Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

Sabtu, 5 Oktober 2024 05:00 WIB

Sisa-sisa kendaraan MSF, yang diparkir di luar lokasi MSF ditandai dengan jelas, setelah kendaraan tersebut sengaja dihancurkan oleh pasukan Israel di Gaza, Palestina, 24 November 2023. Foto: trtworld

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) melaporkan korban pengeboman berjatuhan setiap hari di Jalur Gaza, Palestina akibat serangan Israel yang didukung Amerika Serikat.

MSF menyebut warga Gaza yang mereka rawat mengalami luka bakar parah, tulang hancur, dan beberapa tubuh yang terpotong. Sejak perang dimulai sekitar Oktober 2023, MSF telah merawat lebih dari 27.500 pasien yang mengalami cedera akibat kekerasan, dengan lebih dari 80 persen luka terkait pengeboman.

"Tim kami terpaksa melakukan operasi tanpa anestesi, menyaksikan anak-anak meninggal di lantai rumah sakit karena kekurangan pasokan, dan bahkan merawat rekan kerja serta anggota keluarga mereka sendiri,” kata manajer program medis MSF, Amber Alayyan, dalam keterangan pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Alayyan menuturkan kebutuhan medis semakin meningkat akibat serangan bertubi-tubi Israel di Jalur Gaza sedangkan akses layanan kesehatan semakin hancur. Saat ini, hanya tersisa 17 dari 36 rumah sakit yang berfungsi sebagian.

Alayyan mengatakan pihak yang berperang telah melakukan serangan di dekat fasilitas medis, membahayakan pasien, pengasuh, dan staf medis. Dia menyebur enam rekan MSF juga tewas.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, akses ke layanan kesehatan diperburuk oleh kekurangan pasokan kemanusiaan di Gaza. Otoritas Israel secara rutin memberlakukan kriteria yang tidak jelas dan tidak terduga untuk mengizinkan masuknya pasokan.

Setelah masuk ke Jalur Gaza, Alayyan menyampaikan, pasokan sering tidak mencapai tujuan akhir karena beberapa faktor, seperti tidak adanya jalan yang aman, pertempuran yang sedang berlangsung, dan penjarahan makanan serta barang kebutuhan dasar.

“Seiring meningkatnya kebutuhan medis di Jalur Gaza, kemampuan kami untuk merespons semakin terbatas. Kami tidak dapat memasukkan pasokan kemanusiaan dan medis yang cukup ke Gaza,” tutur Alayyan.

Seiring penyusutan ketersediaan layanan medis, pilihan masyarakat mendapatkan perawatan kesehatan yang sangat dibutuhkan di Gaza juga semakin terbatas. Dia menyebut perintah evakuasi berulang telah memindahkan 90 persen penduduk lokasi yang disebut sebagai zona aman--dan tetap menjadi target pengeboman Israel berulang kali.

Warga Gaza telah diimbau untuk tetap berada di area kecil seluas 41 kilometer persegi, dengan tempat berlindung, makanan, dan air yang sangat terbatas. MSF menyebut risiko penyakit semakin meningkat karena kepadatan penduduk yang tinggi. Dari dua juta jiwa di Jalur Gaza, setidaknya 12 ribu orang sangat membutuhkan evakuasi medis.

MSF mendesak pemenuhan layanan evakuasi medis bagi mereka yang membutuhkan, serta hak warga Palestina yang hanya mencari keselamatan bagi diri mereka dan keluarga mereka untuk meninggalkan Jalur Gaza.

Pilihan editor: Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

3 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

11 jam lalu

Surat Wasiat Anak Gaza yang Terbunuh Bom Israel: 'Tolong, Jangan Tangisi Saya'

Rasha Al-Ar'eer yang berusia 10 tahun menuliskan surat wasiat sebelum terbunuh oleh serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarganya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

12 jam lalu

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.

Baca Selengkapnya

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

14 jam lalu

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.

Baca Selengkapnya

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

15 jam lalu

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu

Baca Selengkapnya

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

19 jam lalu

Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

19 jam lalu

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

PBB memastikan pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL)akan melanjutkan misinya.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

19 jam lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

21 jam lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

23 jam lalu

Tokoh Partai Republik AS Desak Biden Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul desak Biden segera kirim senjata ke Israel, termasuk bom 1 ton

Baca Selengkapnya