Setelah Perang Bayangan selama Puluhan Tahun, Iran dan Israel Akhirnya Perang Terbuka
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 28 Oktober 2024 18:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengatakan serangannya terhadap Iran pada Sabtu merupakan pembalasan atas serangan Teheran ke Israel pada 1 Oktober, pertukaran terbaru dalam konflik yang meningkat antara kedua musuh bebuyutan tersebut.
Ini adalah eskalasi terbaru yang lebih luas sejak perang Gaza dimulai tahun lalu, namun permusuhan Israel-Iran telah berlangsung selama beberapa dekade melalui sejarah perang klandestin dan serangan-serangan melalui darat, laut, udara dan dunia maya.
Berikut ini adalah garis waktu dari peristiwa-peristiwa penting:
1979 - Pemimpin pro-Barat Iran, Mohammed Reza Shah, yang menganggap Israel sebagai sekutu, digulingkan dari kekuasaan dalam Revolusi Islam yang melantik rezim teokratis Syi'ah yang baru dengan oposisi terhadap Israel sebagai keharusan ideologis.
1982 - Ketika Israel menginvasi Lebanon, Garda Revolusi Iran bekerja sama dengan sesama Muslim Syiah di sana untuk mendirikan Hizbullah. Israel pada akhirnya akan melihat kelompok paramiliter ini sebagai musuh paling berbahaya di perbatasannya.
1983 - Hizbullah yang didukung Iran menggunakan bom bunuh diri untuk mengusir pasukan Barat dan Israel dari Lebanon. Pada November, sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak menabrak markas besar militer Israel di Lebanon. Israel kemudian menarik diri dari sebagian besar wilayah Lebanon.
1992-94 - Argentina dan Israel menuduh Iran dan Hizbullah mendalangi serangan bom bunuh diri di kedutaan besar Israel di Buenos Aires pada 1992 dan sebuah pusat Yahudi di kota tersebut pada 1994, yang masing-masing menewaskan puluhan orang.
Iran dan Hizbullah menolak bertanggung jawab.
2002 - Pengungkapan bahwa Iran memiliki program rahasia untuk memperkaya uranium menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran sedang mencoba membuat bom nuklir yang melanggar komitmen perjanjian non-proliferasi, dan Iran menyangkalnya. Israel mendesak tindakan tegas terhadap Republik Islam tersebut.
2006 - Israel memerangi Hizbullah dalam perang selama sebulan di Lebanon, namun tidak mampu menghancurkan kelompok bersenjata berat tersebut, dan konflik berakhir dengan kebuntuan yang efektif.
2009 - Dalam sebuah pidato, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut Israel sebagai "kanker yang berbahaya dan fatal".
2010 - Stuxnet, sebuah virus komputer berbahaya yang secara luas diyakini telah dikembangkan oleh AS dan Israel, digunakan untuk menyerang fasilitas pengayaan uranium di situs nuklir Natanz, Iran. Ini adalah serangan siber pertama yang diketahui publik terhadap mesin industri.
2012 - Ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Ahmadi-Roshan, terbunuh oleh sebuah bom yang diletakkan di mobilnya oleh seorang pengendara sepeda motor di Teheran. Seorang pejabat kota menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
<!--more-->
2018 - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji Presiden Donald Trump yang menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara dunia setelah bertahun-tahun melobi untuk menentang perjanjian tersebut, dan menyebut keputusan Trump sebagai "langkah bersejarah".
Pada Mei, Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang infrastruktur militer Iran di Suriah - di mana Teheran telah mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara - setelah pasukan Iran di sana menembakkan roket ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
2020 - Israel menyambut baik pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Garda Revolusi Iran di luar negeri, dalam serangan pesawat tak berawak Amerika di Baghdad. Iran membalas dengan serangan rudal ke pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika. Sekitar 100 personel militer AS terluka.
2021 - Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, yang dipandang oleh badan intelijen Barat sebagai dalang program rahasia Iran untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir. Teheran telah lama membantah ambisi tersebut.
2022 - Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menandatangani ikrar bersama untuk menolak senjata nuklir Iran dalam sebuah pertunjukan persatuan oleh para sekutu yang telah lama terpecah dalam diplomasi dengan Teheran.
Kesepakatan yang merupakan bagian dari "Deklarasi Yerusalem" yang menandai kunjungan pertama Biden ke Israel sebagai presiden ini terjadi sehari setelah ia mengatakan kepada sebuah stasiun TV lokal bahwa ia terbuka untuk penggunaan kekuatan "pilihan terakhir" terhadap Iran - sebuah langkah nyata untuk mengakomodasi seruan Israel atas "ancaman militer yang kredibel" dari kekuatan dunia.
April 2024 - Serangan udara yang diduga dilakukan Israel terhadap kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi, termasuk dua komandan senior. Israel tidak mengonfirmasi maupun menyangkal bertanggung jawab.
Iran merespons dengan rentetan pesawat tak berawak dan rudal dalam serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Israel pada 13 April. Hal ini mendorong Israel untuk melancarkan serangan ke wilayah Iran pada 19 April, kata sumber-sumber yang mengetahui masalah ini.
1 Oktober 2024 - Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel dalam apa yang disebutnya sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada 27 September dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut, dan pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran pada 31 Juli.
26 Oktober 2024 - Israel menyerang situs militer di Iran, mengatakan bahwa mereka membalas serangan Teheran pada awal bulan itu. Media Iran melaporkan ledakan selama beberapa jam di Teheran dan di pangkalan militer terdekat. Iran melaporkan "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi.
REUTERS
Pilihan Editor: PBB dan Uni Eropa Kompak Minta Serangan Israel terhadap Iran Dihentikan