Jelang Pertemuan dengan Netanyahu, Trump Bagikan Surat dari Mahmoud Abbas
Editor
Ida Rosdalina
Jumat, 26 Juli 2024 03:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump membagikan sebuah foto pada Selasa malam, sebuah surat dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mendoakan "kekuatan dan keselamatan" untuk calon presiden dari Partai Republik setelah ia ditembak.
Dalam surat tersebut, Abbas menyebut upaya pembunuhan itu sebagai "tindakan kelemahan" dan mengatakan, "perbedaan harus diselesaikan melalui komunikasi dengan kebebasan berekspresi."
Sebagai tanggapan, Trump menulis, "Mahmoud, baik sekali. Terima kasih. Semuanya akan baik-baik saja. Semoga sukses." Kandidat presiden tersebut juga menandatangani di bawah tanggapannya pada surat yang sama.
Trump membagikan surat tersebut di platformnya, Truth Social, dengan judul yang berbunyi: "Tidak sabar untuk bertemu dengan Bibi Netanyahu pada hari Jumat, dan bahkan lebih menantikan untuk mencapai Perdamaian di Timur Tengah! DJT," dengan menggunakan nama panggilan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Trump akan menjamu perdana menteri Israel pada Jumat di resornya di Palm Beach, Florida, sebuah pertanda bahwa keduanya ingin meningkatkan hubungan.
Pertemuan ini akan menjadi yang pertama sejak akhir masa kepresidenan Trump, di mana keduanya menjalin hubungan yang erat, dan terjadi pada saat ketegangan juga terjadi antara Netanyahu dan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat terkait perang mematikan Israel melawan militan Hamas yang didukung Iran di Gaza.
Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan pada Rabu bahwa sedikitnya 39.145 orang telah terbunuh dalam lebih dari sembilan bulan perang. Sedikitnya 90.000 orang di wilayah Palestina telah terluka sejak perang dimulai ketika militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Netanyahu meminta dukungan baru dari Kongres untuk operasi militer Israel di daerah kantong Palestina, dalam pidatonya pada Rabu.
Dia juga akan bertemu dengan presiden Biden yang akan segera keluar dan calon presiden dari Partai Demokrat yang juga Wakil Presiden AS saat ini, Kamala Harris.
Banyak analis percaya bahwa pemerintahan Trump yang kedua akan memberi Netanyahu kebebasan dalam perang Gaza.
Netanyahu dan Trump sebagian besar selaras secara ideologis dan kebijakan selama masa jabatan 2017-2021. AS kemudian memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah tujuan konservatif yang telah lama dipegang yang membuat warga Israel senang dan warga Palestina marah.
Trump telah mengkritik Netanyahu atas kegagalan keamanan di sekitar serangan lintas batas Hamas yang mematikan pada 7 Oktober di Israel dan mengatakan Israel harus segera mengamankan pembebasan para sandera yang diculik oleh Hamas dan menyelesaikan perang di Gaza.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Hamas Peringatkan Aksi Ekstremis Israel terhadap Masjid Al Aqsa