Kecaman Dunia Arab atas Agresi Israel ke Lebanon
Editor
Ida Rosdalina
Selasa, 24 September 2024 20:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dunia Arab telah mengutuk agresi Israel ke Lebanon, dan menyerukan upaya internasional yang terpadu untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.
Kecaman internasional terhadap agresi Israel ke Lebanon terus meningkat, dengan para pemimpin dunia mengecam serangan yang telah menewaskan ratusan orang dan melukai ratusan lainnya. Banyak yang telah mengeluarkan peringatan tentang potensi perang yang akan meningkat menjadi perang regional.
Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan keprihatinan yang mendalam atas perkembangan keamanan yang terjadi di Lebanon. Kementerian tersebut mengulangi peringatannya tentang bahaya meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut dan menekankan dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh eskalasi semacam itu terhadap keamanan dan stabilitas regional.
Kementerian mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi wilayah dan rakyatnya dari bahaya perang. Kementerian tersebut menekankan pentingnya menjaga stabilitas Lebanon dan menghormati kedaulatannya sesuai dengan hukum internasional.
Iran
Iran, sekutu kelompok Hizbullah Lebanon yang menurut Israel menjadi target Israel, menuduh Israel mencoba memancingnya ke dalam konflik yang akan memiliki "konsekuensi yang tidak dapat diubah".
Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan, “Kami ingin hidup dalam damai, kami tidak ingin perang," dan menambahkan, "Israel-lah yang berusaha menciptakan konflik habis-habisan ini."
"Kami tahu lebih dari siapa pun bahwa jika perang yang lebih besar meletus di Timur Tengah, itu tidak akan menguntungkan siapa pun di seluruh dunia," katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, presiden mengatakan: "Kita tidak boleh membiarkan Lebanon menjadi Gaza yang lain di tangan Israel."
"Hizbullah tidak dapat berdiri sendiri melawan negara yang dibela dan didukung serta disuplai oleh negara-negara Barat - negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat," katanya kepada stasiun televisi tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan Israel "gila" dan mengatakan bahwa serangan itu akan membawa "konsekuensi berbahaya".
Yordania
Raja Yordania Abdullah II menegaskan kembali dukungan negaranya yang tak tergoyahkan bagi Lebanon, menekankan keamanan, kedaulatan, dan keselamatan warganya dalam menghadapi perang Israel yang sedang berlangsung terhadapnya.
Dalam pembicaraan telepon pada Senin, 23 September 2024, dengan Penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, Raja Abdullah II memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh eskalasi Israel. Ia menekankan perlunya upaya-upaya internasional untuk bersatu guna menghentikan agresi tersebut sebelum wilayah ini ditarik ke dalam perang regional berskala besar.
Raja Abdullah II menekankan bahwa penghentian eskalasi di wilayah tersebut harus dimulai dengan segera mengakhiri perang di Gaza. Ia mendesak komunitas internasional untuk mendukung Lebanon selama masa-masa sulit ini untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah dan menyerukan tindakan cepat dan tegas untuk mengakhiri segala bentuk eskalasi di wilayah tersebut.
<!--more-->
Qatar
Qatar mengutuk agresi Israel ke Lebanon, yang telah mengakibatkan ratusan orang mati syahid dan ribuan orang terluka. Qatar memperingatkan risiko meningkatnya kekerasan di seluruh wilayah, yang berpotensi mengarah pada perang regional berskala penuh, terutama mengingat perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri menunjukkan bahwa eskalasi yang sedang berlangsung sebagian besar merupakan hasil dari kurangnya efek jera terhadap tindakan Israel, pelanggarannya yang terus-menerus terhadap hukum internasional, dan impunitasnya yang terus berlanjut.
Kementerian memperingatkan bahwa situasi ini memperburuk keparahan krisis yang ada, mendorong wilayah tersebut ke ambang bencana dan mengeksposnya pada ketegangan lebih lanjut yang dapat memiliki konsekuensi mendalam baik secara regional maupun internasional.
Kementerian Luar Negeri Qatar mendesak masyarakat internasional untuk bertanggung jawab dengan melakukan tindakan mendesak untuk memaksa otoritas pendudukan Israel menghentikan agresi brutalnya terhadap Lebanon dan Jalur Gaza. Pernyataan tersebut juga menegaskan kembali komitmen Qatar untuk mendukung semua upaya regional dan internasional yang bertujuan untuk mencapai keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Uni Emirat Arab
UEA menyatakan keprihatinannya atas serangan Israel di Lebanon, menyoroti eskalasi yang sedang berlangsung dan potensi dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri UEA menyerukan upaya internasional yang terkoordinasi untuk menghentikan pertempuran dan mencegah pertumpahan darah lebih lanjut, menekankan perlunya warga sipil untuk menerima perlindungan penuh di bawah hukum internasional dan perjanjian internasional.
Kementerian tersebut juga menekankan sikap UEA yang tak tergoyahkan terhadap "kekerasan, eskalasi, dan tindakan sembrono yang mengabaikan hukum yang mengatur hubungan dan kedaulatan negara, yang hanya akan memperumit situasi dan meningkatkan risiko ketidakstabilan". Pernyataan tersebut menegaskan kembali pentingnya menyelesaikan perselisihan melalui cara-cara diplomatik, menjauhi retorika dan eskalasi yang konfrontatif.
Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir meminta DK PBB untuk melakukan intervensi dan mengecam "pelanggaran kedaulatan Lebanon".
Mesir, mediator utama antara Israel dan Hamas, telah berulang kali memperingatkan akan adanya eskalasi regional, yang mereka sebut "mengancam untuk menyeret wilayah tersebut ke dalam perang regional yang komprehensif".
AL JAZEERA | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Netanyahu: Perang Israel Bukan dengan Lebanon, Tapi Hizbullah