116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Jumat, 4 Oktober 2024 19:00 WIB

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengungkap sebanyak 116 WNI memilih bertahan di Lebanon usai serangan Israel ke negara itu. Sebelumnya ada sekitar 159 WNI yang masih tinggal di Lebanon. Namun, jumlah itu fluktuatif karena ada beberapa WNI yang sudah bisa dievakuasi menggunakan pesawat komersial sedangkan ada sejumlah WNI yang melaporkan diri.

"Jadi, kami sampaikan, ini adalah status terakhir. Ada 116 orang," kata Judha dalam konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Lebih lanjut, Judha mengungkap mayoritas WNI paling banyak menetap di Beirut, yakni sebanyak 83 orang. Sedangkan WNI yang berada di kawasan Lebanon Selatan masing-masing satu orang di Saida dan tiga orang di Tyre.

Adapun sebanyak 4 WNI berada di Baabda; 5 WNI di Bekaa; 3 WNI di Byblos; 13 WNI di Tripoli; dan 4 WNI di Akkar. Judha juga memastikan Kementerian Luar Negeri RI telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih bertahan di Lebanon.

"Atas pilihan sendiri memang mereka tidak ingin melakukan evakuasi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Judha menjelaskan WNI yang masih bertahan di Lebanon memiliki sejumlah alasan, seperti karena menikah dengan warga lokal, menempuh pendidikan, dan sedang bekerja.

Indonesia sudah melakukan total lima gelombang evakuasi sejak Agustus lalu. Dalam gelombang pertama sampai ketiga, sebanyak 25 WNI telah pulang ke Indonesia. Lalu, dalam gelombang keempat dan kelima pada 2-3 Oktober, sebanyak 40 WNI sedang menuju Indonesia.

"Total ada 65 WNI yang sudah berhasil kami evakuasi, plus satu WNA," ujarnya.

Sebelumnya, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Beirut Yosi Aprizal mengungkap evakuasi WNI gelombang pertama dilakukan terhadap 13 WNI pada 10 Agustus 2024. Lalu, evakuasi gelombang kedua dilakukan terhadap 7 WNI pada 18 Agustus 2024. Selanjutnya, evakuasi gelombang ketiga dilakukan terhadap 5 WNI pada 28 Agustus 2024.

"Total 25 WNI (yang sudah dievakuasi)," kata Yosi kepada Tempo, Selasa, 1 Oktober 2024.

Israel pekan lalu membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Pembunuhan Nasrallah dikhawatirkan mengganggu stabilitas Lebanon dan wilayah yang lebih luas.

Sejak Senin, 30 September 2024, serangan Israel yang gencar di seluruh Lebanon timur, selatan, dan di Beirut selatan telah menewaskan ratusan orang dan memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka. Pada awal minggu ini, kepala pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan lebih dari 200 ribu orang mengungsi di dalam Lebanon dan lebih dari 50 ribu telah melarikan diri ke negara tetangga Suriah.

Pilihan editor: Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

2 jam lalu

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.

Baca Selengkapnya

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

2 jam lalu

Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan UI akan Gelar World Indonesianist Congress

3 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan UI akan Gelar World Indonesianist Congress

Kementerian Luar Negeri dan Universitas Indonesia akan menggelar World Indonesianist Congress. untuk menghimpun pandangan dan aspirasi

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

4 jam lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

5 jam lalu

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bom Markas Intelijen Hizbullah di Beirut

8 jam lalu

Israel Klaim Bom Markas Intelijen Hizbullah di Beirut

Militer Israel mengklaim pada Kamis menyerang markas intelijen Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut

Baca Selengkapnya

TNI Siap Bantu Evakuasi WNI di Lebanon, Kapuspen: Tunggu Petunjuk dari Kemenlu

8 jam lalu

TNI Siap Bantu Evakuasi WNI di Lebanon, Kapuspen: Tunggu Petunjuk dari Kemenlu

TNI siap membantu dalam evakuasi atau pemulangan WNI yang berada di Lebanon ke Indonesia termasuk prajurit TNI yang bertugas di sana.

Baca Selengkapnya

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

9 jam lalu

PBB Pastikan UNIFIL Lanjutkan Misi di Lebanon, Siapkan Skenario Terburuk

PBB memastikan pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL)akan melanjutkan misinya.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

9 jam lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

11 jam lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya