Pelempar Sepatu Bush Telah Bebas

Reporter

Editor

Selasa, 15 September 2009 14:38 WIB

AP| Files
TEMPO Interaktif , Baghdad – Pelempar sepatu kepada mantan Presiden George W. Bush telahmeninggalkan ruangan berterali besi. Menurut jadwal, Muntadhar al-Zeidi seharusnya sudah bebas pada hari Senin (14/9), namun karena surat pembebasannya belum ditandatangani hakim maka urung pula dia menghirup udara bebas.

Pengacara al-Zeidi mengatakan, sekarang hakim telah menandatangani surat-surat yang diperlukan untuk pembebasannya.

Jaksa Karim al-Shujairi mengatakan Selasa (15/9), bahwa semua surat-surat yang diperlukan telah ditandatangani. Setidaknya jalan menuju kebebasan sudah lempang, setelah Zeidi ditahan selama sembilan bulan. Sekitar 20 anggota keluarganya telah berkumpul di luar penjara untuk menyambut pembebasan itu.

Desember 2008, Zaidi melakukan tindakan tak patut terhadap Presiden Bush selama kunjungan perpisahan ke Baghdad. Namun, setidaknya dia mewakili kebencian banyak orang Irak yang dendam setelah lebih dari enam tahun terjadi pertumpahan darah yang dipicu oleh invasi yang dipimpin pasukan Amerika pada tahun 2003.

Pemerintah Irak mengutuk dan menyebut sebagai "tindakan barbar" selama Bush mengadakan jumpa pers dengan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki. Zaidi dihukum tiga tahun penjara atas tuduhan menyerang seorang kepala negara yang berkunjung.

Hukuman penjara itu kemudian dikurangi, dan keluarga mengharapkan pembebasan Zaidi pada hari Senin. Sedang pengacara Zaidi, Dhiaa al-Saadi mengatakan, ia tidak tahu mengenai kapan Zaidi akan dibebaskan.

Advertising
Advertising

Jutaan orang di seluruh dunia telah menyaksikan Zaidi melemparkan sepatu ke wajah Bush dan memanggil orang yang memulai perang di Irak itu dengan sebutan "anjing", yang menjadi umpatan penghinaan besar di Timur Tengah.

Presiden Venezuela Hugo Chavez yang anti Amerika menyebut Zaidi sebegai pemberani. Sedangkan pemimpin sebuah kelompok di Libya yang dipimpin oleh putri Moammar Kaddafi memberi penghargaan untuk keberaniannya. Bahkan ayah dari negara-negara Arab menawarkan kepada Zaidi, putri-putri mereka menjadi istri.

Penangkapan kepada Zaidi memicu demonstrasi di Baghdad dan Maitham al-Zaidi, saudara Zaidi, mengatakan para pendukungnya telah menggelar spanduk pembebasannya. Dia mengharapkan para pendukung itu berkumpul di pangkalan udara Baghdad di mana Muntazer dibebaskan.

Muntazer, bekerja untuk televisi al-Baghdadiya yang berbasis di Kairo, telah mendapat dukungan dari seluruh dunia. Abdul Hamid al-Saih, pejabat senior di Baghdadiya, mengatakan pihaknya membelikan rumah bagi Zaidi di Baghdad. “Gajinya tetap dibayar sepanjang menjalani hukuman penjara,” kata Saih.

Maitham al-Zaidi mengatakan Muntazer telah ditawari beberapa pekerjaan dengan media Arab lain - tetapi dia masih merenungkan masa depan profesional - dan telah didorong oleh beberapa politisi Irak untuk maju ke pemilihan parlemen Irak di bulan Januari.

"Sebelum perbuatan itu, Muntazar al-Zaidi hanya seorang jurnalis, pelapor berita. Dia bukan milik partai tertentu, tapi sekarang - ia milik Irak," kata Maitham.

Pada awal persidangan bulan Februari, kata Zaidi, Bush tersenyum ketika ia berbicara tentang prestasi di Irak telah membuatnya berpikir tentang "pembunuhan lebih dari satu juta warga Irak, yang tidak menghormati kesucian masjid dan rumah-rumah, serta perkosaan terhadap wanita. "

Keluarga Muntazer mengatakan Zaidi menderita karena dipukuli selama di tahanan Irak.


AP| NUR HARYANTO


Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya