Setelah Serangan terhadap Hizbullah, Garda Revolusi Iran Larang Penggunaan Alat Komunikasi
Editor
Ida Rosdalina
Selasa, 24 September 2024 04:00 WIB
Pengaruh Kuat di Timur Tengah
IRGC adalah kekuatan politik, militer, dan ekonomi yang kuat di Iran yang memiliki hubungan dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Didirikan setelah Revolusi Islam 1979 untuk melindungi sistem penguasa ulama, IRGC memiliki angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara sendiri yang mengawasi persenjataan strategis Iran.
Negara ini memiliki pengaruh di Timur Tengah melalui cabang operasi luar negerinya, Pasukan Al Quds, dengan menyediakan dana, senjata, teknologi, dan pelatihan untuk kelompok-kelompok sekutu: Hizbullah di Libanon, Hamas di Gaza, Houthi di Yaman, dan milisi-milisi di Irak.
Militer Iran menggunakan berbagai perangkat komunikasi terenkripsi, termasuk walkie-talkie, untuk komunikasi yang aman, kata sumber Iran pertama. Meskipun model dan merek tertentu dapat bervariasi, peralatan komunikasi militer Iran sering kali dikembangkan di dalam negeri atau berasal dari kombinasi pemasok lokal dan asing, katanya.
Dia mengatakan bahwa angkatan bersenjata Iran telah berhenti menggunakan pager selama lebih dari dua dekade.
Teheran telah mengembangkan transmisi radio kelas militernya sendiri melalui industri pertahanannya untuk menghindari ketergantungan pada impor asing, terutama karena sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap Teheran atas program nuklirnya, tambahnya.
Namun, di masa lalu, Iran telah mengimpor perangkat komunikasi dari negara-negara seperti Cina dan Rusia dan bahkan Jepang.
Iran dan Israel telah terkunci dalam perang bayangan selama beberapa dekade, dengan saling menuduh adanya rencana sabotase dan pembunuhan.
Konflik, termasuk antara Israel dan Hizbullah, telah meningkat pada tahun lalu bersamaan dengan perang Gaza, yang meletus setelah kelompok Hamas Palestina menyerang komunitas-komunitas Israel selatan pada 7 Oktober.
Iran dan Hizbullah telah menyalahkan Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan militer Hizbullah yang paling senior, Fuad Shukr, di Beirut beberapa jam sebelumnya pada bulan Juli. Israel mengatakan bahwa mereka membunuh Shukr, namun belum mengkonfirmasi bahwa mereka berada di balik kematian Haniyeh.
Iran tidak mengakui hak Israel untuk hidup. Khamenei sebelumnya menyebut Israel sebagai "tumor kanker" yang "tidak diragukan lagi akan dicabut dan dihancurkan".
Israel percaya bahwa Iran merupakan ancaman eksistensial. Israel juga menuduh Iran secara diam-diam mencoba mengembangkan senjata nuklir, meskipun Iran menyangkal bahwa mereka sedang berusaha membuat bom nuklir.
REUTERS
Pilihan Editor: Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tak Inginkan Gencatan Senjata Gaza