Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

Kamis, 3 Oktober 2024 15:00 WIB

Seorang pejalan kaki berjalan melewati bagian-bagian Galeri Sisi Timur, bagian terbesar yang tersisa dari bekas Tembok Berlin, di Berlin, Jerman, 19 September 2019. Kamis 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta -Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta merayakan peringatan Hari Penyatuan Jerman pada Rabu malam, 2 Oktober 2024. Acara tersebut digelar di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat.

Peringatan Hari Penyatuan Jerman itu dimulai pukul 19.00. Pembukaan acara diisi dengan penampilan paduan suara yang membawakan lagu kebangsaan dia negara, yakni Indonesia Raya dan Das Lied der Deutschen (Deutschlandlied).

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sejauh ini menjalin hubungan baik dengan pemerintah Jerman. Dia juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membuat acara hari ini menjadi mungkin," kata Ina saat memberi sambutan di hadapan tamu undangan, Rabu, 2 Oktober 2024.

Dalam acara itu, pemerintah Indonesia diwakili oleh dua pejabatnya, yakni Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Advertising
Advertising

Alue Dohong memuji pemerintah Jerman yang telah menjadi mitra Indonesia di kancah internasional. Dia menyoroti kerja sama antara Indonesia dan Jerman dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup.

"Jerman telah menjadi mitra berharga bagi Indonesia dalam memajukan sistem lingkungan hidup," ujar Alue dalam kesempatan yang sama.

Tak hanya pejabat Jerman dan Indonesia, sejumlah perwakilan kedutaan besar dari negara lain turut menghadiri acara itu. Selain itu, ada pula sejumlah perwakilan yayasan dan organisasi pendidikan yang berkaitan dengan Jerman.

Tamu yang hadir dalam acara itu juga disambut dengan berbagai makanan khas Jerman dan Indonesia.

Penyatuan Jerman

Reunifikasi Jerman (Deutsche Wiedervereinigung) berlangsung pada 3 Oktober 1990, ketika wilayah-wilayah bekas Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) masuk ke dalam Republik Federal Jerman (Jerman Barat).

Setelah keruntuhan Nazi pada 1945, kekuatan Sekutu yang menang membagi Jerman menjadi empat zona pendudukan. Mulanya, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet masing-masing memerintah satu. Tapi politik Perang Dingin menyebabkan perpecahan dua arah, yakni timur dan barat.

Pada 1952, Jerman Timur yang komunis menutup perbatasannya dengan Barat. Kemudian, pada 6 Mei 1955, North Atlantic Treaty Organization atau NATO menyambut Jerman Barat sebagai anggota, sehari setelah statusnya sebagai negara pendudukan berakhir (konvensi Bonn-Paris mulai berlaku pada 5 Mei 1955).

Di sisi lain, Jerman Timur menjadi anggota Pakta Warsawa ketika dibentuk beberapa hari kemudian pada 22 Mei 1955.

Pada 1961, Republik Demokratik Jerman mendirikan tembok melalui pusat Berlin untuk mencegah warganya yang condong ke sistem komunis melarikan diri ke Jerman Barat yang berorientasi pasar bebas.

Sejak saat itu, Jerman menjadi pusat kegiatan spionase dan militer selama Perang Dingin dan panggung utama sikap diplomatik. Berlin yang diduduki Soviet tetap menjadi ibu kota Jerman Timur sementara Jerman Barat memilih Bonn.

Berpuluh tahun kemudian, pada 1989, Hungaria yang komunis membuka perbatasannya dengan Austria, memberikan jalan keluar bagi Jerman Timur ke Barat. Setelah pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev menolak permintaan Jerman Timur untuk campur tangan secara militer, warga Berlin Timur dan Barat mulai meruntuhkan Tembok Berlin.

Namun, runtuhnya Tembok Berlin pada 9-10 November 1989 ditandai perubahan radikal dalam hubungan internasional, melambangkan awal dari era baru. Penyatuan kembali Jerman yang mengikutinya merupakan langkah maju lainnya bagi Jerman dan seluruh Eropa.

Mengutip dari www.nato.int, kedua Jerman menandatangani perjanjian reunifikasi resmi pada 31 Agustus 1990.

Dengan penyatuan kembali Jerman pada 3 Oktober 1990, Berlin dipulihkan sebagai ibu kota Jerman bersatu dan Lander dari bekas Republik Demokratik Jerman bergabung dengan Republik Federal Jerman dalam keanggotaannya di NATO. Jerman telah menarik diri dari Pakta Warsawa pada September 1990, hanya beberapa hari sebelum bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat.

Pilihan Editor: Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

Rindi Ariska ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita terkait

Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

43 menit lalu

Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

Mendiang pemimpin gerakan Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah, sempat menyetujui gencatan senjata sementara dengan Israel beberapa hari sebelum tewas

Baca Selengkapnya

Israel Marah ke Sekjen PBB, AS: Tidak Produktif

7 jam lalu

Israel Marah ke Sekjen PBB, AS: Tidak Produktif

AS mengkritik keputusan Israel yang menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai "persona non grata" dan melaran

Baca Selengkapnya

Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump

7 jam lalu

Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump menulis dalam memoar terbarunya bahwa seorang perempuan mempunyai hak untuk melakukan aborsi

Baca Selengkapnya

Pembantaian Israel Setahun Terakhir Lenyapkan 902 Keluarga Palestina di Gaza

8 jam lalu

Pembantaian Israel Setahun Terakhir Lenyapkan 902 Keluarga Palestina di Gaza

Pembantaian militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah melenyapkan 902 keluarga Palestina

Baca Selengkapnya

Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

9 jam lalu

Kedubes Jerman Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Uni Eropa

Kedutaan Besar Jerman menyoroti kerja sama antara Jerman dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

11 jam lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Indonesia Belajar Cara Merintis Karir dengan Studi Lapangan ke Perusahaan Jerman

14 jam lalu

Mahasiswa Indonesia Belajar Cara Merintis Karir dengan Studi Lapangan ke Perusahaan Jerman

Mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di berbagai universitas di Jerman belajar cara merintis karir di Jerman.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran: Serangan ke Israel adalah Hak Membela Diri!

23 jam lalu

Kedutaan Besar Iran: Serangan ke Israel adalah Hak Membela Diri!

Iran menilai serangan itu sebagai bentuk pembelaan diri terhadap Israel setelah menahan diri dalam waktu yang cukup lama.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih dari 160 Orang, Badai Helene Jadi Badai Terdahsyat Kedua AS dalam Lima Dekade

23 jam lalu

Korban Tewas Lebih dari 160 Orang, Badai Helene Jadi Badai Terdahsyat Kedua AS dalam Lima Dekade

Badai Helene menjadi badai terdahsyat kedua yang melanda Amerika Serikat dalam lebih dari setengah abad terakhir

Baca Selengkapnya

Joe Biden Perintahkan AS Bantu Israel Tembak Jatuh 200 Rudal Iran

1 hari lalu

Joe Biden Perintahkan AS Bantu Israel Tembak Jatuh 200 Rudal Iran

AS membantu Israel menangkis 200 rudal balistik yang dikirimkan dari Iran.

Baca Selengkapnya