The Washington Post Cabut Dukungan untuk Kamala Harris, Apa Alasannya?
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 30 Oktober 2024 19:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Los Angeles Times, kini The Washington Post mengumumkan untuk mencabut dukungannya terhadap Kamala Harris dan memutuskan untuk tidak mendukung kandidat Presiden AS mana pun.
Pemilik Washington Post, Jeff Bezos, membela keputusan surat kabarnya untuk tidak mendukung salah satu calon presiden Amerika Serikat menyusul laporan bahwa 200.000 orang telah membatalkan langganan digital mereka.
National Public Radio (NPR) melaporkan bahwa keputusan tersebut, yang dibuat pada Jumat, menghalangi rencana dukungan terhadap kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris dan banyak pelanggan yang tidak puas menyalahkan miliarder Bezos, pendiri Amazon dan produsen kedirgantaraan Blue Origin.
Meningkatkan Kredibilitas
Bezos menanggapi hal ini pada Senin dalam sebuah artikel opini di korannya sendiri, dengan mengatakan bahwa "kebanyakan orang percaya bahwa media bias" dan bahwa The Washington Post dan surat kabar lainnya perlu meningkatkan kredibilitas mereka.
"Dukungan presiden tidak melakukan apa pun untuk mempengaruhi hasil pemilu," tulis Bezos. "Apa yang sebenarnya dilakukan oleh dukungan presiden adalah menciptakan persepsi bias. Persepsi ketidakindependenan. Mengakhiri dukungan tersebut adalah keputusan yang berprinsip, dan itu adalah keputusan yang tepat."
Waktunya, kurang dari dua minggu sebelum Hari Pemilu, membuat para kritikus mempertanyakan apakah Bezos telah mengkhawatirkan kemungkinan Donald Trump dari Partai Republik akan melakukan pembalasan jika ia terpilih sebagai presiden.
Bezos mengatakan bahwa tidak ada kandidat yang diberitahu atau dikonsultasikan tentang keputusan tersebut dan bahwa "tidak ada quid pro quo".
Dia mengatakan tidak ada hubungan antara keputusan tersebut dan pertemuan antara Trump dan pejabat senior Blue Origin pada hari yang sama.
William Lewis, penerbit dan CEO The Washington Post, mengatakan bahwa surat kabar tersebut tidak akan mendukung salah satu calon presiden pada bulan November ini, atau pada pemilihan presiden di masa mendatang.
"Kami kembali ke akar kami untuk tidak mendukung calon presiden," tulis Lewis.