Setelah Serangan terhadap Hizbullah, Garda Revolusi Iran Larang Penggunaan Alat Komunikasi

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 24 September 2024 04:00 WIB

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk berhenti menggunakan alat komunikasi jenis apa pun setelah ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh sekutunya, Hizbullah, di Lebanon, diledakkan dalam serangan mematikan pekan lalu. Hal ini dikatakan oleh dua pejabat senior keamanan Iran kepada Reuters.

Salah satu pejabat keamanan tersebut mengatakan bahwa sebuah operasi berskala besar sedang dilakukan oleh IRGC untuk memeriksa semua perangkat, tidak hanya peralatan komunikasi. Ia mengatakan bahwa sebagian besar dari perangkat tersebut adalah buatan sendiri atau diimpor dari Cina dan Rusia.

Iran khawatir akan adanya penyusupan oleh agen-agen Israel, termasuk orang-orang Iran yang digaji oleh Israel. Investigasi menyeluruh terhadap para personel telah dimulai, dengan menargetkan anggota tingkat menengah dan tinggi IRGC, tambah pejabat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini.

"Ini termasuk pemeriksaan rekening bank mereka baik di Iran maupun di luar negeri, serta riwayat perjalanan mereka dan keluarga mereka," kata pejabat keamanan itu.

Kementerian Luar Negeri, Pertahanan dan Dalam Negeri Iran tidak segera bersedia untuk menanggapi komentar yang dibuat oleh para pejabat keamanan kepada Reuters.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah serangan terkoordinasi, perangkat pager diledakkan pada Selasa, 17 September 2024, di benteng-benteng Hizbullah. Pada Rabu, ratusan walkie-talkie Hizbullah meledak. Serangan-serangan tersebut menewaskan 39 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang.

Lebanon dan Hizbullah mengatakan bahwa Israel berada di balik serangan tersebut. Israel tidak membantah maupun mengonfirmasi keterlibatannya.

Pejabat keamanan tersebut menolak untuk memberikan rincian tentang bagaimana pasukan IRGC, yang terdiri dari 190.000 personel, berkomunikasi. "Untuk saat ini, kami menggunakan enkripsi end-to-end dalam sistem pengiriman pesan," katanya.

Menurut pejabat yang sama, ada kekhawatiran yang meluas di kalangan penguasa Iran. Para pejabat IRGC telah menghubungi Hizbullah untuk melakukan penilaian teknis, dan beberapa contoh perangkat yang meledak telah dikirim ke Teheran untuk diperiksa oleh para ahli Iran.

Rudal dan Fasilitas Nuklir

Seorang pejabat Iran lainnya mengatakan bahwa perhatian utama Republik Islam adalah perlindungan fasilitas nuklir dan rudal negara itu, terutama yang berada di bawah tanah.

"Namun sejak tahun lalu, langkah-langkah keamanan di lokasi-lokasi tersebut telah meningkat secara signifikan," katanya mengacu pada langkah-langkah yang ditingkatkan setelah apa yang dikatakan pihak berwenang Iran sebagai upaya Israel untuk menyabotase program rudal Iran pada tahun 2023. Israel tidak pernah mengomentari hal ini.

"Tidak pernah ada keamanan yang begitu ketat dan langkah-langkah ekstrem seperti yang ada sekarang," tambahnya, menunjukkan bahwa keamanan telah meningkat secara signifikan melampaui tingkat sebelumnya setelah ledakan pager di Lebanon.

Berita terkait

Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Jadi 492 Orang

1 jam lalu

Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Jadi 492 Orang

Otoritas Lebanon mengatakan serangan Israel menewaskan 492 orang dan ribuan warga Lebanon melarikan diri

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Tewaskan 270 Orang dalam Sehari, Warga Lebanon di Perbatasan Melarikan Diri

4 jam lalu

Serangan Israel Tewaskan 270 Orang dalam Sehari, Warga Lebanon di Perbatasan Melarikan Diri

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 270 orang tewas dalam pengeboman Israel, hari paling mematikan sejak perang saudara pada 1990

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pilot Susi Air hingga Hizbullah-Israel Saling Serang

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Pilot Susi Air hingga Hizbullah-Israel Saling Serang

Berita Top 3 Dunia pada Senin 23 Septeber 2024 diawali oleh keluarga pilot Susi Air yang baru saja bebas dari penyanderaan di Papua

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Salahkan Standar Ganda Barat sebagai Akar Penyebab Perang

10 jam lalu

Presiden Iran Salahkan Standar Ganda Barat sebagai Akar Penyebab Perang

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian mengkritik standar ganda Barat yang mendorong pertumpahan darah dan peperangan global.

Baca Selengkapnya

Cina Meminta Warganya di Israel untuk Pergi Secepatnya

11 jam lalu

Cina Meminta Warganya di Israel untuk Pergi Secepatnya

Kedutaan Besar Cina di wilayah Israel meminta warganya untuk "pulang atau pindah ke daerah yang lebih aman sesegera mungkin."

Baca Selengkapnya

Israel Bertekad Terus Lanjutkan Serangan terhadap Hizbullah

11 jam lalu

Israel Bertekad Terus Lanjutkan Serangan terhadap Hizbullah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan Hizbullah telah merasakan kekuatan tentara Israel dan sudah ada perasaan kuat bahwa mereka sedang diburu.

Baca Selengkapnya

Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

13 jam lalu

Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan Israel berupaya memperluas konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Israel Serang 300 Target Hizbullah, Tewaskan 100 Warga Lebanon dalam Satu Hari

17 jam lalu

Israel Serang 300 Target Hizbullah, Tewaskan 100 Warga Lebanon dalam Satu Hari

Lebanon mengatakan pada Senin 23 September 2024 bahwa sedikitnya 100 orang telah tewas akibat rentetan serangan Israel di selatan negara itu.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tak Inginkan Gencatan Senjata Gaza

17 jam lalu

Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tak Inginkan Gencatan Senjata Gaza

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa baik Israel maupun kelompok Palestina Hamas tidak tertarik pada gencatan senjata di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Khawatir Konflik Meluas akibat Perseteruan Israel-Hizbullah

18 jam lalu

Biden Khawatir Konflik Meluas akibat Perseteruan Israel-Hizbullah

Presiden AS Joe Biden menyatakan kekhawatirannya atas peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon beberapa waktu terakhir

Baca Selengkapnya