Netanyahu Ancam Hanguskan Lebanon, Bisa Seperti Gaza

Reporter

Rabu, 9 Oktober 2024 21:35 WIB

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa mengeluarkan peringatan keras kepada Lebanon. Ia mengklaim bahwa negara itu dapat menghadapi nasib yang sama seperti di Gaza jika terus membiarkan Hizbullah beroperasi di dalam perbatasannya.

Pernyataannya muncul saat militer Israel mengintensifkan serangannya terhadap Hizbullah di sepanjang garis pantai selatan Lebanon, mengerahkan pasukan tambahan dan menyarankan warga sipil untuk mengungsi dari wilayah tersebut.

Dalam pidato video langsung kepada rakyat Lebanon, Netanyahu mendesak mereka untuk membebaskan negara mereka dari cengkeraman Hizbullah guna menghindari kehancuran lebih lanjut. "Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza," katanya.

"Saya katakan kepada Anda, rakyat Lebanon. Bebaskan negara Anda dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir," kata Netanyahu.

Konflik antara Israel dan Hizbullah meningkat setelah kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas penembakan roket ke kota pelabuhan Haifa, Israel. Serangan ini terjadi setelah militer Israel melaporkan bahwa 85 proyektil telah melintasi perbatasan dari Lebanon ke Israel. Hizbullah, yang belum menunjukkan tanda-tanda akan menyerah, mengancam akan terus menembaki kota-kota Israel jika serangan Israel terhadap pusat-pusat populasi Lebanon terus berlanjut.

Advertising
Advertising

Netanyahu juga mengklaim serangan udara Israel telah menewaskan dua calon pemimpin Hizbullah. Netanyahu berbicara dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya beberapa jam setelah wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, mengusulkan negosiasi gencatan senjata.

"Kami telah melemahkan kemampuan Hizbullah. Kami telah mengalahkan ribuan teroris, termasuk (Hassan) Nasrallah sendiri dan pengganti Nasrallah, serta pengganti dari penggantinya," kata Netanyahu pada Selasa, 8 Oktober 2024. Ia tak menyebutkan nama dua orang terakhir yang terbunuh dalam serangan Israel.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hashem Safieddine, orang yang diharapkan akan menggantikan Nasrallah, mungkin telah dilenyapkan. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel mengetahui Safieddine berada di markas intelijen Hizbullah ketika jet tempur mengebomnya minggu lalu. "Status Safieddine sedang diperiksa dan ketika kami mengetahuinya, kami akan memberi tahu publik," ujarnya.

Safieddine menghilang sejak serangan udara Israel. Bentrokan dengan Hizbullah meletus sejak setahun terakhir. Kelompok itu adalah pasukan proksi Iran yang paling bersenjata di Timur Tengah dan mendukung militan Palestina yang berperang melawan Israel di Gaza.

"Saat ini, Hizbullah lebih lemah dibandingkan sebelumnya," kata Netanyahu.

Namun pernyataan Gallant dibantah oleh Naim Qassem. Ia mengatakan dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi bahwa kemampuan kelompok tersebut masih utuh dan para pejuangnya mendorong kembali serangan darat Israel, terlepas dari "pukulan menyakitkan" yang ditimpakan oleh Israel dalam beberapa minggu terakhir.

NDTV | REUTERS

Pilihan editor: Pilpres AS Bulan Depan, Kamala Harris Ungguli Donald Trump di Jajak Pendapat

Berita terkait

Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir, Bahas Rencana Pasca-Gaza

24 menit lalu

Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir, Bahas Rencana Pasca-Gaza

Hamas dan Fatah bertemu untuk kedua kalinya membicarakan rencana kerja sama pascaperang di Gaza dan menolak syarat-syarat dari Israel.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Tolak Bertempur jika Kesepakatan Sandera Tidak Diselesaikan

3 jam lalu

Tentara Israel Tolak Bertempur jika Kesepakatan Sandera Tidak Diselesaikan

Tentara Israel mengancam akan meninggalkan tugas cadangan jika pemerintah tidak menyelesaikan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Meningkatkan Serangan ke Utara Gaza dalam 24 Jam, 45 Orang Tewas

5 jam lalu

Israel Meningkatkan Serangan ke Utara Gaza dalam 24 Jam, 45 Orang Tewas

Militer Israel mengklaim ini adalah hari kelima mereka meningkatkan serangan yang ditujukan menghancurkan anggota Hamas.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

6 jam lalu

Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

Malawi selalu memberi suara untuk Israel atau setidaknya abstain dalam setiap resolusi PBB tentang konflik Israel-Palestina, mengapa?

Baca Selengkapnya

Serangan Darat Israel terhadap Hizbullah Tidak Sesuai Ekspektasi, Ini Faktanya

9 jam lalu

Serangan Darat Israel terhadap Hizbullah Tidak Sesuai Ekspektasi, Ini Faktanya

Menteri Israel mengklaim Israel telah menduduki wilayah yang dikuasai Hizbullah, faktanya pasukan mereka berhasil dipukul mundur.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Sampai ke Damaskus Suriah, 7 Tewas dan 11 Orang Luka-luka

10 jam lalu

Serangan Israel Sampai ke Damaskus Suriah, 7 Tewas dan 11 Orang Luka-luka

Serangan udara Israel menghantam sebuah distrik pemukiman di Ibu Kota Damaskus, Suriah, hingga menewaskan tujuh orang dan 11 orang luka-luka

Baca Selengkapnya

Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

11 jam lalu

Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

Donald Trump mengatakan Gaza adalah tempat terindah di Timur Tengah. Tapi tak ada bukti bahwa ia pernah ke sana.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

12 jam lalu

Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

Calon presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa Iran adalah musuh terbesar AS. Amerika Serikat akan terus membela Israel.

Baca Selengkapnya

Gara-gara ini, Kamala Harris Sebut Musuh Terbesar AS adalah Iran

14 jam lalu

Gara-gara ini, Kamala Harris Sebut Musuh Terbesar AS adalah Iran

Kamala Harris mengatakan bahwa mencegah Iran memperoleh senjata nuklir adalah salah satu prioritas utamanya.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

14 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menegaskan kedaulatan Palestina memang tak tergantung pengakuan dari negara lain

Baca Selengkapnya