Netanyahu Dikabarkan Pertimbangkan Akhiri Perang di Lebanon karena Rugi Besar

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 31 Oktober 2024 02:00 WIB

Tentara Komando Front Dalam Negeri Israel berjalan di jalan di Caesarea, Israel, 19 Oktober 2024 setelah serangan pesawat nirawak dari Lebanon ke Israel di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel. REUTERS/Rami Shlush

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan para pejabat keamanan senior pada Selasa malam untuk membahas kemungkinan mengakhiri konflik di Lebanon dan mengupayakan resolusi politik, demikian dilaporkan Anadolu, mengutip media Israel.

Pertemuan ini dilakukan setelah peningkatan jumlah korban militer Israel di sepanjang garis depan Lebanon dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Israel Hayom, Netanyahu mengadakan sesi dengan para pejabat tinggi keamanan pada pukul 20.00 waktu setempat (18.00 GMT), dengan fokus pada garis depan utara Lebanon, prioritas operasional yang akan datang, dan menjajaki opsi-opsi penyelesaian politik untuk mengakhiri konflik.

Surat kabar tersebut mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, "Waktu untuk mengakhiri perang di Lebanon semakin dekat dan kemungkinan hanya dalam hitungan minggu."

Namun, ia menekankan bahwa, "Pasukan tidak akan ditarik hingga tercapai resolusi yang memenuhi persyaratan keamanan Israel." AS, tambahnya, harus memberikan dukungan penuh pada kemampuan Israel untuk beroperasi secara bebas di Lebanon setelah perang berakhir.

Advertising
Advertising

Channel 12 Israel juga melaporkan bahwa pertemuan Netanyahu berlangsung di tengah penilaian keamanan yang menunjukkan bahwa negara pendudukan hampir mencapai tujuannya di front utara.

Menurut saluran tersebut, para pejabat keamanan percaya bahwa inilah saatnya untuk mengkonsolidasikan pencapaian tentara pendudukan ke dalam sebuah penyelesaian politik yang akan memungkinkan penduduk utara Israel untuk kembali ke rumah mereka.

Saluran ini juga mengatakan bahwa Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer memimpin negosiasi dengan pemerintah AS untuk mengamankan kesepakatan politik di Lebanon, yang bertujuan untuk mengimplementasikan "kesepakatan" yang dicapai oleh utusan AS Amos Hochstein dalam kunjungannya baru-baru ini ke Beirut. Kerangka kerja ini dilaporkan didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Channel 12, menambahkan bahwa kesepakatan yang diusulkan mencakup versi revisi dari resolusi tersebut, yang menyerukan pengerahan pasukan multinasional secara signifikan di wilayah tersebut untuk mencegah Hizbullah mendekati perbatasan.

Kabinet keamanan Israel sedang mendiskusikan syarat-syarat gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon selatan, di mana pasukan Israel sedang melakukan serangan darat, Menteri Energi Eli Cohen mengatakan.

"Ada beberapa diskusi, saya pikir ini masih akan membutuhkan waktu," kata Cohen kepada radio publik Israel.

Tuntutan Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata selama 60 hari termasuk penarikan mundur Hizbullah ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan Israel; pengerahan tentara Lebanon di sepanjang perbatasan; mekanisme intervensi internasional untuk menegakkan gencatan senjata, dan jaminan bahwa Israel akan mempertahankan kebebasan bertindak jika ada ancaman.

Menurut media Israel, penasihat Timur Tengah Presiden AS Joe Biden, Brett McGurk, dan utusan khusus Amos Hochstein akan menuju ke wilayah tersebut pada hari Rabu untuk bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabat Israel lainnya guna membahas syarat-syarat gencatan senjata dengan Hizbullah.

Tujuan mereka adalah untuk mengimplementasikan kesepakatan yang disiapkan oleh Hochstein, yang didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Menurut resolusi tersebut, yang mengakhiri perang terakhir Israel dengan Hizbullah pada 2006, hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL yang akan dikerahkan di daerah selatan Sungai Litani Lebanon dekat perbatasan Israel.

ANADOLU | AL ARABIYA

Pilihan Editor: Khawatir Diserang Drone, Netanyahu Tunda Pernikahan Putranya

Berita terkait

Media Israel: Hizbullah Terus Menguras Israel, Perang Harus Diakhiri

2 jam lalu

Media Israel: Hizbullah Terus Menguras Israel, Perang Harus Diakhiri

Surat kabar Israel, Maariv, mengatakan bahwa Hizbullah masih memiliki kemampuan roket dan akan terus melakukan peluncuran roket dalam beberapa hari ke

Baca Selengkapnya

Cerita WNI yang Memilih Bertahan di Tengah Krisis Lebanon

9 jam lalu

Cerita WNI yang Memilih Bertahan di Tengah Krisis Lebanon

Tya Gustiasih, WNI yang tinggal di Lebanon sejak 2006, memilih bertahan bersama suami dan anak-anaknya

Baca Selengkapnya

CNN Larang Tokoh Zionis setelah Ancam Jurnalis Muslim dalam Debat Live

11 jam lalu

CNN Larang Tokoh Zionis setelah Ancam Jurnalis Muslim dalam Debat Live

Setelah ancaman pembunuhan di 'CNN Newsnight,' tokoh zionis Ryan James Girdusky tak akan lagi diundang

Baca Selengkapnya

Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

12 jam lalu

Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

Duta Besar Turki untuk PBB Ahmet Yildiz menyerukan embargo senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Khawatir Diserang Drone, Netanyahu Tunda Pernikahan Putranya

13 jam lalu

Khawatir Diserang Drone, Netanyahu Tunda Pernikahan Putranya

Pernikahan putra Netanyahu, Avner, direncanakan pada 26 November di utara Tel Aviv

Baca Selengkapnya

Iron Beam akan Perkuat Pertahanan Udara Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahannya?

13 jam lalu

Iron Beam akan Perkuat Pertahanan Udara Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahannya?

Pertahanan udara Israel berkali-kali ditembus roket-roket dan rudal dari Gaza, Lebanon dan Iran, kini negara zionis itu mengandalkan Iron Beam.

Baca Selengkapnya

Profil Pemimpin Hizbullah Naim Qassem, Baru Terpilih Diancam Israel

15 jam lalu

Profil Pemimpin Hizbullah Naim Qassem, Baru Terpilih Diancam Israel

Pemimpin Hizbullah yang baru, Naim Qassem sudah diancam Israel. Seperti apa sosoknya?

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Naim Qassem Hizbullah Pengganti Nasrallah: Tidak Akan Lama

19 jam lalu

Israel Ancam Naim Qassem Hizbullah Pengganti Nasrallah: Tidak Akan Lama

Naim Qassem calon pemimpin Hizbullah, menurut Israel tak akan bertahan lama.

Baca Selengkapnya

Swiss Prihatin atas Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

22 jam lalu

Swiss Prihatin atas Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

Swiss menyampaikan keprihatinan atas larangan Israel terhadap operasi UNRWA.

Baca Selengkapnya

ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

23 jam lalu

ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

ICC menghadapi tuduhan kemunafikan karena menunda permintaan surat penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant

Baca Selengkapnya