Celana Dalam Pria itu Indikator Resesi Akurat

Reporter

Editor

Senin, 31 Agustus 2009 13:22 WIB

MEDIA.REI.COM

TEMPO Interaktif, Washington - Celana dalam pria ternyata bisa menjadi indikator resesi yang akurat di Amerika Serikat. Untuk melihat apakah ekonomi sedang memburuk, tinggal melihat tingkat penjualan celana dalam pria. Jika penjualan menaik, resesi mulai berakhir.

Seperti ditulis harian "Washington Post", penjualan celana dalam pria biasanya stabil karena dianggap sebagai kebutuhan pokok. Tapi, saat ekonomi sangat buruk atau resesi, para pria berusaha memundurkan periode pembelian celana dalam. "Pembeliannya ditunda," kata Marshal Cohen, analis senior biro riset pasar NPD Group.

Saat resesi mulai berasa tahun lalu, penjualan celana dalam ikut melambat, riset pasar perusahaan lain, Mintel, menunjukkan. Tahun ini diperkirakan penjualan celana dalam turun 2,3 persen dibanding tahun lalu.

Tahun depan, menurut perkirakan Mintel, penjualan celana dalam masih akan tetap turun tapi turunnya lebih kecil yakni 0,5 persen. Ini berarti penjualan celana dalam sudah membaik lagi dan--diperkirakan--ekonomi juga akan membaik.

Laporan mulai membaiknya penjualan dilaporkan sejumlah toko seperti Sears yang mengatakan catatan memperlihatkan penjualan naik. Begitu pula di jaringan toko Target, yang selama dua bulan ini penjualan celana dalam pria naik.

WASHINGTON POST/NK

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya