Cerita Turis Indonesia ke Suriah di Tengah Perang Israel Hizbullah

Jumat, 11 Oktober 2024 13:07 WIB

Ricky Suhendar, WNI yang berwisata ke Suriah di tengah perang Israel Hizbullah. Ricky berfoto di Citadel, Aleppo, Suriah. (ISTIMEWA)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia (WNI) Ricky Suhendar melakukan perjalanan ke Timur Tengah saat Israel menggempur Gaza, Lebanon hingga Suriah. Ia bercerita, semula hendak berwisata ke Lebanon melalui Suriah. Namun akhirnya ia mengalihkan lawatan menuju Amman, Yordania. Suriah adalah negara ke-100 yang dikunjungi.

Ricky mengatakan bahwa rencana berliburnya ke Lebanon harus dialihkan karena kondisi negara itu sedang dalam pusaran konflik, terlebih usai serangan Israel. Saat itu, dia mengaku menjadi salah satu dari 10 orang turis yang tersisa di Lebanon.

"Dari Suriah langsung menuju ke Yordania dan tinggal di Yordania. Sebenarnya, rencana awal itu dari Suriah langsung ke Lebanon," kata Ricky dalam pesan suara yang diterima Tempo lewat aplikasi WhatsApp, Kamis, 10 Oktober 2024.

Ricky menuturkan bahwa dirinya sempat menyiapkan berbagai akomodasi, termasuk hotel, untuk berlibur di Lebanon. Akhirnya, dia memilih Amman dan Wadi Rum di Yordania sebagai destinasi liburannya.

"Tetapi, karena kondisi Lebanon enggak aman, perbatasan Lebanon dan Suriah juga tidak aman, akhirnya memutuskan untuk cancel dan dibelokin liburannya ke Yordania," ujarnya.

Ricky bercerita bahwa perjalanan dari Suriah ke Yordania dilakukan pada 4 Oktober lalu. Dia berangkat saat fajar agar lebih mudah menembus perbatasan kedua negara itu.

Advertising
Advertising

Saat memulai perjalanan dari Suriah menuju Yordania masih berjalan lancar meski ada antrean panjang di belakangnya. "Saat itu diinformasikan bahwa bakal banyak orang yang meninggalkan Suriah menuju Yordania," tuturnya.

Ia mengatakan harus melalui sejumlah pengecekan ketika memasuki wilayah Yordania. Pemeriksaan itu meliputi pengecekan dokumen dan barang bawaan. "Mungkin ada 15 kali atau lebih (pengecekan). Diperiksa sama tentara," ucapnya.

Selama pemeriksaan, Ricky mengaku bahwa supir yang mengantarkannya ke Yordania juga menyelipkan sejumlah uang. Dia menduga upaya itu sebagai sogokan agar pendatang lolos dengan mudah. "Jadi, setiap ada dokumen, diselipin duit sama supirnya supaya lancar," kata Ricky.

Saat melewati kantor imigrasi, Ricky kembali menghadapi antrean panjang. Waktu itu jumlah petugas tak sebanding dengan membludaknya pengungsi dari Lebanon ataupun Suriah sehingga menjadi penyebab antrean panjang.

Ricky juga mengungkapkan kondisi di Suriah. Dia mengatakan bahwa sejumlah situs wisata di sana sepi pengunjung. Dia tak bertemu dengan WNI lain di sana. Selain genting karena serangan Israel, liburannya ke Irak juga dibatalkan karena visanya ditolak.

Setelah melawat ke Suriah dan Yordania, Ricky menuturkan bahwa dirinya kini berada di Turki. "Nanti habis Turki, baru Indonesia," ujarnya.

Israel melancarkan serangan udara menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Damaskus, Suriah, pada Selasa malam waktu setempat. Dalam serangan itu, Israel mengklaim telah membunuh pejabat Hizbullah yang berada di Suriah.

Pilihan editor: Mengenal UNIFIL, Pasukan Perdamaian PBB yang Diserang Israel di Lebanon

Berita terkait

Lagi, RI Berhasil Evakuasi 14 WNI dari Lebanon ke Indonesia

3 jam lalu

Lagi, RI Berhasil Evakuasi 14 WNI dari Lebanon ke Indonesia

Menlu mengungkap sebanyak 14 WNI telah berhasil dievakuasi dalam gelombang keenam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 11.000 Tentara Israel Terluka hingga ICC Gunakan Istilah Negara Palestina

11 jam lalu

Top 3 Dunia: 11.000 Tentara Israel Terluka hingga ICC Gunakan Istilah Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 10 Oktober 2024 diawali oleh pakar urusan militer Israel menyebut kemampuan pasukan menurun karena banyak yang terluka

Baca Selengkapnya

Israel Tantang PBB, Sengaja Serang Kamera dan Posisi Penjaga Perdamaian

16 jam lalu

Israel Tantang PBB, Sengaja Serang Kamera dan Posisi Penjaga Perdamaian

UNIFIL mengkonfirmasi dua penjaga perdamaian terluka ketika sebuah tank Israel menembaki sebuah menara pengawas di markasnya di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Pasukan Israel Tembaki Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Lukai Dua Orang

19 jam lalu

Pasukan Israel Tembaki Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Lukai Dua Orang

UNIFIL mengatakan tentara Israel 'dengan sengaja menembaki dan menonaktifkan' kamera pemantau di lokasi sebelum serangan Labbouneh.

Baca Selengkapnya

Israel Sebut Anggota Hizbullah yang Dibunuh di Suriah adalah Mata-mata

1 hari lalu

Israel Sebut Anggota Hizbullah yang Dibunuh di Suriah adalah Mata-mata

Israel menyebut telah membunuh anggota Hizbullah yang dituduh sebagai pembocor informasi ke pemerintah Suriah.

Baca Selengkapnya

Wakil Pemimpin Hizbullah Dukung Gencatan Senjata Israel Hizbullah: Menelisik Sosok Naim Qassem

1 hari lalu

Wakil Pemimpin Hizbullah Dukung Gencatan Senjata Israel Hizbullah: Menelisik Sosok Naim Qassem

Wakil Pemimpin Hizbullah dikabarkan mendukung upaya gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

1 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

Gedung Putih mengatakan Biden-Netanyahu membahas konfrontasi dengan Iran dalam percakapan 30 menit yang melibatkan Wapres AS Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Klaim Bunuh Tokoh Hizbullah Saat Gempur Suriah

1 hari lalu

Militer Israel Klaim Bunuh Tokoh Hizbullah Saat Gempur Suriah

Israel mengatakan telah melenyapkan satu orang lagi pejabat Hizbullah saat menggempur Suriah kemarin.

Baca Selengkapnya

Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

1 hari lalu

Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

Rusia mengatakan HIzbullah tetap beroperasi seperti biasa di tengah gempuran Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Hizbullah di Lebanon: Fluktuasi Harga Minyak Dunia Imbas Konflik di Timur Tengah

1 hari lalu

Israel Gempur Hizbullah di Lebanon: Fluktuasi Harga Minyak Dunia Imbas Konflik di Timur Tengah

Harga minyak mentah Brent ditutup turun $3,75 dolar AS, atau 4,63%, pada $77,18 dolar AS per barel.

Baca Selengkapnya