Israel Bom Beirut: Apa yang Kita Ketahui Sejauh Ini?
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 31 Juli 2024 09:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah melakukan serangan udara di Beirut meskipun AS telah melarangnya. Serangan ini menewaskan sedikitnya tiga orang dalam sebuah langkah yang dapat meningkatkan ketegangan antara negara tersebut dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Militer Israel mengatakan bahwa serangan Selasa, 30 Juli 2024, menargetkan komandan Hizbullah Muhsin Shukr, yang kondisinya belum jelas. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa seorang wanita dan dua anak tewas dan puluhan lainnya terluka.
Serangan ini terjadi tiga hari setelah serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang dituduhkan kepada Hizbullah.
Berikut ini adalah apa yang perlu diketahui tentang ledakan tersebut sejauh ini:
Kapan dan di mana Israel menyerang Beirut?
Ledakan terdengar di pinggiran selatan Beirut sekitar pukul 19:40 waktu setempat pada Selasa malam.
Ledakan tersebut menghantam lingkungan Haret Hreik dekat Dewan Syura Hizbullah, pusat pengambilan keputusan.
Setengah dari bangunan yang menjadi sasaran di lingkungan padat penduduk itu runtuh dan rumah sakit di dekatnya mengalami kerusakan ringan. Jalanan di sekitarnya dipenuhi puing-puing dan pecahan kaca saat ambulans bergegas menuju lokasi kejadian.
Berapa banyak orang yang tewas dalam serangan tersebut?
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan 74 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
"Jumlah korban yang belum final dari agresi Israel di pinggiran selatan Beirut ... adalah tiga orang martir, termasuk seorang wanita, seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki", kata kementerian itu, menambahkan bahwa "pencarian orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan masih terus berlanjut".
Sumber-sumber Hizbullah mengatakan bahwa Shukr selamat dari serangan tersebut.
Mengapa Israel mengebom Beirut?
Militer Israel mengatakan bahwa serangannya menargetkan komandan Hizbullah Muhsen Shukr, atau Fuad Shukr, yang juga dikenal sebagai "Haj Muhsen". Mereka mengklaim bahwa Muhsen bertanggung jawab atas serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel yang menewaskan 12 orang dan melukai 30 orang pada Sabtu.
Israel telah menduduki wilayah barat Dataran Tinggi Golan sejak perang tahun 1967, sementara sisanya berada di bawah kendali Suriah.
Serangan roket pada Sabtu menghantam Majdal Shams, di bagian timur laut wilayah yang diduduki Israel.
Hizbullah membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Apakah Israel pernah mengebom Beirut sebelumnya?
Sejak melancarkan serangan ke Gaza pada Oktober, Israel telah menyerang Beirut setidaknya satu kali sebelum serangan Selasa. Pada 2 Januari, Israel melakukan serangan yang menewaskan pejabat senior Hamas, Saleh al-Arouri.
Serangan terakhir Israel ke Beirut sebelum ini terjadi pada 2006, selama perang 34 hari antara Israel dan Hizbullah.