Rusia Umumkan Kondisi Darurat Usai Serangan Drone Ukraina di Gudang BBM

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Agustus 2024 07:00 WIB

Pemandangan menunjukkan sebuah supermarket rusak berat akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kostiantynivka, wilayah Donetsk, Ukraina 9 Agustus 2024. Telegram/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Drone atau pesawat tak berawak Ukraina mennyerang gudang bahan bakar Rusia di Kota Proletarsk, di bagian selatan. Akibatnya pihak berwenang di kota Proletarsk, Rusia selatan, memberlakukan keadaan darurat pada Senin, 19 Agustus 2024.

Kondisi darurat diumumkan saat petugas pemadam kebakaran berjuang selama lebih dari 24 jam untuk memadamkan api di fasilitas minyak yang terkena serangan pesawat tak berawak Ukraina. Rusia mengatakan Ukraina menyerang gudang penyimpanan bahan bakar di kota berpenduduk 20.000 orang di wilayah selatan Rostov itu pada Minggu pagi. Kebakaran masih berkobar hingga kemarin.

Gubernur setempat Vasily Golubev mengatakan pemadaman api masih berlangsung pada Senin. Sebanyak 18 petugas pemadam kebakaran terluka saat memadamkan api.

“Mengingat sulitnya penanggulangan kebakaran di distrik Proletarsk, status siaga tinggi telah diubah menjadi status darurat,” katanya di Telegram. Ia menambahkan bahwa kekuatan dan sarana untuk memadamkan api telah ditingkatkan.

Golubev mengatakan empat petugas pemadam kebakaran mengalami luka bakar sedang hingga parah. Ia telah memerintahkan lebih banyak petugas medis untuk pergi ke Proletarsk.

Advertising
Advertising

Media pemerintah Rusia mengutip pernyataan pemerintah kota setempat bahwa kebakaran tidak akan menyebar ke kawasan permukiman. Warga juga diminta tidak panik. Video di media sosial menunjukkan gumpalan asap tebal mengepul ke udara pada malam hari.

<!--more-->

Proletarsk terletak sekitar 200 kilometer (120 mil) dari perbatasan Ukraina. Sejak 6 Agustus 2024, Ukraina melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia. Serangan dilakukan di infrastruktur minyak Rusia selama lebih dari setahun.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai balasan yang adil atas serangan Moskow terhadap negaranya.

Meski menghadapi serangan yang bertubi-tubi dari Ukraina, Rusia belum bersedia berdamai. Ajudan presiden Rusia Yuri Ushakov mengatakan pada Senin, bahwa Moskow belum siap mengingat serangan Kyiv terhadap wilayah Kursk.

Ushakov menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah pernyataan video yang disiarkan oleh kantor berita SHOT. "Pada tahap ini, mengingat usaha ini (Kursk), kami tidak akan berbicara," kata Ushakov.

Ketika ditanya apakah usulan perundingan damai yang diajukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juni kini tidak lagi dibahas, Ushakov mengatakan tidak. "Tidak, usulan-usulan itu belum dibatalkan. Namun pada titik ini, tentu saja, sama sekali tidak pantas untuk memasuki proses negosiasi apa pun," kata Ushakov.

Putin pada bulan Juni mengatakan bahwa Rusia akan mengakhiri perang di Ukraina hanya jika Kyiv setuju untuk membatalkan ambisinya menjadi anggota NATO. Putin juga menuntut Ukraina menyerahkan empat provinsi yang diklaim oleh Moskow. Tuntutan ini ditolak oleh Ukraina.

AL ARABIYA

Pilihan editor: Bom Meledak di Tel Aviv Saat Menlu AS Datang ke Israel, Satu Orang Tewas

Berita terkait

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

1 hari lalu

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

Larangan diterbitkan karena diduga Rusia bisa memata-matai pesan-pesan yang dikirimkan dan identitas pengguna Telegram.

Baca Selengkapnya

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

2 hari lalu

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

China akan "secara bertahap melanjutkan" impor makanan laut dari Jepang, menyusul pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima

Baca Selengkapnya

Begini Wujud Mobil Terbang PTDI dan Vela, Sudah Sejauh Mana Proyek Drone Ini?

3 hari lalu

Begini Wujud Mobil Terbang PTDI dan Vela, Sudah Sejauh Mana Proyek Drone Ini?

PTDI dan Vela kedatangan mitra baru untuk pengembangan drone mobil terbang Vela Alpha. Purwarupanya yang berskala 1:3 sempat dipamerkan di Bali.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Warga Rusia Hilang di Gunung Rinjani

3 hari lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

3 hari lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

4 hari lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

4 hari lalu

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

4 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

5 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya