Jerman Berjanji untuk Kirim Lebih Banyak Senjata kepada Israel, tetapi Ini Syaratnya

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 15 Oktober 2024 19:28 WIB

Kapal fregat Bayern milik AL Jerman terlihat selama latihan Operasi Baltik (BALTOPS), Juni 2008. ANTARA/US Navy/Mike Banzhaf via Wikimedia Commons/as

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin tertinggi Jerman memblokir penjualan senjata ke Israel meskipun Berlin bersikeras bahwa negara itu tidak berada di bawah embargo senjata, kata seseorang yang mengetahui masalah ini kepada Politico dan Tabloid Bild.

Sebelumnya, Bild melaporkan bahwa Wakil Kanselir Robert Habeck dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock - politisi Partai Hijau yang berkoalisi dengan Partai Sosial Demokrat pimpinan Kanselir Olaf Scholz - menahan persetujuan ekspor senjata di dewan tersebut sambil menunggu kepastian dari Israel bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata Jerman untuk melakukan genosida.

"Pengiriman senjata ke Israel adalah tentang kepatuhan terhadap aturan hukum humaniter internasional," kata orang yang mengetahui masalah ini. "Alasan untuk meminta komitmen semacam itu adalah karena pengadilan administratif Jerman dapat menghentikannya."

Jerman memiliki Undang-undang Pengendalian Senjata Perang yang ketat. Setiap senjata yang dijual atau diekspor ke sebuah negara harus dipastikan tidak digunakan untuk menyerang target sipil.

Sejumlah tuntutan hukum untuk menghentikan ekspor senjata, menurut Politico, telah diajukan terhadap Jerman.

Advertising
Advertising

Penjualan Senjata turun drastis

Menurut data SIPRI, pada 2019–23 AS memasok 69 persen senjata impor Israel. Mereka mengirim berbagai persenjataan utama, termasuk pesawat terbang, kendaraan lapis baja, rudal, dan kapal. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sangat bergantung pada impor senjata dari AS. Sebagai contoh, semua pesawat tempur yang saat ini aktif di angkatan udara Israel dipasok oleh AS dengan modifikasi khusus untuk penggunaan Israel.

Jerman berada di urutan kedua. Dalam periode yang sama, menurut data SIPRI, Jerman menyumbang 30 persen dari impor persenjataan utama Israel. Persenjataan itu sebagian besar diperuntukkan bagi angkatan laut Israel: 81 persen dari transfer itu berupa fregat dan 10 persen lainnya berupa torpedo. Sisanya, 8,5 persen adalah mesin kendaraan lapis baja, termasuk mesin kendaraan lapis baja yang digunakan dalam perang Gaza. Kapal fregat yang dipasok oleh Jerman, yaitu fregat kelas 6 Sa'ar (MEKO A-100 Light Frigates), juga digunakan dalam perang Gaza.

Pemerintah Jerman bersikeras bahwa tidak ada genosida yang terjadi di Gaza. Namun data menunjukkan hal berbeda. Dengan hancurnya kawasan pesisir, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada Senin bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 42.289 jiwa.

Meskipun pemerintah Jerman bersikeras bahwa tidak ada embargo senjata terhadap Israel, persetujuan penjualan senjata turun drastis tahun ini.

Dari Januari hingga 21 Agustus, hanya €14,5 juta (sekitar Rp245 miliar) ekspor senjata yang disetujui oleh Jerman; hanya 2 persen dari jumlah tersebut yang merupakan "senjata perang", dan 98 persennya adalah "peralatan militer lainnya" seperti helm, rompi pelindung, dan peralatan komunikasi.

Berlin belum menyetujui ekspor senjata perang ke Israel sejak Maret.

Pada 2023, persetujuan ekspor senjata Jerman mencapai €326,5 juta (sekitar Rp5,5 triliun), 10 kali lipat dari tahun sebelumnya. Sebagian besar dari jumlah itu disetujui setelah serangan mematikan Hamas ke permukiman Israel pada 7 Oktober lalu.

<!--more-->

Scholz menjanjikan pengiriman senjata lagi ke Israel

Pekan lalu, dilansir Reuters, Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bahwa Jerman akan memasok lebih banyak senjata kepada Israel dalam waktu dekat, setelah penurunan pengiriman yang signifikan tahun ini mendorong tuduhan oposisi bahwa Berlin sengaja menunda ekspor.

"Kami belum memutuskan untuk tidak memasok senjata. Kami telah memasok senjata dan kami akan memasok senjata," kata Scholz kepada parlemen dalam sebuah acara untuk mengenang para korban serangan Hamas pada 7 Oktober, menangkis tuduhan dari pemimpin oposisi Friedrich Merz.

Pemerintah telah membuat keputusan "yang juga memastikan bahwa akan ada pengiriman lebih lanjut dalam waktu dekat," kata kanselir.

Merz, pemimpin oposisi konservatif Jerman, menuduh pemerintah menunda ekspor senjata ke Israel, termasuk amunisi dan suku cadang tank.

"Selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, pemerintah federal telah menolak untuk memberikan izin ekspor untuk amunisi dan bahkan suku cadang untuk tank," kata Merz pada sidang parlemen.

"Kami mengetahui beberapa kasus spesifik di mana pemerintah telah menahan persetujuan untuk peralatan dan material yang sangat dibutuhkan Israel untuk mempertahankan diri," tambah Merz.

Seorang pejabat senior pemerintah Jerman memberikan alasan berbeda tentang penurunan penjualan ke Israel. Ia menyebut hambatan yang disebabkan pembaruan Bundeswehr dan fakta bahwa Jerman mengirimkan senjata ke Ukraina; pejabat tersebut bersikeras bahwa tidak ada embargo senjata resmi yang berlaku.

Seruan penghentian penjualan senjata

Berlin tampaknya lebih berhati-hati dalam melakukan ekspor senjata ke Israel setelah beberapa negara Eropa menyerukan penghentian pengiriman senjata, dan yang lain membatasi.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu menyerukan penghentian pengiriman senjata yang akan digunakan di Gaza. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menggemakan seruan itu pada Jumat setelah Israel menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL).

Inggris menangguhkan beberapa penjualan senjata ke Israel, sementara AS telah menghentikan sementara pengiriman satu jenis bom berat. Namun, kedua negara tersebut membantu Israel menembak jatuh rudal balistik Iran awal bulan ini. AS pada akhir pekan lalu mengatakan bahwa mereka mengerahkan sistem pertahanan rudal canggih ke Israel, bersama dengan puluhan tentara untuk mengoperasikannya.

Awal tahun ini, pengadilan Belanda memblokir ekspor komponen jet tempur F-35 ke Israel karena kekhawatiran pesawat tersebut digunakan untuk menyerang target sipil.

Pilihan Editor: Empat WNI Asal Sumatra Barat Tiba di Kampung Halaman usai Dievakuasi dari Lebanon

Berita terkait

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

2 jam lalu

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

Israel kembali menyerang kamp pengungsi di Gaza dan menargetkan warga sipil.

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Kembali Pimpin Unjuk Rasa Pro-Palestina di Havana

2 jam lalu

Presiden Kuba Kembali Pimpin Unjuk Rasa Pro-Palestina di Havana

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel memimpin unjuk rasa ribuan warga di Havana pada Senin untuk mendukung warga Palestina dan menuntut pengakhiran agresi

Baca Selengkapnya

Serang UNIFIL di Lebanon, Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari Eropa

3 jam lalu

Serang UNIFIL di Lebanon, Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari Eropa

Israel mulai kehilangan dukungan dari Eropa ketika sengaja menyerang posisi pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dan melukai beberapa personel.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 11.406 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Israel Setahun Silam

5 jam lalu

Lebih dari 11.406 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Israel Setahun Silam

Kementerian Pendidikan Palestina menyebutkan bahwa sejak agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat 7 Oktober lalu, sebanyak 11.406 siswa tewas

Baca Selengkapnya

Menlu Austria: Israel Langgar Hukum Internasional dalam Serangan ke Pasukan Perdamaian PBB

6 jam lalu

Menlu Austria: Israel Langgar Hukum Internasional dalam Serangan ke Pasukan Perdamaian PBB

Austria, salah satu sekutu terdekat Israel, meluapkan kemarahannya atas serangan terhadap pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Komandan Pasukan Al Quds Iran Muncul di Teheran setelah Dikabarkan Tewas dalam Serangan Israel

6 jam lalu

Komandan Pasukan Al Quds Iran Muncul di Teheran setelah Dikabarkan Tewas dalam Serangan Israel

Komandan Pasukan Al Quds Iran Brigjen Qaani terlihat di pemakaman di tengah spekulasi mengenai nasibnya setelah serangan udara Beirut

Baca Selengkapnya

WNI Ceritakan Kengerian Serangan Israel ke Lebanon

7 jam lalu

WNI Ceritakan Kengerian Serangan Israel ke Lebanon

Pada awal-awal serangan Israel ke Lebanon, Rina, WNI, masih bersikukuh tinggal. Namun semakin hari eskalasi serangan Israel semakin sengit

Baca Selengkapnya

Begini Tanggapan Dewan Keamanan PBB usai Serangan Israel terhadap Pasukan UNIFIL

9 jam lalu

Begini Tanggapan Dewan Keamanan PBB usai Serangan Israel terhadap Pasukan UNIFIL

Dewan Keamanan PBB memastikan mendukung UNIFIL dan pentingnya operasi itu bagi stabilitas regional.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB, Berikut Tanggapan Presiden Prancis, PM Spanyol, dan Menlu Retno Marsudi

12 jam lalu

Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB, Berikut Tanggapan Presiden Prancis, PM Spanyol, dan Menlu Retno Marsudi

Apa komentar Macron, Sanchez, dan Retno Marsudi soal serangan Israel ke Pasukan Perdamaian PBB?

Baca Selengkapnya

Israel Serang Desa Kristen di Lebanon dan Bantai 21 Orang hingga Tewas

12 jam lalu

Israel Serang Desa Kristen di Lebanon dan Bantai 21 Orang hingga Tewas

Israel menyerang desa Kristen di Lebanon yang jauh dari basis Hizbullah.

Baca Selengkapnya