Hamas dan Fatah Bersekutu, Apa Perbedaan Dua Faksi Politik Palestina Ini?

Kamis, 25 Juli 2024 10:35 WIB

Kepala delegasi Hamas Saleh Arouri berjabat tangan dengan pemimpin Fatah Azzam Ahmad saat mereka menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi di Kairo, Mesir, 12 Oktober 2017. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Dua faksi politik utama di kancah politik Palestina, Hamas dan Fatah, sepakat menandatangani perjanjian rekonsiliasi demi mengakhiri persaingan politik selama beberapa dekade terakhir dalam negosiasi di Cina yang berakhir Selasa, 23 Juli 2024.

Merujuk berita media nasional China terafiliasi pemerintah, CCTV, Deklarasi Beijing ditandatangani pada upacara penutupan dialog rekonsiliasi di antara faksi-faksi yang diadakan di ibu kota Tiongkok dari 21-23 Juli 2024.

Hamas dan Fatah pertama kali bertemu di Beijing pada April untuk membahas upaya rekonsiliasi guna mengakhiri persaingan politik selama sekitar 17 tahun pertikaian. Seorang Pejabat senior Hamas Hussam Badran mengatakan, poin terpenting dari Deklarasi Beijing adalah membentuk pemerintahan persatuan nasional Palestina untuk mengelola urusan Palestina.

Badran memuji Cina atas upaya signifikannya untuk menjadi tuan rumah perundingan dan mencapai deklarasi tersebut. "Deklarasi ini datang pada saat yang penting karena rakyat kami menghadapi perang genosida, terutama di Jalur Gaza," kata Badran.

Dia mengatakan perjanjian tersebut merupakan langkah positif menuju tercapainya persatuan nasional Palestina. "Hal ini menciptakan penghalang yang kuat terhadap semua intervensi regional dan internasional yang berusaha memaksakan kenyataan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat kita dalam mengelola urusan Palestina pascaperang," ujar dia.

Advertising
Advertising

Badran juga menyebut, pemerintah persatuan nasional akan mengelola urusan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, mengawasi rekonstruksi, dan mempersiapkan kondisi untuk pemilihan umum. Ini adalah posisi Hamas, yang telah diserukan dan diusulkan sejak minggu-minggu pertama pertempuran.

Hal ini menunjukan keseriusan Cina dalam meningkatkan advokasi untuk Palestina di forum-forum internasional dalam beberapa bulan terakhir, menyerukan konferensi perdamaian Israel-Palestina berskala lebih besar dan jadwal khusus untuk melaksanakan solusi dua negara.

Fatah

Dikutip dari laman Aljazeera, Fatah merupakan singkatan dari Harakat-al-Tahir al-Filistiniya atau gerakan Pembebasan Nasional Palestina dalam bahasa Arab. Kata Fatah artinya menaklukan. Gerakan sekuler ini didirikan di Kuwait pada akhir 1950-an oleh diaspora warga Palestina setelah Nakba pada 1948 hingga pembersihan etnis Palestina oleh gerakan Zionis yang bertujuan untuk menciptakan negara modern Yahudi di Palestina.

Fatah didirikan oleh beberapa orang, seperti mendiang presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat, pembantu Khalil al-Wazir, Salah Khalaf, dan Mahmoud Abbas. Di bawah Yasser Arafat, dan setelah Perang Arab-Israel 1967, Fatah menjadi partai dominan di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang terdiri dari banyak partai politik Palestina.

PLO dibentuk pada 1964 dengan tujuan untuk membebaskan Palestina, dan saat ini bertindak sebagai perwakilan rakyat Palestina di PBB. Fatah awalnya merupakan gerakan bersenjata. Namun, setelah diusir dari Yordania dan Lebanon pada 1970an dan 1980an, gerakan ini mengalami perubahan mendasar, memilih untuk bernegosiasi dengan Israel.

Pada 1990-an, PLO yang dipimpin Fatah secara resmi meninggalkan perlawanan bersenjata dan mendukung Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan pembangunan negara Palestina di perbatasan pada 1967 (Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza), berdampingan dengan negara Israel.

Hamas

Sementara itu Hamas adalah singkatan dari Harakat al-Muqawamah al-Islamiyya, atau Gerakan Perlawanan Islam. Kata Hamas berarti semangat. Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada 1987 oleh Imam Sheikh Ahmed Yasin dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantissi tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, atau pemberontakan Palestina melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam, untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel dengan tujuan membebaskan Palestina. Mereka juga memberikan program kesejahteraan sosial kepada warga Palestina yang menjadi korban pendudukan Israel.

Hamas mendefinisikan dirinya sebagai “Gerakan pembebasan dan perlawanan nasional Islam Palestina", dengan menggunakan Islam sebagai kerangka acuannya.

Kedua partai ini mempunyai tujuan yang sama untuk membangun negara Palestina di wilayah yang diduduki Israel pada 1967, yaitu Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Tepi Barat. Namun dalam mencapainya keduanya memiliki jalan yang berbeda, Hamas menggunakan perlawanan bersenjata sedangkan Fatah memilih jalur negosiasi.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I SITA PLANASARI I ALJAZEERA

Pilihan Editor: Hamas - Fatah Capai Kesepakatan, Menlu Retno: Langkah Maju bagi Palestina

Berita terkait

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

1 jam lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

5 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

6 jam lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

8 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

10 jam lalu

Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani gagal juara Hong Kong Open 2024 setelah dikalahkan pebulu tangkis Cina, Han Yue

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

11 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

12 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

12 jam lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

Pada babak ke-5 Olimpiade Catur 2024 di Budapest Hungaria, tim catur putri Indonesia kalahkan Palestina, sehari sebelumnya tak bisa imbangi Iran.

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

14 jam lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Shanghai Disapu Topan Bebinca

17 jam lalu

Shanghai Disapu Topan Bebinca

Topan Bebinca mendarat di Shanghai persisnya sekitar pukul 7.30 pagi pada 16 September 2024. Topan telah menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan

Baca Selengkapnya