Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir, Bahas Rencana Pasca-Gaza

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 10 Oktober 2024 02:04 WIB

Mahmoud al-Aloul, Wakil Ketua Komite Sentral organisasi Palestina dan partai politik Fatah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dan Mussa Abu Marzuk, anggota senior gerakan Islam Palestina Hamas, menghadiri acara di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada 23 Juli 2024. PEDRO PARDO/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin kelompok Islamis Hamas dan gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas membahas rencana kerja sama pascaperang di Gaza dalam putaran baru pembicaraan di Kairo Rabu, 9 Oktober 2024, kata seorang pejabat Hamas kepada Reuters.

Pembicaraan ini merupakan yang pertama sejak kedua kelompok bertemu di Cina pada Juli dan menyepakati langkah-langkah untuk membentuk pemerintahan persatuan Palestina untuk Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Pembicaraan ini juga adalah bagian dari upaya yang telah berlangsung lama dan sebelumnya tidak berhasil untuk menyembuhkan perpecahan yang mengeras ketika Hamas menguasai Gaza dalam konflik singkat dengan Fatah pada 2007.

Delegasi Hamas dipimpin oleh Khalil Al-Hayya, wakil komandan kedua dan kepala negosiator kelompok tersebut yang berbasis di Qatar, kata pejabat media Hamas, Taher Al-Nono.

Seorang pejabat Palestina mengatakan delegasi Fatah dipimpin oleh orang kedua di komando Fatah, Mahmoud Al-Aloul. Tidak ada komentar langsung dari Fatah.

Advertising
Advertising

"Pertemuan ini akan membahas agresi Israel ke Jalur Gaza, dan tantangan-tantangan yang dihadapi perjuangan Palestina," kata Nono.

Masalah administrasi Gaza setelah perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama satu tahun merupakan salah satu masalah yang paling pelik yang dihadapi Palestina.

Israel, yang memulai kampanye militernya untuk menghabisi Hamas di Gaza setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap komunitas Israel selatan pada 7 Oktober 2023, telah mengesampingkan keikutsertaan kelompok tersebut dalam pemerintahan pascaperang.

Faksi-faksi Palestina mengatakan bahwa rencana pascaperang mereka adalah urusan internal, dan menolak syarat-syarat dari Israel.

Saluran berita Al-Qahera yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir, mengutip sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya, sebelumnya melaporkan bahwa pembicaraan antara kedua kelompok Palestina tersebut membahas sejumlah isu, termasuk berkas penyeberangan perbatasan Gaza.

Pada Juli, faksi-faksi Palestina sepakat di Cina untuk mencapai "persatuan nasional yang komprehensif" dan membentuk pemerintahan persatuan nasional sementara untuk mengelola urusan Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

Berita terkait

Pengamat Militer Israel: 11.000 Personel Diperkirakan Terluka, Kemampuan Pasukan Israel Menurun

2 jam lalu

Pengamat Militer Israel: 11.000 Personel Diperkirakan Terluka, Kemampuan Pasukan Israel Menurun

Setahun berperang, pasukan Israel telah menciut setara 12 batalion karena para personelnya kelelahan dan luka-luka.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Ancam Hanguskan Lebanon, Bisa Seperti Gaza

8 jam lalu

Netanyahu Ancam Hanguskan Lebanon, Bisa Seperti Gaza

Netanyahu mengancam akan mengebom Lebanon hingga seperti Gaza jika terus melindungi Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Meningkatkan Serangan ke Utara Gaza dalam 24 Jam, 45 Orang Tewas

9 jam lalu

Israel Meningkatkan Serangan ke Utara Gaza dalam 24 Jam, 45 Orang Tewas

Militer Israel mengklaim ini adalah hari kelima mereka meningkatkan serangan yang ditujukan menghancurkan anggota Hamas.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

10 jam lalu

Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

Malawi selalu memberi suara untuk Israel atau setidaknya abstain dalam setiap resolusi PBB tentang konflik Israel-Palestina, mengapa?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

15 jam lalu

Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

Donald Trump mengatakan Gaza adalah tempat terindah di Timur Tengah. Tapi tak ada bukti bahwa ia pernah ke sana.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

16 jam lalu

Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

Pemerintah Indonesia berencana mengirim bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Sudan, Yaman, Palestina, dan Vietnam.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

18 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menegaskan kedaulatan Palestina memang tak tergantung pengakuan dari negara lain

Baca Selengkapnya

Israel Perintahkan 3 RS Gaza Utara Dievakuasi, Termasuk RS Indonesia

19 jam lalu

Israel Perintahkan 3 RS Gaza Utara Dievakuasi, Termasuk RS Indonesia

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel memerintahkan evakuasi pasien dan staf di tiga rumah sakit di Jalur Gaza utara.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan 7 Oktober Mengerikan, Apakah Hamas Salah Perhitungan?

21 jam lalu

Dampak Serangan 7 Oktober Mengerikan, Apakah Hamas Salah Perhitungan?

Puluhan ribu korban jiwa, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, kota berubah menjadi tumpukan puing-puing, apakah Hamas salah perhitungan?

Baca Selengkapnya

Rincian Dokter Lintas Batas (MSF) Menuntut Israel Atas Pelanggaran Kemanusiaan di Gaza

21 jam lalu

Rincian Dokter Lintas Batas (MSF) Menuntut Israel Atas Pelanggaran Kemanusiaan di Gaza

MSF atau lebih dikenal Dokter Lintas Batas, mengeluarkan seruan kepada Israel dan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza, apa saja?

Baca Selengkapnya