Israel Sebut Anggota Hizbullah yang Dibunuh di Suriah adalah Mata-mata
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 10 Oktober 2024 15:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel atau IDF mengatakan telah menghabisi seorang anggota Hizbullah di Suriah yang menyampaikan informasi intelijen terhadap Israel di Dataran Tinggi Golan. Media Suriah melaporkan pada hari Kamis bahwa serangan udara Israel mengenai sasaran di Suriah.
Dua komandan Hizbullah di Lebanon selatan dibunuh Israel dalam serangan jet tempur ke depot amunisi di wilayah Beirut. Depot amunisi serta infrastruktur militer lainnya di Lebanon selatan juga ikut diserang pada hari Rabu.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah melenyapkan Adham Jahout, seorang anggota “Jaringan Teroris Golan” Hizbullah di wilayah Quneitra di Suriah. IDF mengatakan peran Jahout adalah menyampaikan informasi dari sumber rezim Suriah ke Hizbullah. Jahout mengirimkan intelijen yang dikumpulkan di garis depan Suriah untuk memfasilitasi operasi melawan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan mencaplok wilayah tersebut. Televisi pemerintah Suriah mengatakan pada Kamis pagi bahwa Israel telah melakukan serangan udara yang menargetkan lokasi industri di kota Homs, Suriah. Israel juga menyerang lokasi militer di pedesaan dekat kota Hama, yang menyebabkan beberapa kerusakan material.
<!--more-->
Serangan itu menargetkan pabrik produksi mobil di Homs dan menyebabkan kebakaran, kata TV Suriah, mengutip direktur lokasi industri, Amer Khalil.
Ledakan juga terdengar di kota Daraa, Suriah dan sedang diselidiki, menurut laporan media pemerintah. Militer Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah mencegat sebuah pesawat tak berawak yang mendekati Israel melalui Laut Merah. Namun drone itu tidak melintasi wilayah Israel.
Israel telah meningkatkan serangannya sejak 7 Oktober 2023 di wilayah Timur Tengah setelah serangan Hamas. Selain Gaza, Israel mengirimkan pasukan ke Lebanon dan serangan udara ke Iran, Yaman, dan Suriah. Israel memburu militan yang didukung Iran. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih luas yang dapat melibatkan Iran dan Amerika Serikat.
Bentrokan darat antara pasukan Israel dan Hizbullah, menyebar di sepanjang perbatasan pegunungan Lebanon selatan pada hari Rabu. Timur Tengah berada dalam siaga tinggi menunggu balasan Israel terhadap serangan rudal Iran minggu lalu.
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas tentang potensi pembalasan Israel terhadap Iran melalui panggilan telepon. Kedua pihak menggambarkan pembicaraan itu sebagai hal yang positif.
Keduanya membahas rencana Israel dalam panggilan telepon berdurasi 30 menit. Biden mendesak Netanyahu untuk meminimalkan kerugian warga sipil di Lebanon, kata Gedung Putih.
Israel telah berjanji bahwa Iran, yang merupakan musuh bebuyutannnya, akan membayar serangan rudal yang hanya menyebabkan sedikit kerusakan. Teheran mengatakan bahwa serangan Israel akan dibalas dengan kerusakan besar, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan pertempuran yang lebih luas di wilayah penghasil minyak tersebut.
REUTERS | AL ARABIYA
Pilihan editor: Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran