Kumpul di Jerman, Pemimpin Dunia Peringati Runtuhnya Tembok Berlin
Senin, 9 November 2009 12:26 WIB
Selain pemimpin dunia, Jerman kali ini akan dipadati ribuan turis manca negara. Mereka menyambut peristiwa 20 tahun silam sebagai bentuk jatuhnya negeri tirai besi dan runtuhnya negeri adi daya Uni Soviet.
Peringatan runtuhnya Tembok Berlin, 9 November 1989, ini dimanfaatkan pula oleh Kanselir Jerman Angela Markel untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan tetamunya.
Saat tembok Berlin runtuh, Kanselir Markel bekerja sebagai peneliti di Jerman Timur. Menurutnya, runtuhnya tembok ini merupakan peristiwa yang sangat menggembirakan dalam sejarah Jerman.
Runtuhnya Tembok Berlin merupakan sebuah simbol bagi rakyat Jerman atas bersatunya kedua rakyat yang terbagi dalam dua negeri, yaitu Jerman Barat beraliran kapitalis dan Jerman Timur berpaham komunis-sosialis. Sehingga, sangat wajar bila kedua rakyat yang pernah terpisah berkumpul demi kejayaan Jerman, termasuk Kanselir Markel.
Menurut hasil studi yang diterbitkan tahun ini, sejak Tembok Berlin berdiri 31 Agustus 1961 hingga runtuh 1989, lebih dari 136 orang tewas karena mencoba melarikan diri melintasi tembok ini.
Kendati telah merengut lebih dari seratus orang dan simbol kekejaman, sebuah polling terhadap lebih dari seribu responden yang dirilis harian Leipziger Volkszeitung menunjukkan, satu dari delapan orang menginginkan tembok tersebut dibangun kembali dengan model tak jauh beda dengan yang ada (Jerman) Timur dan (Jerman) Barat.
REUTERS | CHOIRUL