TEMPO Interaktif, Verapaz - Luapan lumpur dan batu-batu berserakan di jalan-jalan Verapaz Minggu (8/11). Ini akibat dari gelombang besar air hujan yang deras hingga membuat banjir dan menewaskan 91 orang di seluruh El Salvador dan lima lusin orang hilang.
Hampir 7.000 orang melihat rumah mereka rusak, hancur atau tinggal separuh karena dihantam banjir dan longsor di Amerika Tengah ini. Pekerja penyelamat berusaha menyelamatkan para korban dengan menggali, tetapi lumpur menumpuk begitu tinggi yang hampir menelan kendaraan. Banyak jalan-jalan buntu karena terblokir oleh batu-batu besar.
"Apa yang terjadi di Verapaz adalah sesuatu yang mengerikan," kata Menteri Dalam Negeri Humberto Centeno, yang terbang di atas kota pada hari Minggu. "Ini adalah tragedi nyata di sana."
Setidaknya 23 orang tewas di Provinsi San Vicente, termasuk di kota Verapaz. Sedang 60 orang hilang, di kota yang terletak sekitar 40 kilometer timur ibukota San Salvador.
Relawan Sibuk Menggali Longsor Akibat Badai Agatha
1 Juni 2010
Relawan Sibuk Menggali Longsor Akibat Badai Agatha
Amuk badai tropis Agatha menimbulkan longsor dan banjir lumpur sehingga membuat para relawan sibuk menggali tubuh-tubuh para korban dari lumpur di Guatemala pagi tadi.
Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat NHC Rabu (5/9) kemarin menyatakan Honduras dan Nikaragua bakal dilanda banjir bandang disertai longsor menyusul serangan Badai Tropis Felix ke wilayah itu pada Selasa (4/9) lalu.