Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Menemui Wang Yi di Beijing

Reporter

Rabu, 30 Oktober 2024 16:45 WIB

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko kunjungan kerja ke Beijing pada Rabu, 30 Oktober 2024, untuk menemui Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi. Kantor berita RIA mewartakan hingga berita ini diturunkan masih belum diketahui misi apa yang dibawa Rudenko, 62 tahun, dalam lawatannya itu, termasuk apa yang hendak didiskusikan dengan Wang.

Rudenko diketahui sebagai diplomat senior Rusia yang fasih berbahasa Inggris dan Mandarin. Kunjungan kerja Rudenko dilakukan di tengah kondisi perang Ukraina yang memburuk, di mana NATO dan Korea Selatan mengutarakan kekhawatiran kalau tentara Korea Utara mungkin bergabung dengan tentara Rusia dalam perang Ukraina.

Rudenko diketahui telah terlibat dalam hubungan Rusia – Korea Utara setelah Moskwo melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022. Rudenko juga diketahui bagian dari delegasi Rusia dalam negosiasi damai dengan Ukraina saat awal perang Ukraina meletup.

Dua bulan sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan tentara Rusia bertempur ke Ukraina, Rudenko mengatakan negara-negara bekas pecahan Uni Soviet akan selalu menjadi bagian dari prioritas geopolitik Rusia.

“Kemanapun negara-negara ini berjalan, seperti apa perkembangan mereka, mereka akan selalu menjadi prioritas di antara geopolitik kami apapun kontek geopolitiknya. Ini adalah bagian dari persamaan negara-negara bekas Uni Soviet,” kata Rudenko pada Desember 2021.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Presiden Cina Xi Jinping dan Putin pada Mei 2024 menjanjikan "era baru" kemitraan antara dua rival terkuat Amerika Serikat, yang mereka anggap sebagai hegemoni Perang Dingin yang agresif dan menebarkan kekacauan di seluruh dunia.

"Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan yang belum pernah terjadi dalam seratus tahun terakhir, situasi internasional terjalin dengan kekacauan," kata Xi kepada Putin di kota Kazan, Rusia, pada pembukaan KTT BRICS, 21 Oktober 2024.

"Namun, saya sangat yakin bahwa persahabatan antara Cina dan Rusia akan terus berlanjut selama beberapa generasi, dan tanggung jawab negara-negara besar terhadap rakyatnya tidak akan berubah."

Rusia, yang berperang melawan pasukan Ukraina yang didukung NATO, dan Cina, yang berada di bawah tekanan dari upaya gabungan Amerika Serikat untuk melawan kekuatan militer dan ekonominya yang terus meningkat, semakin menemukan tujuan geopolitik yang sama.

Rusia dan Cina, yang menolak penghinaan yang dirasakan atas runtuhnya Soviet 1991 dan dominasi kolonial Eropa selama berabad-abad di Cina, telah berusaha untuk menggambarkan Barat sebagai dekaden dan mengalami kemunduran.

Amerika Serikat menganggap Cina sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman negara-bangsa terbesarnya. Presiden Joe Biden menyebut Xi sebagai "diktator" dan mengatakan bahwa Putin adalah "pembunuh" dan bahkan "orang yang gila". Beijing dan Moskow telah memarahi Biden atas komentar tersebut.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Jenderal Korea Utara Diterjunkan Bantu Rusia dalam Perang Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

15 menit lalu

Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

Kim Jong Un genjot kesiapan senjata nuklir Korea Utara setelah kirimkan pasukan untuk dukung Rusia lawan Ukraina. Ini hulu ledak yang dimilikinya.

Baca Selengkapnya

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

46 menit lalu

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.

Baca Selengkapnya

Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

51 menit lalu

Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

Tentara Korea Utara terlibat dalam perang Rusia-Ukraina hingga membuat Ukraina khawatir. Seberapa kuat militer Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

1 jam lalu

Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

Pasukan Korea Utara ditengarai bergabung dengan Rusia untuk melawan Ukraina yang disokong Amerika Serikat. Berikut beberapa temuannya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dekan FIB UI soal Monumen Tokoh Antariksa yang Didatangkan Langsung dari Rusia

1 jam lalu

Cerita Dekan FIB UI soal Monumen Tokoh Antariksa yang Didatangkan Langsung dari Rusia

Dekan FIB UI bercerita soal proses mendatangkan monumen tokoh antariksa dari Rusia ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jenderal Korea Utara Diterjunkan Bantu Rusia dalam Perang Ukraina

8 jam lalu

Jenderal Korea Utara Diterjunkan Bantu Rusia dalam Perang Ukraina

Korea Utara menerjunkan ribuan tentara yang diawasi oleh petinggi militer dalam perang Rusia Ukraina.

Baca Selengkapnya

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

11 jam lalu

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

Gubernur Kaluga mendukung kerja sama nuklir mengingat pembangunan listrik tenaga nuklir Indonesia sedang diperhatikan.

Baca Selengkapnya

ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

14 jam lalu

ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

ICC menghadapi tuduhan kemunafikan karena menunda permintaan surat penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Thailand Larang Anggur Shine Muscat dari Cina hingga Negosiator Israel Mundur

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Thailand Larang Anggur Shine Muscat dari Cina hingga Negosiator Israel Mundur

Berita Top 3 Dunia pada Selsa 29 Oktober 2024 diawali oleh Thailand melarang peredaran anggur Shine Muscat yang diimpor dari Cina.

Baca Selengkapnya

Respons Dubes Rusia soal Kerja Sama Militer Indonesia-Rusia

1 hari lalu

Respons Dubes Rusia soal Kerja Sama Militer Indonesia-Rusia

Dubes Rusia dan Gubernur Kaluga merespons soal kerja sama militer Indonesia-Rusia.

Baca Selengkapnya