Israel Perintahkan 3 RS Gaza Utara Dievakuasi, Termasuk RS Indonesia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 Oktober 2024 10:35 WIB

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi

TEMPO.CO, JAKARTA--Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel memerintahkan evakuasi pasien dan staf di tiga rumah sakit di Jalur Gaza utara.

Melalui sebuah pernyataan pada Selasa, kementerian Gaza merinci bahwa Israel menuntut evakuasi Rumah Sakit Kamal Adwan, Rumah Sakit Indonesia, dan Rumah Sakit Al-Awda dari pasien dan petugas kesehatan.

Pasukan Israel dilaporkan menangkap seorang paramedis yang mendampingi seorang pasien kritis selama pemindahan dari Rumah Sakit Kamal Adwan meskipun sudah ada koordinasi sebelumnya.

Tentara Israel juga mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan dan menembaki kantor pusat administratifnya.

Kementerian menambahkan bahwa militer Israel turut mengancam rumah sakit tersebut dengan penghancuran, pembunuhan, dan penangkapan jika tidak melakukan evakuasi. Hal ini serupa dengan apa yang terjadi di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza yang telah dikepung selama berminggu-minggu sejak November lalu.

Advertising
Advertising

Rumah Sakit Kamal Adwan terancam bisa berhenti berfungsi dalam hitungan jam karena kekurangan bahan bakar.

Para pejabat kesehatan Gaza pun memohon perlindungan serius bagi lembaga-lembaga kesehatan dan staf mereka, terutama di Jalur Gaza utara.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hossam Abu Safia, melalui rekaman audio yang dikirim kepada wartawan mengatakan bahwa tentara Israel telah memberi waktu 24 jam untuk sepenuhnya mengevakuasi pasien dan staf kesehatan dari rumah sakit.

“Tentara Israel berkomunikasi secara langsung dan mengancam kami, mengatakan kami harus mengevakuasi rumah sakit atau kami akan membahayakan diri kami sendiri,” katanya.

Abu Safia menggambarkan tindakan Israel itu sebagai tindakan yang berbahaya karena mengancam runtuhnya sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza utara.

Abu Safia juga menyatakan kekhawatirannya mengenai potensi rencana baru untuk menggusur penduduk Gaza utara dengan melumpuhkan sistem layanan kesehatan.

Tentara Israel pada Ahad mengumumkan dimulainya operasi militer di Jabalia yang diklaim untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan di wilayah tersebut.

Operasi di Jabalia tersebut dilancarkan Israel menyusul serangan sengit selama berjam-jam di wilayah timur dan barat Gaza utara dalam pertempuran paling sengit Israel-Hamas sejak Mei.

Saksi mata melaporkan bahwa kendaraan militer darat Israel mencapai wilayah sekitar Gaza barat laut.

Kemudian pada Selasa, tentara Israel memperingatkan warga Palestina untuk mengungsi dari rumah dan kamp mereka di kota Jabalia dan menuju ke selatan melalui “koridor yang aman,” sementara Kementerian Dalam Negeri Gaza memperingatkan warga untuk tidak mematuhinya karena hal tersebut adalah penipuan dan kebohongan.

Pilihan Editor: Rincian Dokter Lintas Batas (MSF) Menuntut Israel Atas Pelanggaran Kemanusiaan di Gaza

ANADOLU

Berita terkait

Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

42 menit lalu

Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

Donald Trump mengatakan Gaza adalah tempat terindah di Timur Tengah. Tapi tak ada bukti bahwa ia pernah ke sana.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

1 jam lalu

Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

Calon presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa Iran adalah musuh terbesar AS. Amerika Serikat akan terus membela Israel.

Baca Selengkapnya

Gara-gara ini, Kamala Harris Sebut Musuh Terbesar AS adalah Iran

3 jam lalu

Gara-gara ini, Kamala Harris Sebut Musuh Terbesar AS adalah Iran

Kamala Harris mengatakan bahwa mencegah Iran memperoleh senjata nuklir adalah salah satu prioritas utamanya.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

3 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menegaskan kedaulatan Palestina memang tak tergantung pengakuan dari negara lain

Baca Selengkapnya

Netanyahu Klaim Bunuh Dua Calon Pemimpin Hizbullah Pengganti Nasrallah

5 jam lalu

Netanyahu Klaim Bunuh Dua Calon Pemimpin Hizbullah Pengganti Nasrallah

Dalam serangan Israel, Netanyahu menyebut dua calon bos baru Hizbullah berhasil dilenyapkan.

Baca Selengkapnya

Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

5 jam lalu

Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

Media Israel mengatakan PM Benjamin Netanyahu melarang Menhan Yoav Gallant terbang ke AS sampai Presiden Joe Biden meneleponnya

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan 7 Oktober Mengerikan, Apakah Hamas Salah Perhitungan?

6 jam lalu

Dampak Serangan 7 Oktober Mengerikan, Apakah Hamas Salah Perhitungan?

Puluhan ribu korban jiwa, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, kota berubah menjadi tumpukan puing-puing, apakah Hamas salah perhitungan?

Baca Selengkapnya

26 Maskapai Internasional Menangguhkan Penerbangan ke Timur Tengah

6 jam lalu

26 Maskapai Internasional Menangguhkan Penerbangan ke Timur Tengah

Banyak maskapai internasional menangguhkan penerbangan ke Timur Tengah untuk menjaga keselamatan penumpang dan awak di tengah konflik.

Baca Selengkapnya

Rincian Dokter Lintas Batas (MSF) Menuntut Israel Atas Pelanggaran Kemanusiaan di Gaza

6 jam lalu

Rincian Dokter Lintas Batas (MSF) Menuntut Israel Atas Pelanggaran Kemanusiaan di Gaza

MSF atau lebih dikenal Dokter Lintas Batas, mengeluarkan seruan kepada Israel dan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza, apa saja?

Baca Selengkapnya

Setahun Perang Gaza, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina, Yaman, dan Sudan

7 jam lalu

Setahun Perang Gaza, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina, Yaman, dan Sudan

Setahun perang Gaza, Indonesia akan kirim bantuan kemanusiaan antara lain ke Palestina dengan nilai 1 juta dolar AS, pada 14 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya