Malawi Usir Pedagang Tembakau Asing

Reporter

Editor

Jumat, 11 September 2009 18:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Malawi, sebuah negara di bagian timur Afrika yang baru merdeka tahun 1964, baru punya tiga presiden dan dua kali mengadakan pemilihan umum pekan ini berani mengusir empat pembeli tembakau asing karena melanggar harga minimum pembelian atas hasil panen Malawi.

Tiga pembeli tembakau asal Inggris dan satu asal Afrika Selatan diusir sepanjang pekan ini karena membayar tidak sampai sepertiga dari harga minimum yang ditetapkan pemerintah sebagai bukti janji kampanye Presiden Bingu wa Mutharika menjelang pemilihan umum Malawi bulan Mei lalu.

"Pembeli tembakau asing yang membayar lebih rendah dari harga yang disepakati untuk komoditi pertanian paling penting adalah musuh masyarakat," kata Mutharika dalam sebuah pidato kenegaraan pertengahan pekan ini.

"Mereka secara diam-diam dan sadar berusaha menghambat kebijakan negara ini yang berusaha menyejahterakan rakyatnya dengan harga tembakau yang lebih baik. Mereka telah menyabotase perekonomian Malawi dan merugikan orang-orang yang telah menanam tembakau yang mereka beli."

Pada kampanye awal tahun ini Mutharika berjanji menetapkan harga minimum untuk beberapa jenis tembakau yaitu untuk jenis burley $2.15 (sekitar Rp21.338) per kilogram sedangkan jenis flue-cured minimal $3.09 (sekitar Rp30.668) per kilogram.

Advertising
Advertising

Menurut pemerintah para pembeli hanya membayar 70 cents (Rp6.948) per kilogram dan $1.90 (Rp18,858) per kilogram.

Tembakau menyumbang sekitar 75 persen dari devisa Malawi, dengan volume ekspor tahun lalu sekitar 194 juta kilogram dengan nilai US$472 juta (Rp4,68 triliun). Sekitar 80 persen tenaga kerja di Malawi bekerja pada sektor yang terkait dengan tembakau.

ASSOCIATED PRESS | RONALD

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

4 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini, Selasa, 23 April 2024 merosot turun hingga Rp 18 ribu dari harga di perdagangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya