Jelang COP 15, Legislator Rapatkan Barisan di Kopenhagen

Reporter

Editor

Sabtu, 24 Oktober 2009 22:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menjelang konferensi perubahan iklim global COP 15 (Climate Change Conference of Parties 15), di Kopenhagen, Denmark, pada bulan Desember mendatang; perwakilan legislator dari 16 negara, Sabtu (24/10), mengadakan pertemuan permulaan dalam tajuk Forum Legislator Globe di Kopenhagen, Denmark.

Indonesia hadir dengan membawa dua isu, yakni degradasi dan deforestasi hutan serta kerusakan isi laut. "Ada banyak agenda, tapi dua isu utama ini yang akan kami perjuangkan agar bisa tembus ke COP 15 Desember nanti," ujar Bomer Pasaribu, wakil parlemen Indonesia di Forum Legislator Globe ini.

Presiden Globe Eropa sekaligus Ketua Komite Lingkungan dan Perencanaan Regional Parlemen Denmark, Steen Gade MP, membuka sekaligus meresmikan Forum. Pertemuan akan berlangsung tiga hari bertempat di gedung parlemen Denmark.

Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Ramussen MP, menjadi pembicara utama di hari pertama. Dia menekankan, dalam membahas isu perubahan iklim, para legislator peserta pertemuan ini bukanlah bertindak sebagai pengganti wakil pemerintah negaranya, meskipun begitu, mereka yang hadir diharapkan mau berupaya mendorong penerapan hukum-hukum internasional yang pro perubahan iklim di dalam lingkungan domestiknya.

Dari pertemuan ini, diharapkan dapat menelurkan kesepakatan dengan tiga poin target, yakni agar para legislator mampu mendorong gerakan ekonomi karbon rendah, menetapkan sejumlah prinsip legislatif pro perubahan iklim pada tingkat domestik, dan memberikan dukungan agar target kesepakatan perubahan iklim global pada 2012 bisa tercapai.

Ada 120 legislator yang datang dari 16 negara. Yakni Brazil, Kanada, Cina,Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang,Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, USA, Inggris dan Denmark sebagai tuan rumah. Hadir pula perwakilan Parlemen Eropa, serta sejumlah legislator ahli yang datang secara pribadi, dari Kolombia, Kamerun, dan Kongo. "Target kami,
pertemuan ini dapat membawa poin-poin kesepakatan yang nyata untuk dibawa ke pertemuan COP 15 mendatang," ujar Presiden Globe Eropa, Steen Gade kepada Tempo.

Menjawab pertanyaan Tempo, poin-poin nyata apa yang akan diperoleh negara-negara berkembang di Forum ini, termasuk Indonesia, Ketua Globe Internasional, Adam C.T. Matthews mengatakan, "justru para legislator negara peserta Forum termasuk Indonesia, yang kami harapkan mampu menyampaikan kepentingan domestiknya dengan fokus, jelas, dan jitu, sehingga dapat dibawa ke pertemuan COP 15 pada Desember mendatang."

Meskipun menjadi negara terbesar dari 16 negara peserta Forum, parlemen Indonesia hanya diwakili 1 orang, yaitu Bomer Pasaribu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Makanan.

Kepada Tempo, Bomer mengakui bahwa tim Indonesia memang kecil dan sulit bergerak dengan tim yang hanya seorang. "Anda lihat, negara-negara lain datang dengan delegasi yang besar," ujarnya. "Kita perlu dukungan lebih nyata dari pemerintah, bukan hanya untuk eksekutif. Tapi juga legislatif. Selama ini di DPR umumnya tidak peduli dengan isu-isu perubahan iklim," Bomer menambahkan.

HERMIEN Y KLEDEN (Kopenhagen, Denmark)

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

13 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

13 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

13 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

18 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

24 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya