Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Sabtu, 5 Oktober 2024 05:30 WIB

Bocah Palestina Ahmed Al-Deeb, yang mengalami luka bakar parah di wajah, menunggu untuk dipasangi masker wajah transparan 3D, di klinik Medecins Sans Frontieres (MSF) di Kota Gaza 8 Februari 2021. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) mendesak Israel dan Amerika Serikat agar menghentikan serangan ke Jalur Gaza, Palestina. MSF menilai perang yang berkecamuk selama 12 bulan terakhir itu bukan hanya menimbulkan kehancuran, namun juga ketidakpedulian yang memalukan. Sekretaris Jenderal MSF, Chris Lockyear, menyoroti kematian ribuan korban, termasuk anak-anak, di kawasan yang seharusnya tidak boleh dijadikan target penyerangan.

"Selama satu tahun, sekutu-sekutu Israel terus memberikan dukungan militer mereka, sementara anak-anak dibunuh secara massal, tank-tank menembaki tempat perlindungan yang seharusnya aman, dan jet-jet tempur membombardir apa yang disebut zona kemanusiaan," kata Chris dalam keterangan resminya, pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Chris menilai Israel berupaya dehumanisasi warga Gaza. Israel juga gagal membedakan antara sasaran militer dan warga sipil. Oleh sebab itu, dia meminta gencatan senjata segera dilakukan.

"Satu-satunya cara menghentikan pembunuhan adalah dengan gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan," ujarnya.

Chris menuturkan meskipun Amerika Serikat baru-baru ini menyerukan gencatan senjata, justru seringkali berperan dalam mengaburkan, menghalangi, dan merusak upaya gencatan senjata melalui Dewan Keamanan PBB.

Advertising
Advertising

Chris menjelaskan perang di Gaza memicu ketegangan regional yang mencapai titik kritis. Serangan Israel meningkat di Tepi Barat, dan kini juga di Lebanon, dengan ampak yang sudah sangat merugikan warga sipil. Berdasarkan kondisi itu, MSF menuntut tujuh poin sebagai berikut;

1. Gencatan senjata yang berkelanjutan harus segera dilaksanakan.

2. Pembunuhan massal terhadap warga sipil harus segera dihentikan.

3. Penghancuran sistem kesehatan dan infrastruktur sipil harus dihentikan.

4. Blokade di Gaza harus diakhiri.

5. Israel harus membuka perbatasan darat yang vital, termasuk penyeberangan Rafah, untuk memastikan bantuan kemanusiaan dan medis dalam skala besar dapat segera mencapai mereka yang membutuhkan.

6. Israel harus menjamin evakuasi medis bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis khusus, termasuk pengasuhnya, dan memungkinkan mereka yang ingin mencari perlindungan di luar negeri untuk melakukannya, sambil memastikan semua orang dapat kembali ke Gaza dengan aman, sukarela, dan bermartabat.

7. Dewan Keamanan PBB harus mengambil tindakan memastikan gencatan senjata sebagai penjamin perdamaian dan keamanan internasional, serta menghentikan kelambanannya terhadap kehancuran yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Pilihan editor: Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

26 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

1 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

4 jam lalu

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

Dokter Lintas Batas menyebut korban pengeboman di Jalur Gaza berjatuhan setiap hari akibat serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

5 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

11 jam lalu

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

Rasha Al-Ar'eer yang berusia 10 tahun menuliskan surat wasiat sebelum terbunuh oleh serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarganya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

12 jam lalu

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.

Baca Selengkapnya

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

13 jam lalu

Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

14 jam lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

15 jam lalu

Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

Di tengah-tengah kabar ia disembunyikan, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei muncul dalam khotbah Jumat di Teheran.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

15 jam lalu

Timur Tengah Memanas, Ini Perbandingan Teknologi Rudal Iran dan Sistem Pertahanan Udara Israel

Berikut perbandingan kekuatan persenjataan rudal balistik Iran dan sistem pertahanan udara Israel.

Baca Selengkapnya