca SelengkapnyaDitolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan
3 Oktober 2017
Pemimpin Catalonia, Carles?Puigdemont?menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.
Baca SelengkapnyaPerkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia
2 Oktober 2017
Carles Puigdemont merupakan tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spantyol.
Baca Selengkapnya3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol
2 Oktober 2017
Catalonia?adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.
Baca SelengkapnyaCatalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka
2 Oktober 2017
Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.
Baca SelengkapnyaCatalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka
2 Oktober 2017
Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.
Baca Selengkapnya