Kekejaman Israel di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa: Jatuhkan Bom yang Membakar Warga Gaza Hidup-hidup

Reporter

Rizki Dewi Ayu

Jumat, 18 Oktober 2024 16:00 WIB

Orang-orang berusaha memadamkan api di lokasi serangan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi Palestina, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 14 Oktober 2024. Setidaknya tiga orang tewas, dan 40 lainnya terluka setelah serangan udara Israel menghantam beberapa tenda warga Palestina di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa. REUTERS/Ramadan Abed

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan udara Israel pada Minggu malam, 13 Oktober 2024 di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa, Deir el-Balah, Gaza Tengah menewaskan setidaknya empat orang dan melukai lebih dari 70 orang lainnya. Kompleks rumah sakit ini padahal menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina yang terpaksa mengungsi akibat serangan militer Israel.

Dalam serangan tersebut, bom-bom Israel menyebabkan ledakan yang membakar sekitar 30 tenda-tenda pengungsi. Beberapa korban yang terluka parah dipindahkan ke Kompleks Medis Nasser di Gaza Selatan, sementara sebagian besar korban dengan luka bakar 60 hingga 80 persen diyakini tidak akan selamat.

“Ini seperti pertunjukan horor di sini. Sejujurnya, terkadang saya merasa ini bukan kehidupan nyata, bahwa ini bisa terus berlanjut, dan tingkat penderitaan seperti ini dibiarkan terjadi di dunia ini,” kata dokter bedah Mohammad Tahir mengutip Al Jazeera.

Para korban dan saksi mata menggambarkan malam tersebut sebagai salah satu kejadian paling brutal dalam sejarah serangan Israel di Jalur Gaza. Ledakan-ledakan menghantam kamp pengungsi dan api dengan cepat melahap tenda-tenda di sekitar Rumah Sakit Al-Aqsa.

Dalam salah satu video terlihat serangkaian lebih dari 20 ledakan kecil terdengar di tengah api. Selain itu, ada juga dua ledakan kecil yang menyebabkan percikan api beterbangan.

Advertising
Advertising

Om Ahmad Radi, seorang korban selamat, mengisahkan bagaimana Israel mengebom tenda pengungsi. Dia menceritakan saat para pengungsi terbangun, asap, dan api telah membakar ke segala arah.

“Mobil pemadam kebakaran tidak bisa sampai di sini. Ada begitu banyak mayat yang terbakar dan hangus di mana-mana. Jumlah api dan ledakan sangat besar. Kami menyaksikan salah satu malam yang paling mengerikan dan brutal,” kata Om.

Pengeboman Israel ke tenda pengungsi menyebabkan api menyebar dengan cepat karena bahan nilon dan kain yang mudah terbakar yang digunakan di tenda-tenda tersebut. Video terbakarnya tenda pengungsi itu pun beredar di media sosial.

Dalam video terekam satu momen memilukan yang memperlihatkan Shaban Ahmed Al-Dalou, seorang pemuda Palestina berusia 20 tahun tewas terbakar hidup-hidup dalam tenda. Shaaban terlihat melambaikan tangannya meminta pertolongan saat tubuhnya dilalap api.

Orang-orang disekitar nampak bergegas memadamkan api untuk menyelamatkan para pengungsi. Nahas, upaya penyelamatan terhalang oleh intensitas api dan kurangnya peralatan untuk memadamkan kobaran yang besar.

"Saya tidak dapat menggambarkan perasaan itu. Saya melihat saudara laki-laki saya terbakar di depan saya dan ibu saya juga terbakar," kata adik laki-laki Dalou, Mohammed al-Dalou, 17 tahun.

Dia menceritakan segera berlari keluar dari tenda ketika mendengar ledakan. "Saya mendengar suara pengeboman, saya melihat keluar dan melihat asap hitam pekat di samping tenda kami," kata Mohammed al-Dalou kepada Reuters.

Israel Akui Serang Tenda Pengungsian di RS Al Aqsa

Militer Israel mengakui telah mengebom tenda-tenda yang menampung para pengungsi di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa. Israel mengklaim serangan itu menargetkan pusat komando dan kendali Hamas di Rumah Sakit tersebut, namun Tel Aviv tak memberikan bukti atas klaimnya itu.

"Pusat komando dan kendali, yang tertanam di dalam kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai rumah sakit 'Shuhadah Al Aqsa', digunakan oleh para anggota Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris terhadap pasukan IDF dan Israel," demikian keterangan militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Ini bukan kali pertama Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa menjadi target serangan Israel. Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Israel telah berulang kali menyerang tempat penampungan dan lokasi tenda yang ramai ini. Lebih dari 42 ribu warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.

AL JAZEERA | REUTERS | ANADOLU | yemenshabab.net | m.antaranews.com

Pilihan editor: Retno Marsudi dan Qatar Sepakati Kerja Sama Beasiswa untuk Mahasiswa Afganistan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengenal Khaled Mashal, Pemimpin Hamas yang Sementara Gantikan Yahya Sinwar

24 menit lalu

Mengenal Khaled Mashal, Pemimpin Hamas yang Sementara Gantikan Yahya Sinwar

Khaled Mashal pernah menjadi aktivis Ikhwanul Muslimin di usia 15 tahun. Kini ia ditunjuk sebagai pemimpin Hamas sementara menggantikan Yahya Sinwar.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Militer Israel Lacak dan Bunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza

1 jam lalu

Begini Cara Militer Israel Lacak dan Bunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza

Militer Israel membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza. Bagaimana cara tentara IDF melacak Yahya Sinwar?

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Dibunuh, Hizbullah akan Bawa Perang ke Fase Baru

3 jam lalu

Yahya Sinwar Dibunuh, Hizbullah akan Bawa Perang ke Fase Baru

Hizbullah mengumumkan menantang Israel sehingga eskalasi atau ketegangan dengan tentara Israel kemungkinan meningkat

Baca Selengkapnya

Khaled Mashal Gantikan Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Sementara Hamas

4 jam lalu

Khaled Mashal Gantikan Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Sementara Hamas

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dibunuh oleh Israel Rabu lalu. Khaleed Mashal akan menggantikan Sinwar sementara.

Baca Selengkapnya

Reaksi Sekutu Israel atas Kematian Yahya Sinwar

7 jam lalu

Reaksi Sekutu Israel atas Kematian Yahya Sinwar

Kematian Yahya Sinwar dirayakan oleh para sekutu Israel, menganggap hambatan untuk perdamaian di Gaza telah hilang.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Ini Alasan Negara Arab Segan Melawan Israel

12 jam lalu

Terungkap, Ini Alasan Negara Arab Segan Melawan Israel

Negara-negara Arab segan untuk melawan Israel kzrena beberapa alasan mulai dari aspek politik, ekonomi hingga diplomasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Wali Kota Lebanon Tewas, Komandan Al Quds Masih Sehat

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Wali Kota Lebanon Tewas, Komandan Al Quds Masih Sehat

Top 3 dunia adalah Wali Kota Lebanon tewas, Komandan Brigade Al Quds masih sehat setelah dikabarkan wafat.

Baca Selengkapnya

ILO: Ekonomi Runtuh, Pengangguran di Gaza Mencapai 80%

18 jam lalu

ILO: Ekonomi Runtuh, Pengangguran di Gaza Mencapai 80%

ILO mengatakan ekonomi Gaza hancur lebur sejak perang Israel Hamas meletus.

Baca Selengkapnya

Ini Kelemahan Israel yang Bikin Netanyahu Kewalahan

22 jam lalu

Ini Kelemahan Israel yang Bikin Netanyahu Kewalahan

Meski dikenal sebagai negara yang kuat di bidang militer, ada beberapa kelemahan Israel yang bisa mengancam stabilitas negara.

Baca Selengkapnya

Kenapa Negara Arab Diam Saja Melihat Gaza Dibombardir Israel? Ini 5 Alasannya

1 hari lalu

Kenapa Negara Arab Diam Saja Melihat Gaza Dibombardir Israel? Ini 5 Alasannya

Ada sejumlah alasan mengapa negara Arab diam ketika Gaza dibombardir Israel mulai dari faktor ekonomi hingga tekanan Barat.

Baca Selengkapnya