Erdogan Samakan Netanyahu dengan Hitler, Harus Dihentikan Aliansi Kemanusiaan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 25 September 2024 20:18 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri upacara penyerahan kendaraan baru kepada pasukan polisi di Istanbul, Turki, 20 September 2024. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza. Desakan itu seperti yang telah dilakukan beberapa generasi sebelumnya terhadap diktator Nazi Adolf Hitler.

"Sikap Israel sekali lagi menunjukkan betapa pentingnya bagi masyarakat internasional untuk mengembangkan mekanisme perlindungan bagi warga sipil Palestina," kata Erdogan dalam pidatonya di pertemuan Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Selasa, 24 September 2024.

"Sama seperti Hitler dihentikan oleh aliansi kemanusiaan 70 tahun yang lalu, Netanyahu dan jaringan pembunuhannya harus dihentikan oleh aliansi kemanusiaan."

Sebelum menyampaikan pidatonya, Erdogan menyatakan kegembiraannya melihat perwakilan Palestina di PBB. Ia menyebutnya ini adalah tempat yang layak bagi Palestina di antara negara-negara anggota, setelah perjuangan yang panjang.

"Saya berharap langkah bersejarah ini menjadi tahap terakhir dalam perjalanan menuju keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya juga mengundang negara-negara lain, yang belum melakukannya, untuk mengakui negara Palestina sesegera mungkin dan mengambil tempat di sisi sejarah yang benar pada masa yang sangat kritis ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

Erdogan mengatakan dia adalah pemimpin negara yang tidak jauh dari ketegangan, tetapi tepat di pusat ketegangan. "Sekalipun sebagian orang merasa tidak nyaman, sekalipun sebagian orang akan kembali mengkritik kita, saya ingin menyuarakan kebenaran-kebenaran tertentu secara terbuka hari ini, atas nama kemanusiaan, dari mimbar umum kemanusiaan," katanya.

Ia juga mengkritik PBB, yang sedang berjuang untuk memenuhi misi pendiriannya dan secara bertahap berubah menjadi struktur yang tidak berfungsi, sulit diatur, dan tidak berdaya. "Kita menyaksikan bahwa perdamaian dan keamanan internasional terlalu penting untuk diserahkan pada kesewenang-wenangan lima orang yang memiliki hak istimewa," tambahnya.

Erdogan telah lama mendorong reformasi PBB, sering menggunakan slogan Dunia lebih besar dari lima negara. Erdogan merujuk pada keanggotaan Dewan Keamanan yang tidak representatif. "Contoh paling dramatis dari hal ini adalah pembantaian yang telah terjadi di Gaza selama 353 hari," ujarnya.

Erdogan mengatakan lebih dari 41.000 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober lalu, ketika Israel melancarkan serangan gencarnya. Lebih dari 17.000 anak telah menjadi sasaran peluru dan bom Israel.

ANADOLU

Pilihan editor: Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Menlu RI Retno Marsudi: Jangan Jadi 'New Normal'

Berita terkait

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

3 jam lalu

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

Asosisasi Sepak Bola Palestina menyorongkan proposal agar timnas Israel didepak dari pertandingan, namun FIFA dilaporkan tak mengabulkannya.

Baca Selengkapnya

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

6 jam lalu

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

Perang antara Israel Hamas menyebabkan pertumbuhan ekonomi Israel terjun bebas.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Umumkan Komandannya Tewas dalam Serangan Israel, Ini Profilnya

6 jam lalu

Hizbullah Umumkan Komandannya Tewas dalam Serangan Israel, Ini Profilnya

Hizbullah mengumumkan kematian komandan utamanya yang memegang divisi roket. Ia tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Serukan Perlindungan Efektif bagi Relawan Kemanusiaan di Wilayah Konflik

8 jam lalu

Retno Marsudi Serukan Perlindungan Efektif bagi Relawan Kemanusiaan di Wilayah Konflik

Pada 2023 tercatat lebih dari 280 pekerja kemanusiaan yang menjadi korban di berbagai konflik bersenjata. Dari jumlah itu, setengahnya di Gaza

Baca Selengkapnya

Mengapa Israel Melarang Jurnalis Asing Melaporkan dari Wilayah Pendudukan?

9 jam lalu

Mengapa Israel Melarang Jurnalis Asing Melaporkan dari Wilayah Pendudukan?

Aksi tentara Israel menutup kantor biro Al Jazeera di Ramallah baru-baru ini menambah tekanan bagi jurnalis asing yang bertugas di wilayah pendudukan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Krisis Gaza Mimpi Buruk yang Tak Kunjung Usai

10 jam lalu

Sekjen PBB: Krisis Gaza Mimpi Buruk yang Tak Kunjung Usai

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut krisis Gaza sebagai "mimpi buruk yang tak kunjung usai"

Baca Selengkapnya

Jokowi: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon

10 jam lalu

Jokowi: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon

Presiden Jokowi mengajak semua negara dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberikan respons cepat atas tindakan Israel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Retno Marsudi Proses Pemulangan WNI di Lebanon

11 jam lalu

Jokowi Minta Menlu Retno Marsudi Proses Pemulangan WNI di Lebanon

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Darurat Serangan Israel ke Lebanon pada Hari Ini

11 jam lalu

Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Darurat Serangan Israel ke Lebanon pada Hari Ini

Sesi darurat, yang diminta oleh Perancis, akan membahas meningkatnya ketegangan di Lebanon di tengah serangan Israel

Baca Selengkapnya

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

12 jam lalu

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

PM Denmark Mette Frederiksen menegaskan solusi dua negara mungkin harus dipaksakan agar konflik Israel-Palestina berakhir

Baca Selengkapnya