ASEAN Upayakan Pengampunan Bagi San Suu Kyi  

Reporter

Editor

Selasa, 18 Agustus 2009 20:52 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok - ASEAN tengah membicarakan sebuah proposal yang akan mengupayakan permintaan agar pemerintah Burma mau memberikan pengampunan atau grasi kepada pemimpin pro demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi. Rencananya proposal tersebut akan dibicarakan dalam forum para pejabat senior ASEAN di Jakarta, pada Rabu (19/8) dan Kamis (20/8) pekan ini, demikian dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Thailand, Kasit Piromnya, Senin (17/8) seperti dikutip media Thailand, the nation.

Kasit mengatakan proposal ini merupakan usulan untuk mengupayakan pihak pemerintah Burma mau memberikan pengampunan dan membebaskan San Suu Kyi, yang sejak Selasa (11/8) lalu mendapatkan hukuman perpanjangan 18 bulan tahanan rumah dari pengadilan junta, setelah kasus masuknya seorang warga Amerika Serikat, John William Yettaw, tanpa diundang. Kasus yang dianggap sebagai pelanggaran status tahanan rumahnya. Yettaw sendiri, yang mendapatkan hukuman tujuh tahun penjara pada pengadilan yang sama, telah dibebaskan, Minggu (16/8), oleh junta setelah senator Amerika Serikat Jim Webb mengunjungi Burma dan bertemu pemimpin Burma Jendral Than Shwe.

Kasit berharap rekan-rekannya di ASEAN, Kamboja, Indonesia, Vietnam dan Singapura akan menyetujui proposal ini.

ASEAN hingga kini belum mengeluarkan pernyataan apapun menyangkut keputusan perpanjangan hukuman terhadap San Suu Kyi tersebut. Sementara berbagai pihak telah mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap keputusan tersebut. Sekretariat Jendral PBB, dan Dewan Keamanan, mengecam keputusan tersebut. Begitu juga dengan Amerika Serikat. Sedangkan Uni Eropa mengecam keras dan kembali memperketat sanksi ekonomi dan politik terhadap Burma. ASEAN sebagai organisasi yang diharapkan bisa mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik pemerintah Burma tengah ditunggu responnya menyangkut keputusan tersebut.

Kemungkinan proposal permintaan pengampunan itulah yang akan diajukan ASEAN menyangkut keputusan hukuman 18 bulan tahanan rumah terhadap tokoh penerima hadiah nobel perdamaian itu. "Kami respek terhadap sistem hukum Burma, tetapi kita juga konsern terhadap keberadaan ASEAN. Sejak munculnya kasus Suu Kyi, ASEAN dan Burma selalu menjadi target (perhatian dunia)," ujar Kasit Piromnya.

Beberapa negara ASEAN telah mengusulkan agar Kasit memimpin sebuah delegasi ASEAN ke Burma untuk menemui para pemimpin Burma, kemungkinan untuk membicarakan proposal ASEAN itu dengan pihak pemerintah Burma.

Kasit, Senin (17/8), di Bangkok, telah bertemu dengan senator Amerika Serikat Jim Web yang baru saja pulang dari Burma, dan mengatakan bahwa ia telah mendiskusikan tentang kemungkinan ini dengan Jim Webb. Sedang senator dari Partai Demokrat Jimm Web berada di Burma sejak Jumat (14/8) hingga Minggu (16/8) untuk bertemu dengan pemimpin Burma Jendral Than Shwe dan juga bertemu dengan Aung San Suu Kyi. Dari pembicaraan dengan Than Shwe, akhirnya diberikan pembebasan bagi John William Yettaw, yang dibebaskan Minggu (16/8), dan langsung terbang bersama Webb dengan menggunakan pesawat militer ke Bangkok, Senin (17/8).

Senator Webb dalam wawancaranya dengan CNN hari Senin (17/8) di Bangkok mengatakan, bahwa sebuah permintaan dari ASEAN agar junta memberikan pengampunan terhadap Suu Kyi akan menjadi sebuah langkah penting untuk menyelesaikan persoalan ini. "Sebuah petisi dari ASEAN untuk mengupayakan itu (grasi) saya kira akan sangat baik bagi dia (San Suu Kyi)," ujar Webb. Webb mengaku belum mendiskusikan rencana ASEAN ini dengan Kasit, tetapi menurutnya, akan menjadi hal yang sangat bernilai jika ASEAN mengambil peran yang penting terhadap Burma

THENATION l IRRAWADDY l WAHYUANA












         

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya