Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Reporter

Antara

Rabu, 9 Oktober 2024 08:49 WIB

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, JAKARTA--Seorang warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan merencanakan sebuah serangan teror pada hari pilpres bulan depan, 5 November 2024. Hal ini diungkapkan Departemen Kehakiman AS.

"Seorang warga negara Afghanistan yang tinggal di Oklahoma City, Oklahoma, didakwa melakukan konspirasi untuk melancarkan serangan teror pada hari pemilu di Amerika Serikat atas nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ... sebuah organisasi teroris asing," ucap departemen dalam rilisnya, Selasa.

Berkas pengadilan menunjukkan, Tawhedi memasuki AS pada 9 September 2021 dengan visa imigran khusus, beberapa hari setelah AS merampungkan penarikan pasukan dari Afghanistan. Saat ini, ia berada dalam status pembebasan bersyarat sambil menunggu keputusan sidang imigrasinya.

Penyidik FBI yang menggeledah ponsel Tawhedi menemukan adanya komunikasi antara Tawhedi dengan seorang individu terkait ISIS yang diduga bertugas merekrut, melatih, dan melakukan indoktrinasi kepada individu.

Tawhedi juga diketahui menyimpan konten terkait ISIS pada akun penyimpanan awannya.

Advertising
Advertising

Warga Afghanistan tersebut ditangkap oleh petugas FBI yang menyamar pada 7 Oktober. Ia disebut sudah mengakui kepada penyidik terkait rencana terornya pada hari pilpres yang menyasar kerumunan pemilih, menurut Departemen Kehakiman.

Rilis departemen menyatakan, petugas FBI tersebut menyamar untuk bertemu Tawhedi dan seorang anak di bawah umur di sebuah lokasi di pedesaan Oklahoma. Ia berkedok membeli dua senapan AK-47, sepuluh magasin, dan ratusan butir peluru.

FBI langsung menangkap Tawhedi dan anak di bawah umur tersebut setelah menerima senapan dan peluru dari petugas yang menyamar.

Tawhedi terancam hukuman hingga 35 tahun penjara jika divonis bersalah atas konspirasi dan upaya memberi dukungan material kepada ISIS, serta menerima persenjataan untuk tindak kejahatan federal atau terorisme, demikian Departemen Kehakiman AS.

Pilihan Editor: Anak Osama Bin Laden Disebut Masih Hidup, Pimpin Al Qaeda di Afghanistan

ANTARA

Berita terkait

Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

3 jam lalu

Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

Media Israel mengatakan PM Benjamin Netanyahu melarang Menhan Yoav Gallant terbang ke AS sampai Presiden Joe Biden meneleponnya

Baca Selengkapnya

AS Rancang Dua Proyek Besar, Investasi Jumbo Perkuat Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik

4 jam lalu

AS Rancang Dua Proyek Besar, Investasi Jumbo Perkuat Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik

AS rancang proyek jumbo baterai yang sangat dibutuhkan kendaraan listrik dan menyimpan energi terbarukan mirip proyek tenaga surya dan angin.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Trump Investasi Lapangan Golf dan Hotel di Vietnam Senilai Rp23 Triliun

18 jam lalu

Perusahaan Trump Investasi Lapangan Golf dan Hotel di Vietnam Senilai Rp23 Triliun

Pengembang real estat Vietnam bermitra dengan The Trump Organization untuk mengembangkan proyek lapangan golf dan hotel senilai Rp23,4 triliun

Baca Selengkapnya

AS Beri Israel Senjata Senilai Rp280,5 Triliun sejak Serangan 7 Oktober

1 hari lalu

AS Beri Israel Senjata Senilai Rp280,5 Triliun sejak Serangan 7 Oktober

Dana sebanyak US$4,86 miliar lainnya telah dihabiskan AS untuk mencegah serangan Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

AS Desak Israel agar Tak Serang Bandara Beirut

1 hari lalu

AS Desak Israel agar Tak Serang Bandara Beirut

Amerika Serikat memperingatkan Israel pada Senin untuk tidak menyerang bandara Beirut atau jalan-jalan menuju ke sana.

Baca Selengkapnya

Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

2 hari lalu

Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, akan bertemu dengan kepala urusan pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada Rabu 9 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

AS Disebut Tawarkan Kompensasi kepada Israel Jika Tak Serang Target Tertentu Iran

2 hari lalu

AS Disebut Tawarkan Kompensasi kepada Israel Jika Tak Serang Target Tertentu Iran

Amerika Serikat dilaporkan mengusulkan "paket kompensasi" kepada Israel jika menahan diri untuk tidak menyerang sasaran tertentu di Iran

Baca Selengkapnya

Israel Sebut Menlu AS Blinken Setujui Pengeboman Truk Bantuan di Gaza

2 hari lalu

Israel Sebut Menlu AS Blinken Setujui Pengeboman Truk Bantuan di Gaza

Menlu AS Antony Blinken dilaporkan menyetujui kebijakan yang mengizinkan Israel untuk mengebom truk bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Serentak di Dunia Peringati Setahun Perang Gaza

3 hari lalu

Unjuk Rasa Serentak di Dunia Peringati Setahun Perang Gaza

Ribuan orang di beberapa kota besar di dunia serentak berunjuk rasa di jalan pada Sabtu, 5 Oktober 2024 menuntut agar diakhirinya perang Gaza

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

3 hari lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya