Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

Reporter

Antara

Kamis, 17 Oktober 2024 08:30 WIB

Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov (kiri) dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov (kanan) saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov pada Selasa, 15 Oktober 2024, menilai alasan dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur (EAS) belum dapat diadopsi karena ada upaya memasukkan geopolitik ke dokumen tersebut. Usulan awal ASEAN difokuskan tepat pada masalah praktis, kerja sama praktis, tetapi upaya untuk memasukkan geopolitik tetap ada, dan itu yang menyebabkan adopsi dokumen menjadi mustahil.

Zagaynov melanjutkan saat ini, mitra eksternal ASEAN sedang menghadapi pertanyaan apakah mereka mampu mengesampingkan perbedaan dan konfrontasi geopolitik demi kepentingan kerja sama praktis dengan negara-negara Asia Tenggara dan di kawasan. Dia berpendapat mitra eksternal ASEAN mampu dan perlu mengesampingkan perbedaan dan konfrontasi geopolitik demi kepentingan kerja sama praktis. Dia pun prihatin dengan upaya mempolitisasi forum KTT Asia Timur tersebut.

Zagaynov menegaskan Rusia siap melanjutkan diskusi mengenai dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur tersebut, sembari menambahkan ketua ASEAN yang akan memutuskan bagaimana melanjutkan diskusi dokumen itu.

Sebelumnya pada Jumat, 11 Oktober 2024, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Selandia baru berupaya "mempolitisasi" dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur ke-19 yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat diadopsi. Lavrov menyebut tindakan Amerika Serikat yang destruktif di kawasan ASEAN sangat jelas dan negara-negara Barat ingin mengeksploitasi hubungan mereka dengan ASEAN demi melawan kepentingan Rusia dan Cina.

Sedangkan Amerika Serikat pada Sabtu, 12 Oktober 2024, mengatakan Rusia dan Cina memblokir pernyataan akhir KTT Asia Timur yang disusun negara-negara Asia Tenggara, meskipun Amerika Serikat, Jepang, Australia, Korea Selatan dan India mendukung pernyataan akhir tersebut. Amerika Serikat menuduh Rusia dan Cina tidak dapat dan tidak akan melanjutkan pernyataan akhir tersebut.

Advertising
Advertising

KTT Asia Timur (East Asia Summit/EAS) yang diselenggarakan setiap tahun itu melibatkan 16 negara peserta yaitu negara-negara anggota ASEAN, Australia, Cina, India, Jepang, Selandia Baru dan Korea Selatan. Amerika Serikat dan Rusia bergabung pada KTT Asia Timur ke-6 di Bali, Indonesia pada 19 November 2011.

Pilihan editor: Ini Alasan Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Berita terkait

Setelah Kanada-India Saling Usir Diplomat, PM Trudeau Tuding New Delhi Dalangi Kekerasan

9 menit lalu

Setelah Kanada-India Saling Usir Diplomat, PM Trudeau Tuding New Delhi Dalangi Kekerasan

PM Justin Trudeau menuduh New Delhi mendalangi kekerasan di negaranya, setelah Kanada-India saling mengusir diplomat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

1 jam lalu

Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

Sedikitnya 16 orang, termasuk seorang wali kota, tewas dalam serangan udara Israel terhadap kantor pusat kota di sebuah kota di Lebanon selatan

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

1 jam lalu

Universitas Columbia Skors Dosen Pro-Israel karena Intimidasi Staf

Shai Davidai untuk sementara diskors setelah 'berulang kali melecehkan dan mengintimidasi' staf Universitas Columbia.israel

Baca Selengkapnya

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

2 jam lalu

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

Para pejabat AS mengantisipasi Israel mungkin akan membalas sebelum pemilihan presiden 5 November, CNN melaporkan

Baca Selengkapnya

Pengadilan AS Hukum Mantan Menteri Keamanan Meksiko Lebih dari 38 Tahun Penjara

2 jam lalu

Pengadilan AS Hukum Mantan Menteri Keamanan Meksiko Lebih dari 38 Tahun Penjara

Mantan menteri Meksiko Genaro Garcia Luna dijatuhi hukuman di AS atas tuduhan perdagangan narkoba dan membantu Kartel Sinaloa

Baca Selengkapnya

ASEAN Soroti Pentingnya Sentralitas dalam Urusan Regional dan Global

3 jam lalu

ASEAN Soroti Pentingnya Sentralitas dalam Urusan Regional dan Global

ASEAN sepakat mengadopsi deklarasi tentang pengembangan rencana strategis untuk melaksanakan Visi Komunitas ASEAN 2045

Baca Selengkapnya

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

18 jam lalu

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

Kamala Harris dituduh melakukan sejumlah plagiarisme untuk buku yang diluncurkan pada 2009 saat dia menjabat sebagai jaksa penuntut.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

19 jam lalu

Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

Donald Trump memuji Elon Musk sebagai seorang pengusaha hebat dan jago menghemat biaya, yang diyakini Trump bisa memenangkan pemilu untuknya.

Baca Selengkapnya

Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

20 jam lalu

Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

Para pemimpin negara ASEAN menaruh perhatian terhadap konflik di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

22 jam lalu

Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

Berikut jumlah kementerian dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya