Amerika Serikat Tunda Deportasi Semua Warga Lebanon Imbas Ketegangan Israel-Hizbullah

Sabtu, 27 Juli 2024 19:30 WIB

Intersepsi roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, menutup perbatasan Israel dengan Lebanon, di sisi Israel, 27 Juni 2024. Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan ada 35 peluncuran roket yang telah diidentifikasi berasal dari Lebanon. REUTERS/Ayal Margolin

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih akan menunda deportasi bagi semua warga Lebanon yang sudah berada di Amerika Serikat (AS) dan memerintahkan pemberian izin kerja bagi mereka. Presiden AS Joe Biden dalam sebuah memo untuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Keamanan Dalam Negeri pada Jumat, 26 Juli 2024, mengatakan kebijakan itu diambil karena imbas konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah di perbatasan Lebanon selatan.

Memo yang diberi judul “Penangguhan Keberangkatan Paksa bagi Beberapa Warga Negara Lebanon”, akan memungkinkan warga negara Lebanon untuk tetap berada di Amerika Serikat selama 18 bulan dan dapat diperpanjang.

“Saya telah menetapkan merupakan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat untuk menangguhkan selama 18 bulan deportasi warga negara Lebanon mana pun,” kata Biden dalam memo tersebut.

Biden memerintahkan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Nicholas Mayorkas untuk melaksanakan perintah tersebut, dengan beberapa pengecualian yang tercantum dalam website Gedung Putih. Mereka yang tidak memenuhi syarat untuk penangguhan deportasi ini termasuk warga negara Lebanon yang telah kembali ke negaranya secara sukarela setelah tanggal rilis memo, mereka yang tidak bermukim secara terus-menerus di Amerika Serikat sejak tanggal rilis memo, dan mereka yang yang tidak dapat diterima atau dapat dideportasi berdasarkan Undang-Undang Imigrasi dan Kewarganegaraan.

Aturan baru ini juga tidak berlaku bagi mereka yang telah dihukum karena kejahatan berat atau dua atau lebih pelanggaran ringan yang dilakukan di Amerika Serikat, mereka yangdapat diekstradisi, dan mereka yang keberadaannya dinilai membahayakan keselamatan publik atau berpotensi menimbulkan konsekuensi kebijakan luar negeri yang merugikan bagi Amerika Serikat.

Israel dan Hizbullah telah saling serang sejak kelompok itu menyatakan solidaritasnya dengan warga Palestina, tak lama setelah sekutunya Hamas menyerang komunitas perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober 2023, yang kemudian memicu serangan besar-besaran Israel di Gaza.

Hizbullah adalah kelompok yang didukung Iran dan merupakan kekuatan militer dan politik paling kuat di Lebanon.

Perwakilan AS Debbie Dingell, seorang Demokrat dari negara bagian Michigan yang merupakan tempat tinggal bagi banyak warga Amerika-Lebanon, memuji langkah tersebut. Dingell memperkirakan penangguhan ini akan berlaku bagi 11.500 orang warga negara Lebanon.

“Michigan adalah rumah bagi banyak warga Amerika-Lebanon yang terus melihat keluarga mereka menderita saat Lebanon menghadapi bencana ekonomi, politik, dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip oleh Arab News.

Pertempuran di perbatasan Lebanon telah menewaskan lebih dari 100 warga sipil dan lebih dari 300 pejuang Hizbullah, menurut penghitungan Reuters. Di sisi Israel, sepuluh warga sipil dan seorang pekerja pertanian asing, serta 20 tentara Israel telah tewas. Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari kedua sisi perbatasan.

ARAB NEWS

Pilihan editor: UNRWA: Lebih dari 560 Pengungsi Internal Gaza Tewas saat Berlindung di Bawah Bendera PBB

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

5 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

9 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

11 jam lalu

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

12 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

12 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

15 jam lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

16 jam lalu

Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Anggota secret service telah melihat dan melumpuhkan seseorang yang membawa senjata di dekat area tempat Donald Trump bermain golf

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

19 jam lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

20 jam lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

Top 3 dunia adalah profil Pangeran Hisahito, penerus takhta Jepang hingga pemukim Israel racuni hewan ternak warga Palestina.

Baca Selengkapnya