TEMPO Interaktif, Jakarta - Kamboja telah menerima permintaan ekstradisi dari Thailand untuk mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Tiga diplomat Thailand telah memberikan surat permintaan ekstradisi kepada pejabat di Kementerian Luar Negeri Kamboja.
Thaksin, dihukum dalam beberapa kasus konflik kepentingan di Thailand, ditawari sebuah rumah dan pekerjaan di negara tetangga Kamboja.
Koresponden BBC di Asia Tenggara Rachel Harvey mengatakan permntaan ekstradisi sudah diperkirakan, dan kemungkinan meningkatkan ketegangan diplomatik antara kedua negara tetangga.
Dia mengatakan keberadaan Thaksin di negara tetangga itu merupakan sumber kemarahan besar bagi pemerintahan Thailand saat ini.
Penolakan Kamboja terhadap permintaan itu didasarkan pada pandangan bahwa tuntutan terhadap Thaksin di Thailand bermotivasi politik.
"Hukuman Thaksin disebabkan kudeta di bulan September 2006, ketika dia menjadi perdana menteri Thailand yang dipilih secara mayoritas oleh warga Thailand sesuai dengan demokrasi," kata Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong.
Di Bangkok, Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan menunggu konfirmasi resmi dari kedutaan di Phnom Penh bahwa Kamboja telah menolak permintaan itu.
"Jika itu benar, kami akan mempertimbangkan tindakan selanjutnya," kata wakil juru bicara kementerian Thani Thongpakdi kepada AFP.
Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mengatakan negara itu kemungkinan menghentikan perjanjian ekstradisi dengan Kamboja jika Phnom Penh menolak mengekstradisi Thaksin untuk menjalani peradilan.
BBC | ERWIN Z
Berita terkait
Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra
4 Maret 2024
Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.
Baca SelengkapnyaMantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan
20 Februari 2024
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.
Baca SelengkapnyaThaksin Shinawatra Resmi Bebas
18 Februari 2024
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas
Baca SelengkapnyaMengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai
18 Februari 2024
Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.
Baca SelengkapnyaMantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini
18 Februari 2024
Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.
Baca SelengkapnyaRaja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak
10 Januari 2024
Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak
Baca SelengkapnyaThaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan
18 September 2023
Raja Maha Vajiralongkorn meringankan hukuman delapan tahun menjadi satu tahun, namun Thaksin bisa dibebaskan lebih cepat.
Baca SelengkapnyaRaja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra
2 September 2023
Raja Thailand meringankan hukuman delapan tahun penjara mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra menjadi satu tahun.
Baca SelengkapnyaMantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan
30 Agustus 2023
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sedang mempersiapkan dokumentasi untuk merancang permintaan pengampunan kerajaan.
Baca SelengkapnyaPM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan
24 Agustus 2023
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.
Baca Selengkapnya