Bom meledak di dekat sebuh gedung pertemuan sesaat sesudah waktu magrib tiba. Saksi mata menggambarkan ledakan ini seperti gempa yang disusul letusan besar.
Sebanyak 90 orang terluka dan kemungkinan masih banyak korban yang terperangkap di balik reruntuhan bangunan. "Kami masih berusaha mengeluarkan mereka," ujar Ahmed Wali Karzai, wakil pemerintah. Seluruh korban tewas adalah masyarakat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Belum ada pihak yang menyatakan diri bertanggungjawab atas terjadinya ledakan. Meski demikian, pemerintah menyalahkan kelompok yang terkait dengan Taliban terlibat dalam aksi ini. "Kami belum mengetahui target pengeboman dan masih terus melakukan investigasi," ujar Fazel Ahmad, kepala polisi kota Kandahar.
Kandahar adalah kota terbesar di bagian selatan Afghanistan. Kota ini merupakan markas pemerintahan Taliban yang kini digantikan pemerintahan baru yang didukung barat. Ledakan ini terjadi setelah Afghanistan menggelar pemilu presiden pertamanya sepanjang sejarah, pekan lalu.
Al JAZEERA.NET/FAMEGA SP