21 Warga Ukraina Luka-luka Akibat Serangan Udara Rusia
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 28 Oktober 2024 20:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Ukraina menyebut sedikitnya 21 orang luka-luka akibat serangan udara Rusia di wilayah timur laut negara itu. Serangan Rusia itu menyasar dua kota, yakni Kharkiv dan Chuhuiv.
"Pada sore dan malam hari, musuh menyerang distrik Shevchenkivskyi, Saltivskyi, dan Kholodnohirskyi di kota Kharkiv, serta kota Chuhuiv, wilayah Kharkiv," kata Dinas Darurat Negara Ukraina dalam sebuah pernyataan, Senin, 28 Oktober 2024.
Ukraina menyebut di antara korban luka-luka ada lima anak-anak. Ukraina juga mengungkap ada kerusakan dan kehancuran pada infrastruktur perumahan di kedua kota tersebut.
Di Chuhuiv, terjadi kebakaran di sebuah gedung, yang dengan cepat dipadamkan oleh personel Dinas Darurat Negara. Di tempat lain, upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di distrik Kholodnohirskyi, Kharkiv.
Kharkiv merupakan kota terbesar kedua di Ukraina yang terletak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Rusia. Kota itu telah menjadi sasaran serangan udara secara berkala, seiring upaya Rusia menembus pertahanan Ukraina di wilayah yang lebih luas sejak awal Mei 2024.
Serangan Rusia di wilayah timur laut Ukraina membuka front baru dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun yang sebelumnya terkonsentrasi di wilayah timur dan selatan negara tersebut. Pihak berwenang Rusia belum mengomentari serangan tersebut.
Sebelumnya Sekjen NATO Mark Rutte pada awal Oktober 2024 menegaskan dukungan dari negara-negara Barat untuk pertahanan Ukraina, salah satunya menjadikan Ukraina negara anggota NATO. Rusia menentang Ukraina menjadi anggota NATO hingga memantik meletupnya perang Ukraina pada Februari 2022.
“Ukraina sudah semakin dekat dengan NATO dari sebelumnya, dan akan melanjutkan jalan ini hingga mengamankan keanggotaannya di NATO,” kata Rutte.
Rutte menyuarakan dukungan kuat untuk Ukraina salah satu buktinya adalah menyetujui transfer jet-jet tempur Dutch F-16 ke Ukraina. Rutte juga menyarankan agar negara-negara Eropa memperkuat pertahanan.
Perang Ukraina telah menempatkan NATO sebagai pusat ‘urusan’ internasional. NATO didirikan pada 1949 dengan tujuan mempertahankan diri dari setiap serangan Uni Soviet ke negara-negara di Eropa barat.
Sumber: Anadolu
Pilihan editor: Korea Selatan Jajaki Pasar Halal Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini