Deretan Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Aksi Israel di RS Al-Aqsa

Kamis, 17 Oktober 2024 09:00 WIB

Lengan seorang anak Palestina yang tewas tergeletak di bawah reruntuhan rumah yang terkena serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 16 Oktober 2024. Tujuh dari mereka yang tewas telah dipindahkan, dan enam masih terkubur di bawah reruntuhan. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah membom tenda-tenda yang menampung para pengungsi di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, yang terletak di Deir al-Balah, Jalur Gaza. Serangan tersebut mengakibatkan empat warga Palestina tewas dan 40 lainnya terluka, dengan beberapa korban mengalami luka bakar parah.

"Dengan arahan dari intelijen IDF (angkatan darat) dan ISA, IAF (angkatan udara) melakukan serangan tepat sasaran terhadap para anggota yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali di wilayah Deir al-Balah," klaim militer Israel.

"Pusat komando dan kendali, yang tertanam di dalam kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai rumah sakit 'Shuhadah Al-Aqsa', digunakan oleh para anggota Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris terhadap pasukan IDF dan Israel," demikian bunyi pernyataan militer tersebut.

Sebelumnya pada hari yang sama, pesawat tempur Israel telah mengebom beberapa tenda pengungsi di halaman rumah sakit, memicu kebakaran besar yang menghanguskan sekitar 30 tenda. Menurut pernyataan tertulis dari kantor media pemerintah di Gaza, serangan ini merupakan yang ketujuh kalinya tentara Israel menargetkan tenda-tenda pengungsi sipil di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. Berbagai pemimpin dunia dari Timur Tengah hingga Barat memberikan tanggapan tegas atas insiden tersebut, mengutuk keras tindakan yang dinilai melanggar hukum kemanusiaan.

Perdana Menteri Spanyol

Advertising
Advertising

Dukungan Spanyol terhadap Palestina sangat kuat, terutama setelah negara tersebut mengakui Palestina sebagai negara pada tahun ini. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, dikenal sebagai pengkritik keras terhadap tindakan pemerintah Netanyahu di Gaza.

Kritiknya semakin keras setelah pekan lalu Israel menyerang UNIFIL dan melukai lima penjaga perdamaian. Pada Senin, 14 Oktober 2024, Sanchez menyerukan kepada Uni Eropa untuk mendukung permintaan Spanyol dan Irlandia agar menangguhkan perjanjian perdagangan bebas dengan Israel, sebagai respons atas tindakan Israel di Gaza dan Lebanon.

Dua anggota DPR Demokrat di Kongres AS

Dikutip dari cbsnews.com, setidaknya dua anggota Partai Demokrat di Kongres AS memberikan pernyataan yang jauh lebih keras dibandingkan Gedung Putih, yang sebelumnya mengutuk aksi Israel di Gaza. Anggota Kongres Missouri, Cori Bush, melalui unggahan di media sosial.

"Tidak ada kata yang cukup kuat untuk menggambarkan penderitaan manusia yang dibantai dan dibakar hidup-hidup." Ia juga menyerukan penghentian penuh penjualan senjata AS ke Israel, sambil menambahkan bahwa AS mendanai dan mempersenjatai militer Israel untuk membantai rakyat Palestina, yang menurutnya tidak bermoral dan harus dihentikan karena merupakan tindakan genosida.

Sementara itu, Anggota DPR New York, Alexandria Ocasio-Cortez, juga mengkritik keras tindakan Israel dalam unggahannya sendiri, dengan mengatakan, "kengerian yang terjadi di Gaza utara adalah akibat dari pemerintahan Netanyahu yang sepenuhnya tidak terkendali dan dipersenjatai oleh pemerintahan Biden, sementara bantuan pangan diblokir dan pasien dibom di rumah sakit. Ini adalah genosida terhadap warga Palestina. AS harus berhenti mendukungnya. Embargo senjata sekarang."

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Senin mengutuk keras serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit dan sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Gaza. Dalam pernyataannya di platform X, Borrell menyatakan, "Saya mengutuk serangan baru IDF terhadap sebuah rumah sakit & sebuah sekolah yang berfungsi sebagai tempat penampungan di Gaza tengah." Ia menekankan bahwa puluhan warga sipil yang mencari keselamatan tewas & terluka dalam keadaan yang mengerikan.

Kementerian Luar Negeri Iran

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dengan tegas mengutuk serangan udara mematikan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di dekat kompleks rumah sakit di Jalur Gaza tengah.

Dilansir dari nationalheraldindia.com, dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa, 15 Oktober, ia menyebut "penggunaan bom pembakar" sebagai bukti jelas dari "kejahatan perang" dan bagian dari "rencana genosida" terhadap warga Palestina.

Baghaei menegaskan bahwa penargetan warga sipil dan fasilitas sipil, khususnya rumah sakit serta pusat bantuan dan medis, dilarang dalam konflik, seperti dilaporkan oleh kantor berita Xinhua.

Ia juga menyoroti bahwa serangan Israel yang "sering dan disengaja" kepada rumah sakit serta pembunuhan terhadap pasien, orang terluka, dan staf medis sudah cukup untuk membawa para pemimpin Israel ke pengadilan.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | SITA PLANASARI | IDA ROSDALINA

Pilihan Editor: AS Beri Waktu Israel 30 Hari untuk Perbaiki Situasi di Gaza

Berita terkait

Setelah Kanada-India Saling Usir Diplomat, PM Trudeau Tuding New Delhi Dalangi Kekerasan

53 menit lalu

Setelah Kanada-India Saling Usir Diplomat, PM Trudeau Tuding New Delhi Dalangi Kekerasan

PM Justin Trudeau menuduh New Delhi mendalangi kekerasan di negaranya, setelah Kanada-India saling mengusir diplomat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

1 jam lalu

Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

Sedikitnya 16 orang, termasuk seorang wali kota, tewas dalam serangan udara Israel terhadap kantor pusat kota di sebuah kota di Lebanon selatan

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

2 jam lalu

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

Shai Davidai untuk sementara diskors setelah 'berulang kali melecehkan dan mengintimidasi' staf Universitas Columbia.israel

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Perusahaan Israel Tampil di Pameran Militer Euronaval

2 jam lalu

Prancis Larang Perusahaan Israel Tampil di Pameran Militer Euronaval

Pemerintah Prancis melarang perusahaan kontraktor industri pertahanan Israel ikut serta dalam pameran militer Euronaval pada awal November

Baca Selengkapnya

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

3 jam lalu

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

Para pejabat AS mengantisipasi Israel mungkin akan membalas sebelum pemilihan presiden 5 November, CNN melaporkan

Baca Selengkapnya

Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

4 jam lalu

Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

PM Irlandia Simon Harris mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa berkewajiban meninjau perjanjian yang mendefinisikan hubungan dagang dengan Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; Perkembangan Terbaru Perang Hizbullah Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia ; Perkembangan Terbaru Perang Hizbullah Israel

Top 3 dunia pada 16 Oktober 2024 masih didominasi berita tentang perkembangan perang Hizbullah Israel yang semakin sengit

Baca Selengkapnya

Peringatan Keras Dewan Keamanan PBB Setelah Serangan Israel ke UNIFIL

7 jam lalu

Peringatan Keras Dewan Keamanan PBB Setelah Serangan Israel ke UNIFIL

Serangan Israel di Lebanon membuat posisi UNIFIL terdampak 20 kali, termasuk 2 tank Israel terobos pangkalan UNIFIL. Dewan Keamanan PBB peringatkan.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Israel dan Komandan Brigade Al Quds Iran Esmail Qaani Muncul ke Publik Setelah Dikabarkan Tewas

8 jam lalu

Panglima Militer Israel dan Komandan Brigade Al Quds Iran Esmail Qaani Muncul ke Publik Setelah Dikabarkan Tewas

Komandan Brigade Al Quds Iran, Esmail Qaani, dan Panglima Militer Israel Herzi Halevi muncul di depan publik setelah dikabarkan terbunuh.

Baca Selengkapnya

Inggris Jajaki Sanksi terhadap Dua Menteri Israel, Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich

10 jam lalu

Inggris Jajaki Sanksi terhadap Dua Menteri Israel, Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich

Inggris sedang mempertimbangkan sanksi untuk Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich karena komentar mereka tentang warga sipil Gaza dan pemukim Tepi Barat.

Baca Selengkapnya