Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 30 Oktober 2024 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Provinsi Kaluga, Rusia, Vladislav Shapsha, mendukung kerja sama di sektor energi nuklir dengan Indonesia. Dia menyebut ada tiga universitas besar di Kaluga, salah satunya Kaluga State University, yang siap bekerja sama dengan Indonesia.
Shapsha juga menyebut di Kaluga terdapat pula cabang Moscow Institute of Physics and Technology dan Bauman Moscow State Technical University yang memiliki fokus di bidang energi nuklir sekaligus menjadi pusat pelatihan di sektor tenaga nuklir.
"Saya tahu di Indonesia pembangunan listrik tenaga nuklir sedang diperhatikan," kata Shapsha saat menggelar konferensi pers di The Plaza Office Tower, Jakarta Pusat pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Shapsha juga menyebut Kaluga mendukung kerja sama bisnis untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia, salah satunya lewat perusahaan negara di Rusia, Rosatom. "Kami mendukung usaha-usaha dari korporasi negara Rusia, Rosatom, mengembangkan kerjasama di bidang tenaga nuklir di seluruh dunia," ujarnya.
Shapsha menyebut pembangkit listrik tenaga nuklir pertama dunia telah dibangun di kawasan Obninsk. Para ahli dari seluruh dunia di bidang nuklir mendapat pelatihan untuk meningkatkan kualifikasinya di Kaluga.
Shapsha juga mengatakan mahasiswa dari berbagai belahan dunia turut belajar soal teknik nuklir di Kaluga. "Kami juga sangat senang kalau mahasiswa Indonesia juga belajar di kawasan kami," tuturnya.
Hari ini, Vladislav Shapsha menemui sejumlah penguasa dari Indonesia dan Rusia. Kehadirannya itu ditujukan untuk membuka kerja sama antara Kaluga dan Indonesia.
"Provinsi kami adalah provinsi yang sukses karena perekonomian kami berkembang cepat," ucapnya.
Shapsa menuturkan Kaluga memiliki sejumlah kemiripan dari segi komoditas dengan Indonesia. Kaluga juga mempunyai industri mobil lokal, hasil pertanian, hingga obat-obatan. Populasi Kaluga lebih dari satu juta jiwa. "Tetapi, kami cukup banyak memproduksi pangan untuk keperluan sendiri maupun untuk ekspor," katanya.
Shapsha mengakui saat ini kerja sama antara Kaluga dan Indonesia belum cukup besar. Namun, dia berharap agar kerja sama itu dapat terus ditingkatkan.
Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama antara Kaluga dan Indonesia. Rusia menaruh perhatian terhadap hubungan ekonomi Indonesia-Rusia, di mana kerja sama kedua negara didasarkan pada kesepakatan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juli lalu.
"Pelaksanaan konkret kesepakatan tersebut dibuat oleh para pengusaha, termasuk sektor swasta dari kedua negara," ujarnya.
Pilihan editor: Venesia Kenakan Tarif Turis Dua Kali Lipat pada 2025 bagi Pelancong yang Pesan Mendadak
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini