Suu Kyi Menunggu Vonis Dengan Baca Buku  

Reporter

Editor

Minggu, 9 Agustus 2009 12:00 WIB

Solidaritas Burma/TEMPO/ Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tokoh prodemokrasi Burma Aung Sang Suu Kyi yang tengah ditahan di penjara Insein, Yangon, menunggu jatuhnya vonis terhadap pengadilan dirinya, telah meminta kepada pengacaranya untuk menyediakan buku-buku bacaan buat menghabiskan waktu dipenjara. "Tak ada yang bisa dilakukan dipenjara, tetapi membaca masih dibolehkan," ujar pengacara dan juga jurubicara partai National League for Democracy (NLD) Nyan Win.

Menurut Nyan Win lebih dari 100 buku dalam berbagai bahasa telah dikirim ke penjara Suu Kyi, termasuk beberapa novel dan kamus. "Dia juga meminta beberapa buku tentang kesehatan dan pengobatan," ujar Nyan Win.

Vonis pengadilan Suu Kyi terus-menerus ditunda-tunda oleh pihak junta militer Burma, atas dakwaan pelanggaran peraturan status tahanan rumahnya, setelah pada bulan Mei lalu, seorang warga Amerika bernama John William Yettaw memasuki rumahnya tanpa ijin, setelah merenangi danau Inya Lake yang mengelilingi rumah Suu Kyi, dan tinggal didalam rumah itu selama dua hari. Yettaw orang yang tak dikenal dan sama sekali tak memiliki hubungan dengan Suu Kyi.

Pengadilan pada Jumat (7/8) hanya berlangsung selama 30 menit, dimana hakim hanya mengatakan masih mempertimbangkan perkara, dan pengumuman penundaan vonis. Namun ada yang berbeda dalam pengadilan singkat Jumat kemarin, dimana Suu Kyi hadir dipengadilan tanpa pengawalan yang ketat dari pihak keamanan, dan penjagaan ruang pengadilan tampak lebih longgar. Di pengadilan Suu Kyi juga tampak santai, tersenyum, dan mengucapkan rasa terima kasih terhadap para diplomat Uni Eropa dan Australia yang menghadiri sidang atas perhatian yang diberikan.

Dalam sidang Jumat itu, diumumkan vonis rencananya akan dijatuhkan pada Selasa (11/8) besok lusa. "Itu keputusan yang cerdas, vonis akan diberikan pada pertengahan Agustus, ketika para diplomat dan penjabat di PBB diseluruh dunia banyak yang sedang libur," ujar pengacara Suu Kyi, Jared Genser.

Vonis Suu Kyi, kini menjadi perhatian dunia internasional, dan membuat posisi junta militer berada dalam posisi dilematis. Jika Suu Kyi divonis penjara 5 tahun penjara atas dakwaan pelanggaran diatas, menambah statusnya sebagai tahanan sejak tahun 1989, dunia internasional diperkirakan akan semakin memojokkan dan semakin keras terhadap junta militer, bahkan tak tertutup kemungkinan akan mendorong terjadinya peristiwa kekerasan akibat keputusan itu. Tetapi, jika Suu Kyi dibebaskan, kemungkinan dia juga akan segera bebas dari status tahanan rumahnya, dan akan semakin meningkatkan popularitasnya menjelang Pemilu 2010 yang direncanakan Junta akan diselenggarakan secara demokratis.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton telah membuat pernyataan pada Juli di Bangkok, Thailand, yang meminta junta segera membebaskan tokoh penerima hadiah nobel perdamaian itu. Begitu juga dengan Barack Obama. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda juga telah membuat pernyataan agar junta Burma segera membebaskan Suu Kyi.

Kemarin, Sabtu (8/8) para oposisi dan aktivis politik Burma di pelarian, merayakan ulang tahun ke-21 peristiwa 8888 atau peristiwa 8 Agustus 1988, yaitu peristiwa kekerasan junta militer terhadap ribuan demonstrasi mahasiswa prodemokrasi Burma. Diperkirakan ribuan mahasiswa tewas dalam peristiwa kekerasan itu, yang setahun kemudian ditiru oleh pemerintah Cina dalam peristiwa Tiannamen.

CNN l WAHYUANA



Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya